Friday, April 24, 2020

Makalah KonDas Struktur dan Fungsi Organ Tubuh Manusia

0


STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUBUH MANUSIA
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Biologi






Dosen Pengampu :
Eli Mufidah, M.Pd.


Disusun Oleh:
Dika Ayu Rahmawati (I)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH
SIMAN SEKARAN LAMONGAN

MEI 2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Konsep Dasar Biologi  “STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUBUH MANUSIA.
Makalah ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Konsep Dasar Biologi untuk menambah wawasan penulis. Makalah ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua kalangan dan terutama bagi penulis sendiri. Ucapan terima kasih juga tak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah ini, antara lain:
1.      Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tanpa gangguan.
2.      Ibu Eli Mufidah, M. Pd. selaku Dosen mata kuliah Konsep Dasar Biologi, yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
3.      Keluarga yang senantiasa mendukung kami.
4.      Teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah.
5.      Semua pihak yang telah terlibat yang tak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Kami menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Untuk itu, kami mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar kedepannya kami lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah.


Sekaran, 14 Mei 2018

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................  i
KATA PENGANTAR ......................................................................................  ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................... 2
C.     Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian anatomi dan Fisiologi.................................................... 3
B.     Peringkat Organisme Tubuh............................................................ 3
C.     Struktur dan Fungsi Organ Tubuh Manusia.................................... 3
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan...................................................................................... 27
B.     Saran ............................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 28

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh. Pada anatomi organ tubuh manusia, akan terlihat bahwa manusia memiliki banyak sekali elemen-elemen yang menyusun satu tubuh manusia. Elemen tersebut adalah organ tubuh yang terdiri atas jaringan dan tersusun lagi dari sel. Anantomi manusia merupakan suatu studi yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia. Dalam arti luas, anatomi adalah studi ilmiah morfologi tubuh manusia. Anatomi manusia berkaitan dengan bagian dari manusia, dari molekul ke tulang, berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan fungsional. Dalam tubuh manusia terdiri dari beberaapa susunan organ, dari susunan organ tersebut membentuk suatu sistem organ. Tubuh manusia terdiri dari sistem kerangka, sistem otot, sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem indra, system pencernaan, sistem imun, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem endoktrin. Dan dalam setiap sistem terdapat beberapa organ bagian tubuh, contohnya pada system kerangka terdapat bebarapa organ tubuh antara lain tulang kelapa, tulang kerangka dada, tulang wajah dan lainnya.
Sistem anatomi tubuh manusia sangat penting dipelajari dan difahami baik bagian-bagiannya maupun fungsinya. Sistem anatomi tubuh manusia harus diketahui dan dipelajari untuk menentukan keadaan fisiologis maupun kelainan yang di timbulkan oleh penyakit ataupun bawaan. Sehingga pada makalah ini dilakukan pembahasan struktur organ pada tubuh manusia dan fungsinya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengertian anatomi dan fisiologi?
2.      Bagaimana peringkat organisasi tubuh?
3.      Bagaimana sistem organ tubuh manusia?
4.      Bagaimana fungsi sistem organ tubuh manusia?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang kami sajikan di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mendeskripsikan pengertian anatomi dan fisiologi.
2.      Untuk mendeskripsikan peringkat organisasi tubuh.
3.      Untuk mendeskripsikan sistem organ tubuh manusia.
4.      Untuk mendeskripsikan fungsi sistem organ tubuh manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Anatomi dan Fisiologi
Struktur tubuh manusia dipelajari dalam ilmu anatomi manusia. Anatomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ana: bagian, memisahkan; tomi (tomie): Tommeimei: iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis (phisis); alam atau cara kerja; logos (logi) ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut di atas dapat disimpulkan pengertian Anatomi fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan tubuh atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja secara normal.
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal (fungsi) atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh.

B.     Peringkat Organisasi Tubuh
Semua makhluk hidup tersusun dari beberapa peringkat organisasi struktur, mulai dari yang sederhana hingga ke peringkat yang lengkap dan rumit. Peringkat organisasi benda hidup yang terendah berupa zat kimia pokok yang berperan untuk mempertahankan proses kehidupan. Bahan kimia tersebut tersusun menjadi substansi komplek yang membentuk sel hidup, yang merupakan satuan dasar makhluk hidup. Kelompok khusus sel-sel tertentu menyusun suatu jaringan, kemudian beberapa jaringan dapat berfungsi bersama-sama sebagai suatu organ. Organ-organ yang menjalankan peran umum yang sama membentuk sistem organ, dan seluruh sistem organ memelihara kehidupan tubuh makhluk hidup yang utuh.

C.    Sistem Organ Tubuh Manusia
Struktur tubuh manusia dipelajari dalam ilmu anatomi manusia. Struktur tubuh manusia terdiri atas beberapa sistem. Sistem tersebut merupakan gabungan dari organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi tertentu. Di dalam organ tersebut terdapat beberapa jaringan yang melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh.
Sistem organ tubuh manusia dikelompokkan secara beragam menjadi dua belas, bergantung seberapa rinci pembagian atau pengelompokannya. Struktur tubuh manusia terdiri atas sistem-sistem antara lain:
1.         Sistem Rangka
Sistem adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah. Fungsi kerangka antara lain:
a.    Menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
b.    Melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
c.    Tempat melekatnya otot-otot
d.   Untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
e.    Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
f.     Memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah
Hubungan antara dua tulang disebut sendi. Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang berdasarkan gerakannya sendi dibedakan menjadi 3 jenis: sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak.
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
a.    Skeleton aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Skeleton aksial terdiri dari:
1)   Tulang Tengkorak
2)   Tulang dada
3)   Tulang rusuk
4)   ruas-ruas tulang belakang


b.    Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton aksial. Bagian bagian yang bergabung membentuk suatu bagian yang lebih besar yang secara fungsional berkaitan dengan gerak dan keseimbangan. Skeleton aksial terdiri dari :
1)   Anggota gerak atas
2)   anggota gerak bawah
3)   gelang panggung
4)   bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx (tulang ekor)
Jenis tulang yang menyusun tubuh manusia secara umum dibedakan atas 4 kelompok, yaitu:
a.    Tulang panjang: terdapat pada tulang lengan atas (humerus), tulang radius/pengumpil, tulang ulna/hasta, tulang metakarpal/telapak tangan.
b.    Tulang pendek: terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
c.    Tulang pipih: terdapat pada tulang rusuk, tulang dada, tulang tengkorak, dan gelang bahu.
d.   Tulang tidak beraturan: terdapat pada beberapa tulang tengkorak, dan ruas-ruas tulang belakang.

2.         Sistem Otot
Kumpulan serabut-serabut otot dalam kehidupan sehari-hari biasanya sebut daging. Serabut-serabut otot itu pada hakikatnya adalah gabungan dari sel-sel otot. Selanjutnya, kumpulan serabut-serabut otot membentuk otot. Bentuk dan ukuran otot bervariasi, ada yang berbentuk lingkaran, pipih, pendek, dan panjang. Ukurannya mulai dari yang sangat besar, yaitu otot deltoid yang menggerakkan bahu, sampai yang sangat kecil, yaitu otot yang menggerakkan mata, panjangnya hanya beberapa milimeter saja. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu:
a.    Kontraktibilitas merupakan kemampuan untuk berkontraksi atau memendek.
b.    Ekstensibilitas merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.
c.    Elastisitas merupakan kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fugnsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Selain dari pada itu, berikut fungsi lain dari otot:
a.    Menghasilkan gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi otot yang menempel pada rangka dapat mengggerakkan rangka
b.    Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan posisi kepala saat membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan lain sebagianya.
c.    Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh, misalnya menelan, buang air besar maupun kecil semua hal tersebut dipengaruhi oleh otot rangka yang menyelaputinya.
d.   Menyokong jaringan lunak, menggerakkan organ-organ dalam tubuh seperti usus, jantung dan sistem tubuh lainnya.
e.    Mempertahankan suhu tubuh, kontraksi rangka memerlukan energidan menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal bagi tubuh.
Jenis otot yang ada dalam tubuh diantaranya.
a.    Otot Lurik
Nama lain dari otot lurik yaitu otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter. Struktur otot lurik ini berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya tidak bercabang, berwarna lurik dengan garis terang dan gelap, dan memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir dan memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar.
Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.
b.    Otot Polos
Nama lain dari otot polos yaitu otot alat-alat dalam, visceral, musculus nonstriated  dan otot involunter. Struktur otot polos ini berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya dengan inti berjumlah satu terletak dibagian tengah.
Otot ini ada di dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar atau saraf otonom. Sehingga hal ini mengakibatkan tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.

c.    Otot jantung
Nama lain dari otot jantung yaitu myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter. Struktur otot jantung ini berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya bercabang, tampak adanya garis terang dan gelap dan memiliki satu inti yang terletak di tengah
Otot ini bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung sehingga pada jaringan otot ini sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi saraf simpatetik atau parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung (ritmis), namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar.

3.         Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskular pada manusia) atau sistem sirkulasi adalah sistem organ yang berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh serta membawa nutrisi (seperti asam amino dan elektrolit), oksigen, karbon dioksida, dan hormon ke sel tubuh untuk memberikan makanan ke sel, melawan penyakit, menstabilkan suhu dan pH, dan mempertahankan homeostasis. Fungsi peredaran darah manusia lainnya antara lain:
a.    Sebagai alat pembuangan limbah sisa dari metabolisme tubuh
b.    Menjaga stabilisasi pH tubuh serta cairan tubuh
c.    Memeliharaan suhu tubuh agar tetap normal;
d.   Memerangi dan menjaga tubuh dari infeksi baik yang dibawa oleh bakteri, virus dan patogen. 
e.    Sebagai respirasi yaitu memberikan oksigen kepada sel-sel serta membuang karbon dioksida 
f.     Sebagai pengangkut nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dengan membawa zat-zat yang dihasilkan dari makanan 
g.    Sebagai pembungan limbah dengan membuang hasil limbah dan hasil racun yang dapat membahayakan tubuh jika dibiarkan berada dalam tubuh 
h.    Sebagai imunitas tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit 
i.      Sebagai alat komunikasi seluler sistem peredaran darah 
j.      Sebagai alat termoregulasi tubuh, hal ini dikarenakan sistem peredaran darah dapat mengangkut panas
Alat utama pada peredaran darah manusia adalah jantung dan pembuluh darah sebagai saluran untuk mengedarkan darah. Jantung manusia terdiri dari empat ruang yakni serambi kiri dan serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Serambi kanan menerima darah dari seluruh tubuh yang banyak mengandung karbondioksida, sedangkan serambi kiri menerima darah dari paru-paru yang banyak mengandung oksigen. Bilik kanan merupakan bagian jantung yang menerima darah dari serambi kanan dan memompakan menuju paru-paru, sedangkan bilik kiri menerima darah dari serambi kiri yang kaya oksigen dan memompakannya ke seluruh tubuh.
Pusat peredaran darah adalah jantung, peredaran darah pada manusia terdiri atas peredaran darah besar dan peredaran kecil. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri dipompa keluar jantung menuju ke seluruh tubuh yang mengandung banyak oksigen. Oksigen disampaikan ke sel-sel seluruh tubuh. Kemudian, darah kembali ke jantung dengan membawa air dan karbondioksida masuk ke serambi kanan lalu terus ke bilik kanan. (jantung → seluruh tubuh → jantung).
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari bilik kanan dipompa ke luar jantung menuju paru-paru yang mengandung banyak karbondioksida. Pada paru-paru terjadi pertukaran gas, yaitu karbondioksida dikeluarkan dan menyerap gas oksigen, kemudian darah yang banyak mengandung oksigen dari paru-paru ini kembali ke jantung masuk ke serambi kiri lalu terus ke bilik kiri (jantung → paru-paru → jantung)

4.         Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan adalah sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke luar tubuh. Sistem pernapasan atau respirasi pada manusia terdiri atas respirasi eksternal dan internal. Respirasi eksternal mencakup proses memasukkan oksigen dan melepaskan karbon dioksida melalui alat pernapasan yakni paru-paru, sedangkan respirasi internal adalah proses pengikatan oksigen dan pelepasan karbondioksida oleh sel-sel tubuh. Kedua proses ini terjadi dalam tubuh secara simultan atau bersamaan.
Manusia mempunyai alat pernapasan yang tersusun secara berurutan diawali dari rongga hidung, faring, laring (pangkal tenggorokan), trakea (tenggorokan), bronkus (cabang tenggorokan), dan  pulmo (paru-paru) yang terdiri atas alveolus atau alveoli (dalam jumlah banyak) yang terbungkus dalam kantung paru-paru kiri dan kanan.
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.


a.    Mekanisme pernapasan dada:
1)   Fase inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi → tulang rusuk terangkat (posisi datar) → Paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar → udara luar masuk ke paru-paru
2)   Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi → tulang rusuk menurun → paru-paru menyusut → tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar → udara keluar dari paru-paru.
b.    Mekanisme pernapasan perut
1)   Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi → posisi dari melengkung menjadi mendatar → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar → udara masuk
2)   Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi → posisi dari mendatar kembali melengkung → paru-paru mengempis → tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar → udara keluar dari paru-paru.

5.         Sistem Indra
Tubuh manusia memiliki kemampuan yang sangat mengesankan, yaitu pancaindra. Setiap organ pengindra merupakan keajaiban manusia untuk mengetahui dunia luar melalui alat-alat pengindra tersebut. Pancaindra pada manusia, meliputi indra pendengar, penglihat, pencium, peraba, dan pengecap.
Panca indra pada manusia tersusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan manusia. Misalnya, telinga hanya dapat menangkap getaran suara pada batas-batas tertentu saja. Apabila telinga kita terlalu sensitif, setiap saat kita harus mendengar berbagai suara, akibatnya kita akan sangat terganggu dengan kebisingan dunia sekitar. Hal serupa terjadi pada indra yang lain, misalnya pada indra peraba. Sel saraf peraba yang sangat sensitif berada di bawah kulit dan terhimpun terutama di ujung jari. Daerah yang kurang penting, seperti daerah punggung memiliki sedikit sel saraf peraba. Apabila terjadi sebaliknya, kita tidak mampu menggunakan tangan secara efektif, bahkan punggung yang merasakan hal-hal terkecil.
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
a.    Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
b.    Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor)
c.    Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
d.   Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
e.    Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
a.    Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
b.    Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
c.    Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
d.   Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.

6.         Sistem Pencernaan
Dalam tubuh terdapat serangkaian alat yang berhubungan satu dengan yang lain yang diistilahkan dengan sistem. Hal yang berperan dalam mencerna makanan yang masuk dalam tubuh disebut sistem pencernaan makanan.
Sistem pencernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh. Sistem pencernaan ini terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, rektum (usus), hati dan pankreas. Ada dua jenis proses pencernaan makanan dalam tubuh yaitu:
a.    Pencernaan makanan secara mekanis, pencernaan makanan secara mekanis terjadi di dalam mulut dan makanan dilumatkan oleh gigi.
b.    Pencernaan makanan secara kimia, encernaan makanan secara kimia dilakukan oleh enzim. Hal itu terjadi di dalam mulut, lambung dan usus. Tujuan pencernaan dengan bantuan enzim adalah mengubah zat-zat makanan sehingga mudah diserap tubuh.

Fungsi alat pencernaan makanan ini adalah:
a.    Menghancurkan makanan menjadi bentuk yang halus.
b.    Menyerap zat-zat makanan yang larut sehingga masuk ke dalam darah.
c.    Mengeluarkan dari tubuh zat-zat yang tidak dapat dicerna.

7.         Sistem Reproduksi
Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot.  Sistem reproduksi merupakan salah satu komponen sistem tubuh yang penting meskipun tidak berperan dalam homeostatis dan esensial bagi kehidupan seseorang. Sistem reproduksi juga merupakan cara manusia berkembang biak untuk mewariskan sifat-sifat induknya kepada keturunan berikutnya dan mempertahankan keletarian jenisnya.
Fungsi sistem reproduksi tidak banyak, tepatnya hanya untuk satu alasan yaitu sebagai sarana untuk menghasilkan keturunan (individu baru) dan mempertahankan keberadaan jenisnya. Tetapi walaupun hanya dengan satu fungsi utama yang telah disebutkan, sistem reproduksi termasuk salah satu sistem didalam tubuh yang sangat penting, yaitu berhubungan dengan memperbanyak  keturunan. 
a.    Sistem Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
1)   Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
a)   Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
b)   Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
(1)      Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang disebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyim panan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
(2)      Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis . Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
(3)      Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsiuntuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. d.Uretra Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat didalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
c)   Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
(1)      Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yangmerupakan sumber makanan bagi sperma.
(2)      Kelenjar prostate
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang m engandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.


(3)      Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
2)   Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
a)   Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpusspongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
b)   Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
b.   Sistem Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
1)   Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
a)   Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3-4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, didaerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari . Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak kesaluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
b)   Saluran reproduksi
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.
(1)      Oviduk
Oviduk (tuba falopi) atau saluran telur berjumlah sepasang(di kanan dan kiri ovarium ) dengan panjang sekitar 10 cm . Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum . Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan m asuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
(2)      Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yangtersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
(3)      Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita . Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringanikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
2)   Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulvayang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.

8.         Sistem Imun
Sistem imun atau yang disebut sistem kekebalan tubuh terletak diseluruh tubuh terutama di bagian limfa. Sistem imun ini adalah sistem pertahanan tubuh manusia terhadap infeksi atau segala serangan molekul asing seperti bakteri, virus, dan yang lainnya.
Sistem kekebalan adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makro molekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor. 
Kemampuan sistem kekebalan untuk membedakan komponen sel tubuh dari komponen patogen asing akan menopang amanat yang diembannya guna merespon infeksi patogen baik yang berkembang biak di dalam sel tubuh (intra selular) seperti misalnya virus, maupun yang berkembang biak di luar sel tubuh (ekstraselular) - sebelum berkembang menjadi penyakit. 
Meskipun demikian, sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. Pada proses peradangan, penderita dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang dapat ditimbulkan sifat toksik  senyawa organik yang dikeluarkan sepanjang proses perlawanan berlangsung.
Barikade awal pertahanan terhadap organisme asing adalah jaringan terluar dari tubuh yaitu kulit, yang memiliki banyak sel termasuk  makrofaga dan neutrofil yang siap melumat organisme lainpada saat terjadi penetrasi pada permukaan kulit, dengan tidak dilengkapi oleh antibodi. Barikade yang kedua adalah kekebalan tiruan.
Walaupun sistem pada kedua barikade mempunyai fungsi yang sama, terdapat beberapa perbedaan yang mencolok, antara lain:
a.    Sistem Kekebalan Tiruan tidak dapat terpicu secepat  sistem kekebalan turunan.
b.    Sistem kekebalan tiruan hanya merespon imunogen tertentu, sedangkan sistem yang lain merespon nyaris seluruh antigen.
c.    Sistem kekebalan tiruan menunjukkan kemampuan untuk "mengingat" imunogen penyebab infeksidan reaksi yang lebih cepat saat terpapar lagi dengan infeksi yang sama. Sistemkekebalan turunan tidak menunjukkan bakat immunological memory 
Semua sel yang terlibat dalam sistem kekebalan berasal dari sum-sum tulang. Sel punca progenitor mieloid berkembang menjadi, keping darah, neutrofil, monosit. Sementara selpunca yang lain progenitor limfoidmerupakan prekursor dari sel T, sel NK, sel B. Sistem kekebalan dipengaruhi oleh modulasi beberapa hormon neuroendokrin.
Fungsi sistem imun dalam kehidupan yaitu :
a.    Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
b.    Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
c.    Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
d.   Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri, virus, parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting, karena harus bisa membedakan mana kawan (bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh yang baik) mana lawan (virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas dan sel-sel yang bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker) dan mana yang orang biasa (alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat.
e.    Bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing.
Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.

9.         Sistem Saraf
Sistem saraf adalah organisasi neuron dan saraf yang mengkoordinasi gerakan otot dan memonitor organ-organ tubuh serta mengolah informasi indra. Sistem saraf dalam tubuh kitadibagi menjadi 3 yaitu saraf otak, saraf sum-sum tulang belakang, dan saraf tepi.
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut:
a.    Reseptor merupakan alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b.    Efektor merupakan alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c.    Sel Saraf Sensoris merupakan serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d.   Sel saraf Motorik merupakan serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e.    Sel Saraf Konektor merupakan sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Fungsi sistem saraf pada manusia adalah sebagai berikut.
a.    Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal ini dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita dapat mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.
b.    Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsi masing-masing.
c.    Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan di sekitarnya. karena saraf sebagai pengendali kerja alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada seluruh alat tubuh.


10.     Sistem ekskresi
Sistem ekskresi berfungsi untuk memindahkan hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan ke luar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga keseimbangannya terhadap lingkungan. Terdiri atas ginjal, paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit (keringat).
Fungsi system ekskresi, antara lain:
a.    Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
b.    Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
c.    Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
d.   Homeostasis (ketahanan atau mekanisme pengaturan kesetimbangan dinamis dalam tubuh)
Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi :
a.    Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu.
b.    Zat padat yaitu berupa feses.
c.    Gas berupa CO2.
d.   Uap air berupa H2O.
Organ ekskresi manusia, diantaranya adalah:
a.    Ginjal
Di dalam tubuh kita ada sepasang ginjal, terletak disebelah kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Letak ginjal kiri lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena di atas ginjal kanan terdapat hati yang banyak mengambil ruang. Ginjal berfungsi menyaring darah.
b.    Kulit
Melalui kulit dikeluarkan zat sisa berupa keringat. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu:
1)   Sebagai alat pengeluaran dari sisa zat-zat yang berupa keringat
2)   Pelindung tubuh terhadap kuman dari luar
3)   Tempat menyimpan kelebihan lemak
4)   Pengatur suhu tubuh
5)   Tempat pembuatan vitamin D dan provitamin D
c.    Hati
Hati terletak didalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati menghasilkan empedu yang kemudian ditampung dalam kentong empedu dan disalurkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu berasal dari sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan dalam limfa. Fungsi hati selain sebagai alat ekskresi yaitu:
1)   Mengatur kadar gula dalam darah
2)   Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
3)   Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh
4)   Sebagai tempat pembuatan protombin dan fibrinogen
5)   Sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A
6)   Sebagai tempat pembentukan urea
d.   Paru-paru
Pada proses pernafasan dihasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang akan keluar melalui lubang hidung, zat sisa itu harus dikeluarkan karena dapat mengganggu fungsi tubuh.
e.    Colon
Terletak dalam rongga perut dengan panjang ± 1 meter. Terjadi proses defekasi yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan melalui anus. Hasil ekskresinya berupa zat padat yang disebut dengan feces.

11.     Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah suatu system sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.
Sistem limfatik adalah sekumpulan jaringan dan organ yang membantu membersihkan tubuh dari racun, limbah dan apapun yang berbahaya terhadap tubuh termasuk mikroorganisme jahat. Fungsi utama dari sistem limfatik adalah untuk mengangkut getah bening, cairan yang mengandung sel-sel darah putih untuk melawan infeksi.
Sistem limfatik atau sistem getah bening terutama terdiri dari pembuluh limfatik, yang mirip dengan pembuluh darah pada sistem peredaran darah vena dan kapiler. Pembuluh limfatik terhubung ke kelenjar getah bening dan menghubungkan antar kelenjar getah bening satu dengan lainnya.
Kelenjar getah bening merupakan tempat di mana getah bening disaring, contohnya kelenjar amandel, kelenjar adenoid, dan sebagainya ada juga organ limfa dan timus, yang semuanya adalah bagian dari sistem limfatik
Ada ratusan kelenjar getah bening dalam tubuh manusia. Mereka tersebar merata, ada yang jauh di dalam tubuh, seperti yang terdapat di sekitar paru-paru dan jantung, atau lebih dekat ke permukaan, contohnya kelenjar getah bening yang berada di bawah lengan, ketiak, atau pangkal paha. Apabila ada virus atau bakteri yang menyerang bagian tubuh tertentu dan menimbulkan infeksi, maka kelenjar getah bening yang berdekatan yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut akan mengalami pembengkakan sebagai upaya untuk melawan infeksi.
Organ-organ penyusun sistem limfatik yang terdiri dari limfa, timus, kelenjar getah bening, cairan getah bening, dan komponen lainnya akan kami jelasakan di bawah ini.
a.    Limfa
Terletak di sisi kiri tubuh tepat di atas ginjal, limfa adalah organ limfatik terbesar, menurut National Library of Medicine (NLM). Organ ini berfungsi mengontrol jumlah sel darah merah dan penyimpanan darah dalam tubuh, dan membantu melawan infeksi. Jika limfa mendeteksi bakteri yang berpotensi berbahaya, virus, atau mikroorganisme lainnya dalam darah, maka limfa bersama dengan kelenjar getah bening akan mempromosikan sel-sel darah putih yang disebut limfosit, untuk melawan mikroorganisme penjajah.
b.    Limfosit
Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh mikroorganisme asing dan menghentikan penyebaran infeksi. Manusia memang bisa hidup tanpa limfa, misalnya pada orang-orang yang telah kehilangan limfa akibat penyakit atau cedera, namun sebagai konsekuensinya mereka akan lebih rentan terserang infeksi.
c.    Timus
Timus terletak di dada tepat di atas jantung, merupakan organ kecil yang berfungsi sebagai tempat pematangan limfosit sehingga menjadi limfosit matang yang aktif (sel T aktif), sel ini berguna untuk menghancurkan sel-sel yang terinfeksi atau sel kanker.
d.   Amandel
Amandel adalah kelenjar getah bening besar yang terletak di faring. Menurut American Academy of Otolaryngology, amandel merupakan baris pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau hidung.
e.    Getah bening
Getah bening adalah cairan bening dan tidak berwarna; kata “bening” berasal dari kata Latin lympha, yang berarti “seperti air”. Asal muasalnya adalah dari plasma darah. Setelah plasma darah yang membawa nutrisi menyalurkannya ke sel-sel tubuh, kemudian sebagian besar akan kembali ke sirkulasi vena melalui pembuluh darah kecil yang disebut venula lalu mengalir ke pembuluh darah vena. Sisanya yang sebagian kecil mengalir ke sistem limfatik dan menjadi cairan getah bening.
Tidak seperti darah, yang mengalir ke seluruh tubuh secara berputar-putar yang disebut sirkulasi darah, cairan getah bening mengalir hanya satu arah, yakni ke atas ke arah leher. Pembuluh limfatik terhubung ke dua vena subklavia, yang terletak di kedua sisi leher dekat tulang selangka, dan getah bening akan kembali bergabung memasuki sistem peredaran darah. Fungsi sistem limfatik, diantaranya adalah:
a.    Mengangkut limfosit.
b.    Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah.
c.    Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus halus ke darah .
d.   Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran.
e.    Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme

12.     Sistem Endoktrin
Sistem endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Sistem endoktrin terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
Sistem endoktrin pada manusia adalah sistem yang mengatur dan menghasilkan hormon hormon yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sistem endoktrin pada manusia memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf pada manusia, kedua sistem ini berfungsi untuk mengontrol dan memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua sistem ini juga bertugas untuk menjaga homeostatis dalam tubuh. Meskipun kedua sistem ini saling memberikan pengaruh, akan tetapi karakteristiknya berbeda
Dalam tubuh kita terdapat banyak kelenjar, dimana beberapa diantaranya memiliki fungsi untuk mengdoktrin, beberapa diantaranya adalah kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar timus, kelenjar paratiroid dan kelenjar adrenal suprenalis.
Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum fungsi kelenjar endoktrin adalah:
a.    Penghasil Hormon, kelenjar endoktrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.
b.    Mengontrol Aktivitas, kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
c.    Merangsang Aktivitas, kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.
d.   Pertumbuhan Jaringan, kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
e.    Mengatur Metabolisme, kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
f.     Metabolisme Zat, kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat arang (karbohidrat)  dalam tubuh untuk agar optimal.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Anantomi manusia merupakan suatu studi yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas satuan-satuan biologis yang mencakup satuan fisik, kimiawi, dan biologis. Sel-sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, dan organ-organ yang bekerja bersama-sama membentuk sistem.
Sistem organ tubuh manusia dikelompokkan secara beragam menjadi dua belas diantaranya, sistem kerangka, sistem otot, sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem indra, sistem pencernaan, sistem imun, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem endoktrin.

B.     Saran
Mata kuliah ini sangat penting bagi calon seorang guru, sehingga penulis berharap agar dosen juga mengarahkan apabila dalam pemaparan isi dan lainnya kami melakukan kesalahan. Saran penulis terhadap pembaca yaitu pembeca hendaknya memahami isi makalah ini karena materi yang ada di dalamnya dapat digunakan sebagai bahan ajar ketika mengajar.

DAFTAR PUSTAKA
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Jakarta: Balai Pustaka
Kadaryanto, dkk. 2006. Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Prawirohartono S. dan Hadisumarto S. 1999. Sains Biologi 2b Untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Pratiwi, D.A. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Jakarta: Erlangga

Author Image
AboutDika Ayu Rahmawati

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment