LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“PERKECAMBAHAN JAGUNG DENGAN MEDIA KAPAS BASAH”
Pembimbing :
Dra. Hindun Fatimah, M.MPd
XII IPA 1
Disusun oleh :
1. DikaAyuRahmawati
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
SMA WACHID HASJIM MADURAN
Sekolah StandarNasional (SSN)
STATUS TERAKDISI A
NSS 302050726017 NDS : 3005250502 NPSN : 20506320
Alamat :Jl Raya 32 Parengan Maduran Lamongan 62261
Telp/fax (0322) 392587
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat iman dan islam kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir
zaman.
Pada kesempatan yang baik ini tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Kedua orang
tua yang selalu mendukung kami
2. Kepada Ibu Dra. Hindun Fatimah,
M.MPd selaku Guru
mata Pelajaran Biologi SMA Wachid Hasjim Maduran
3. Kepada semua
pihak yang telah membantu, baik dari segi materi, pengetahuan, maupun materil
hingga selesainya penyusunan makalah ini.
Laporan yang berjudul “Perkecambahan Jagung dengan
Media Kapas Basah” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Biologi. Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik itu
dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun dan
perbaikan penyusunan makalah ini atau laporan-laporan lainnya yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat, khusus bagi penulis dan umumnya bagi semua
pembaca. Amin.
Maduran, 14 September 2014
Dika Ayu Rahmawati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................. 4
A. Latar
Belakang........................................................................................................ 4
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................................................. 4
E. Hipotesis.................................................................................................................. 4
BAB II. LANDASAN TEORI............................................................................................. 5
A. Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan............................................................. 5
B. Macam-Macam
Pertumbuhan dan Perkembangan................................................... 5
C. Faktor-Faktor
Pertumbuhan dan Perkembangan..................................................... 5
BAB III. METODOLOGI.................................................................................................. 8
A. Tempat dan
Waktu.................................................................................................. 8
B. Variabel................................................................................................................... 8
C. Alat dan
Bahan........................................................................................................ 8
D. Cara Kerja................................................................................................................ 8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 9
A. Hasil......................................................................................................................... 9
1. Tabel hasil percobaan biji jagung di tempat gelap............................................... 9
2. Tabel hasil percobaan biji jagung di tempat terang............................................. 9
B. Pembahasan............................................................................................................. 9
BAB V. PENUTUP............................................................................................................ 11
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Tanaman merupakan bagian besar dari alam yang ada di
bumi kita ini. Selain itu keberadaan tanamann di bumi ini sebagai produsen
terbesar sangatlah penting, karena ia merupakan satu kesatuan dari rantai
makanan yang terdapat dalam ekosistem. Ekosisitem terdiri dari terdiri dari dua
macam komponen yaitu abiotik ,yang terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia.
Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angin, cahaya, matahari,
dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya,
tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil
fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami
mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa tipe
perkecambahan pada tumbuhan biji jagung ?
2. Apakah
tumbuhan jagung yang diletakkan ditempat terang dan gelap akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan ?
3. Apakah
tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan tempat yang gelap terdapat
perbedaan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya ?
4. Faktor-faktor
apa saja yang menyebabkan jagung mengalami pertumbuhan dan perkembangan ?
C.
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan mampu
mengetahui proses perkecambahan tanaman jagung yang diletakkan di tempat terang
dan gelap dengan menggunakan media kapas basah . Serta mengetahui faktor yang
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan.
D.
MANFAAT
Manfaat dari praktikum ini antara lain dapat menambah
pengetahuan tentang kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji dan dapat
mengetahui tahapan dari perkecambahan jagung
E.
HIPOTESIS
1. Menurut
dugaan saya bahwa cahaya matahari dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang
hijau karena tumbuhan mempunyai klorofil untuk berfotosintesis.
2. Tumbuhan
kacang hijau yang ditanam tanpa cahaya matahari hasilnya berbeda dengan
tumbuhan kacang hijau yang ditanam dengan menggunakan cahaya matahari.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Pertumbuhan Dan Perkecambahan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang
irreversibel (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau
pembesaran sel. Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal
berikut :
1. Pertambahan
jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada
meristem di titik tumbuh primer dan sekunder.
2. Pertambahan
komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel
Perkembangan adalah perubahan terhadap makhluk hidup
menuju kedewasaan yang tidak dapat diukur (bersifat kualitatif )
Perkecambahan adalah munculnya platula (tanaman kecil
dari dalam biji).
B.
Macam-Macam Perkecambahan
Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Epigeal
Perkecambahan
epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga
atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke
atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseoulus radiatus).
2. Hipogeal
Perkecambahan
hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil)
sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di
bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum)
C.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan
a) Faktor
Internal
Faktor
internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri
yaitu meliputi gen dan hormon.
1. Gen
Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis protein yang dikendalikan.
Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis protein yang dikendalikan.
2. Hormon
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan disebut zat tumbuh (fitohormon). Contoh hormon tumbuh pada tumbuhan adalah:
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan disebut zat tumbuh (fitohormon). Contoh hormon tumbuh pada tumbuhan adalah:
1) Auksin
Auksin disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun muda, ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:
Auksin disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun muda, ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:
·
merangsang perpanjangan sel batang
·
meningkatkan pertumbuhan akar samping
·
meningkatkan aktivitas pembelahan sel di titik tumbuh
·
merangsang pembentukan bunga dan buah
·
menyebabkan terjadinya dominansi apikal, yaitu
pertumbuhan di mana keberadaan tunas ujung menghambat tunas ketiak
·
mendorong pembentukan akar pada tanaman ketiak
·
pembengkokan batang ke arah cahaya fototropisme
2) Sitokinin
Fungsi sitokinin antara lain
Fungsi sitokinin antara lain
·
mempengaruhi sitokinesis
·
mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar
·
mendorong pembelahan sel
3)
Giberelin
·
Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun
pembelahan pada tumbuhan kerdil. Namun, pada tumbuhan normal, pemakaian
giberelin tidak memberikan respons.
·
Giberelin juga mempengaruhi perkecambahan, serta
pertumbuhan dan perkembangan pada akar, daun, bunga, dan buah.
4) Asam
Traumalin (hormon luka)
·
Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan
sel di daerah luka sebagai mekanis memenutupi luka.
·
Hormon ini mempengaruhi restitusi, yaitu kemampuan
tumbuhan untuk memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya.
5) Kalin
Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan organ, misalnya:
Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan organ, misalnya:
·
Rizokalin :
merangsang pertumbuhan akar
·
Kaulokalin :
merangsang pertumbuhan batang
·
Filokalin :
merangsang pertumbuhan daun
·
Antokalin :
merangsang pertumbuhan bunga
6) Asam Absisat
Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat berfungsi menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, dan menunda pertumbuhan.
Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat berfungsi menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, dan menunda pertumbuhan.
7) Etilen
Etilen diprodusi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua. Etilen berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal.
Etilen diprodusi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua. Etilen berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal.
b) Faktor
Eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu
yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu
dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan,
makanan(nutrisi), dan suhu.
1. Makanan
(nutrisi)
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi
untuk mensintesis berbagai komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air
saja yang dibutuhkan tumbuhan untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga
beberapa unsur unsur minerel. Adapun menurut jumlah yang di butuhkan oleh
tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2 :
·
Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon,
hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
·
Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang
dibutuhkan dalm jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga,
seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor
yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan.
Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
2. Air
Tanpa air,
tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan tumbuhan.
Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim
ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.
3. Suhu
Pada
umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh.
·
Suhu optimum : suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik dan maksimal
·
Suhu minimum : suhu paling rendah yang masih
memungkinkan suatu tumbuhan untuk tumbuh
·
Suhu maksimum : suhu tertinggi yang masih memungkinkan
tumbuhan untuk tumbuh
4. Kelembapan
Pengaruh
kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan
tumbuhan.
5. Cahaya
Pada
umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggikan tanaman karena dapat
menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan
tertentu, yaitu tumbuhan yang dapat berbunga pada :
·
Hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek
ketimbang waktu gelapnya malam
·
Hari panjang(lamnya penyinaran matahari lebih lama
ketimbang waktu gelapnya).
Hal itu
dapat terjadi karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur
pengaruh cahaya ini dalam pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman.
BAB III
METODOLOGI
A.
Tempat Dan
Waktu
Tempat : Di
rumah saya sendiri Desa Pangean Kec. Maduran
Waktu :
Selama 7 hari ( 6 September 2014 – 12 September 2014 )
B.
Variabel
Penelitian
1. Variabel
Bebas : Cahaya matahari
2. Variabel
Terikat : Pertumbuhan kecambah
biji jagung dengan indikator panjang daun, panjang akar, warna daun, dan jumlah
daun
3. Variabel
Kontrol : Biji jagung, gelas plastic, kapas, dan air
C.
Alat Dan
Bahan
Alat :-2 Gelas plastic
- Kapas
-
Penggaris
-
Alat tulis
Bahan :- 10 biji jagung
-Air
D.
Cara Kerja
1. Merendam
biji jagung akan ditanamkan
2. Mengisi
gelas yang sudah disediakan dengan kapas basah secukupnya , kemudian memasukkan
masing-masing 5 biji selama satu malam dalam air. Hal
ini dimaksudkan untuk memecahkan dormansi biji yang jagung yang sudah direndam ke atas
kapas basah
3. Menempatkan
masing-masing gelas di tempat gelap dan terang
4. Membungkus
gelas yang berada di tempat gelap dengan kertas karbon
5. Menjaga agar
kapas tetap basah setiap hari
6. Mengamati
perkecambahan, pertumbuhan (panjang akar , panjang daun, dan jumlah daun), dan
perkembangan (warna daun) selama 7 hari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
1. Tabel hasil percobaan biji jagung di tempat gelap
(pengukuran dalam cm)
H-1
|
H-2
|
H-3
|
H-4
|
H-5
|
H-6
|
H-7
|
|
Panjang akar
|
-
|
1
|
3
|
7
|
Tak terhitung
|
Tak terhitung
|
Tak terhitung
|
Jumlah akar
|
-
|
4
|
5
|
5
|
Tak terhitung
|
Tak terhitung
|
Tak terhitung
|
Panjang batang/daun
|
-
|
1
|
2
|
6
|
12
|
17
|
19
|
Jumlah daun
|
-
|
-
|
-
|
1
|
2
|
2
|
2
|
Warna daun
|
-
|
-
|
-
|
Kuning
|
Kuning
|
Kuning
|
Kuning
|
Keterangan
|
Muncul akar kecil
|
Batang menjadi daun
nguncup
|
Daun mekar dan akar
di batang
|
1 daun akan lepas
|
2. Tabel hasil percobaan biji jagung di tempat terang
(pengukuran dalam cm)
H-1
|
H-2
|
H-3
|
H-4
|
H-5
|
H-6
|
H-7
|
|
Panjang akar
|
-
|
1
|
5
|
8
|
Tak terhitung
|
Tak terhitung
|
Tak terhitung
|
Jumlah akar
|
-
|
||||||
Panjang batang/daun
|
-
|
-
|
1
|
5
|
10
|
14
|
16
|
Jumlah daun
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
3
|
Warna daun
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau
|
Keterangan
|
Muncul akar
|
Batang menjadi 1
daun nguncup & 1 mekar
|
Akar kecil
|
Batang ada
merah2nya
|
B.
Pembahasan
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa perkecambahan biji jagung
termasuk tipe perkecambahan hipogeal karena kotiledonnya terletak di bawah permukaan tanah dan terdapat perbedaan
perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap.
Hal ini menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi
perkecambahan biji jagung.
Berdasarkan
tabel diatas tentang perkembangan biji jagung, tampak bahwa perkembangan peling
cepat adalah perkembangan jagung pada tempat yang gelap. Pada hari pertama
pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa biji jagung belum
menunjukkan perkembangan sama sekali. Selain itu, pengaruh hormon auksin
yang terdapat pada pada tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan pada biji
jagung. hormon auksin pada tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman
dan menjadi penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih
panjang dari pada ditempat terang karena hormone auksin pada tempat
gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa hormon auksin
tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena cahaya matahari, dan
sebaliknya hormon auksin dapat bekerja secara maksimal jika berada pada tempat
yang cenderung lebih gelap.
Tumbuhan
yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat atau tinggi daripada
yang ditempat terang namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat,
kurus, daunnya tidak berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan
makanannya habis. Ini karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil,
tumbuhan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dan akhirnya
tidak dapat membuat makanannya sendiri (fotosintesis).
Sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal
sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin tidak bekerja secara
maksimal sehingga pertumbuhan kecambah
terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera
berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Perkecambahan
biji jagung termasuk tipe perkecambahan hipogeal karena kotiledonnya terletak
di bawah permukaan tanah.
2. Tumbuhan jagung yang
diletakkan ditempat terang dan gelap akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan karena biji mulai berkecambah dan tinggi tumbuhan terus bertambah
selama kapas tetap basah.
3. Tumbuhan jagung yang
diletakkan di tempat terang dan tempat yang gelap terdapat perbedaan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangannya karena adanya faktor-faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi.
4. Perkecambahan banyak
dipengaruhi oleh faktor cahaya , air, hormon, dan dari gen biji jagung itu
sendiri.
B.
Saran
1. Sebelum penanaman
, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri.
Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan
dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat
diminimalisir.
2. Memilih biji
jagung yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
3. Kondisi
pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.
DAFTAR PUSTAKA
1. Riandari,
Henny. 2012. BIOLOGI kelas XII IPA. Solo : Global