Dosen
Pengampu :
Eli
Mufidah, M.Pd.
Disusun
Oleh:
Dika Ayu Rahmawati (I)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH
SIMAN SEKARAN LAMONGAN
MEI 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat
menyelesaikan Makalah Konsep Dasar Biologi “STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUBUH MANUSIA”.
Makalah ini disusun berdasarkan
tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Konsep Dasar Biologi untuk menambah wawasan penulis. Makalah ini disusun dengan harapan
dapat bermanfaat bagi semua kalangan dan terutama bagi penulis sendiri. Ucapan
terima kasih juga tak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan makalah ini, antara lain:
1. Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar dan tanpa gangguan.
2. Ibu Eli Mufidah, M. Pd. selaku Dosen mata kuliah Konsep Dasar
Biologi, yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
3. Keluarga yang senantiasa mendukung kami.
4. Teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah.
5. Semua pihak yang telah terlibat yang tak dapat kami
sebutkan satu-persatu.
Kami menyadari makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan. Untuk itu, kami mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak agar kedepannya kami lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah.
Sekaran, 14 Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................................
2
C. Tujuan..............................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian anatomi dan Fisiologi.................................................... 3
B. Peringkat Organisme Tubuh............................................................ 3
C. Struktur dan Fungsi Organ Tubuh Manusia.................................... 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 27
B. Saran ............................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh. Pada anatomi organ tubuh
manusia, akan terlihat bahwa manusia memiliki banyak sekali elemen-elemen yang menyusun
satu tubuh manusia. Elemen tersebut adalah organ tubuh yang terdiri atas
jaringan dan tersusun lagi dari sel. Anantomi manusia merupakan suatu studi
yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia. Dalam arti luas, anatomi
adalah studi ilmiah morfologi tubuh manusia. Anatomi manusia berkaitan dengan
bagian dari manusia, dari molekul ke tulang, berinteraksi untuk membentuk suatu
kesatuan fungsional. Dalam tubuh manusia terdiri dari beberaapa susunan organ,
dari susunan organ tersebut membentuk suatu sistem organ. Tubuh manusia terdiri
dari sistem kerangka, sistem otot, sistem peredaran darah, sistem pernapasan,
sistem indra, system pencernaan, sistem imun, sistem reproduksi, sistem saraf,
sistem endoktrin. Dan dalam setiap sistem terdapat beberapa organ bagian tubuh,
contohnya pada system kerangka terdapat bebarapa organ tubuh antara lain tulang
kelapa, tulang kerangka dada, tulang wajah dan lainnya.
Sistem anatomi tubuh manusia sangat penting dipelajari dan difahami
baik bagian-bagiannya maupun fungsinya. Sistem anatomi tubuh manusia harus
diketahui dan dipelajari untuk menentukan keadaan fisiologis maupun kelainan
yang di timbulkan oleh penyakit ataupun bawaan. Sehingga pada makalah ini
dilakukan pembahasan struktur organ pada tubuh manusia dan fungsinya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
pemaparan di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian anatomi dan fisiologi?
2. Bagaimana peringkat organisasi tubuh?
3. Bagaimana sistem organ tubuh manusia?
4. Bagaimana fungsi sistem organ tubuh manusia?
C. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah yang kami sajikan di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk
mendeskripsikan pengertian anatomi dan fisiologi.
2. Untuk
mendeskripsikan peringkat organisasi tubuh.
3. Untuk
mendeskripsikan sistem organ tubuh manusia.
4. Untuk
mendeskripsikan fungsi sistem organ tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anatomi dan Fisiologi
Struktur tubuh manusia dipelajari dalam ilmu anatomi manusia. Anatomi berasal dari
bahasa Latin, yaitu ana: bagian, memisahkan; tomi (tomie):
Tommeimei: iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis (phisis);
alam atau cara kerja; logos (logi) ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut
di atas dapat disimpulkan pengertian Anatomi fisiologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang susunan tubuh atau potongan tubuh dan bagaimana alat
tubuh itu bekerja secara normal.
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik
secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu
dengan yang lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal (fungsi) atau
pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh.
B.
Peringkat Organisasi Tubuh
Semua makhluk
hidup tersusun dari beberapa peringkat organisasi struktur, mulai dari yang
sederhana hingga ke peringkat yang lengkap dan rumit. Peringkat organisasi
benda hidup yang terendah berupa zat kimia pokok yang berperan untuk
mempertahankan proses kehidupan. Bahan kimia tersebut tersusun menjadi
substansi komplek yang membentuk sel hidup, yang merupakan satuan dasar makhluk
hidup. Kelompok khusus sel-sel tertentu menyusun suatu jaringan, kemudian
beberapa jaringan dapat berfungsi bersama-sama sebagai suatu organ. Organ-organ
yang menjalankan peran umum yang sama membentuk sistem organ, dan seluruh
sistem organ memelihara kehidupan tubuh makhluk hidup yang utuh.
C.
Sistem Organ Tubuh Manusia
Struktur tubuh
manusia dipelajari dalam ilmu anatomi manusia. Struktur tubuh manusia terdiri
atas beberapa sistem. Sistem tersebut merupakan gabungan dari organ-organ tubuh
yang menjalankan fungsi tertentu. Di dalam organ tersebut terdapat beberapa
jaringan yang melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh.
Sistem organ
tubuh manusia dikelompokkan secara beragam menjadi dua belas, bergantung
seberapa rinci pembagian atau pengelompokannya. Struktur tubuh manusia terdiri
atas sistem-sistem antara lain:
1.
Sistem Rangka
Sistem adalah
sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan
sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan
menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka
penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas
dan bawah. Fungsi kerangka antara lain:
a.
Menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
b.
Melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan
paru-paru
c.
Tempat melekatnya otot-otot
d.
Untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
e.
Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
f.
Memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah
Hubungan antara
dua tulang disebut sendi. Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua
tulang berdasarkan gerakannya sendi dibedakan menjadi 3 jenis: sendi mati,
sendi kaku dan sendi gerak.
Rangka tubuh
manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
a.
Skeleton aksial
Terdiri atas
sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan
pada organ di kepala, leher dan badan. Skeleton aksial terdiri dari:
1)
Tulang Tengkorak
2)
Tulang dada
3)
Tulang rusuk
4)
ruas-ruas tulang belakang
b.
Skeleton apendikular
Tersusun atas
tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton aksial. Bagian bagian yang bergabung membentuk suatu
bagian yang lebih besar yang secara fungsional berkaitan dengan gerak dan
keseimbangan. Skeleton aksial terdiri dari :
1)
Anggota gerak atas
2)
anggota gerak bawah
3)
gelang panggung
4)
bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan
tulang coccyx (tulang ekor)
Jenis tulang
yang menyusun tubuh manusia secara umum dibedakan atas 4 kelompok, yaitu:
a.
Tulang panjang: terdapat pada tulang lengan atas (humerus), tulang
radius/pengumpil, tulang ulna/hasta, tulang metakarpal/telapak tangan.
b.
Tulang pendek: terdapat pada tulang pergelangan tangan dan
pergelangan kaki.
c.
Tulang pipih: terdapat pada tulang rusuk, tulang dada, tulang
tengkorak, dan gelang bahu.
d.
Tulang tidak beraturan: terdapat pada beberapa tulang tengkorak,
dan ruas-ruas tulang belakang.
2.
Sistem Otot
Kumpulan
serabut-serabut otot dalam kehidupan sehari-hari biasanya sebut daging.
Serabut-serabut otot itu pada hakikatnya adalah gabungan dari sel-sel otot.
Selanjutnya, kumpulan serabut-serabut otot membentuk otot. Bentuk dan ukuran
otot bervariasi, ada yang berbentuk lingkaran, pipih, pendek, dan panjang.
Ukurannya mulai dari yang sangat besar, yaitu otot deltoid yang menggerakkan
bahu, sampai yang sangat kecil, yaitu otot yang menggerakkan mata, panjangnya
hanya beberapa milimeter saja. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu:
a.
Kontraktibilitas merupakan kemampuan untuk berkontraksi atau memendek.
b.
Ekstensibilitas merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan
kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.
c.
Elastisitas merupakan kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam
keadaan relaksasi.
Sistem otot
adalah sistem tubuh yang memiliki fugnsi seperti untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubuh. Selain dari pada itu, berikut fungsi lain
dari otot:
a.
Menghasilkan gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi otot
yang menempel pada rangka dapat mengggerakkan rangka
b.
Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan
posisi kepala saat membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan lain
sebagianya.
c.
Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh,
misalnya menelan, buang air besar maupun kecil semua hal tersebut dipengaruhi
oleh otot rangka yang menyelaputinya.
d.
Menyokong jaringan lunak, menggerakkan organ-organ dalam tubuh
seperti usus, jantung dan sistem tubuh lainnya.
e.
Mempertahankan suhu tubuh, kontraksi rangka memerlukan energidan
menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal bagi tubuh.
Jenis otot yang
ada dalam tubuh diantaranya.
a.
Otot Lurik
Nama lain dari
otot lurik yaitu otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot
involunter. Struktur otot lurik ini berbentuk silindris memanjang dan
kedua ujungnya tidak bercabang, berwarna lurik dengan garis terang dan gelap,
dan memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir dan memiliki
desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar.
Otot ini mudah
lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada
sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal
dari otak dan
bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh
bagian luar manusia dan hewan.
b.
Otot Polos
Nama lain dari
otot polos yaitu otot alat-alat dalam, visceral, musculus nonstriated dan otot involunter. Struktur otot polos ini berbentuk
gelendong dan melancip di kedua ujungnya dengan inti berjumlah satu terletak
dibagian tengah.
Otot
ini ada di dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak
sadar atau saraf otonom. Sehingga
hal ini mengakibatkan tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf
pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
c.
Otot jantung
Nama lain dari
otot jantung yaitu myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter. Struktur
otot jantung ini berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya bercabang, tampak
adanya garis terang dan gelap dan memiliki satu inti yang terletak di tengah
Otot ini bekerja
khusus untuk memompa darah pada jantung
sehingga pada jaringan otot ini sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa
henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat
dipengaruhi oleh interaksi saraf simpatetik atau parasimpatetik yang
memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung (ritmis), namun tidak dapat
mengontrolnya secara sadar.
3.
Sistem Peredaran Darah
Sistem
peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskular pada manusia) atau sistem
sirkulasi adalah sistem organ yang berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh
serta membawa nutrisi (seperti asam amino dan elektrolit), oksigen, karbon
dioksida, dan hormon ke sel tubuh untuk memberikan makanan ke sel, melawan penyakit,
menstabilkan suhu dan pH, dan mempertahankan homeostasis. Fungsi peredaran darah
manusia lainnya antara lain:
a.
Sebagai alat pembuangan limbah sisa dari metabolisme tubuh
b.
Menjaga stabilisasi pH tubuh serta cairan tubuh
c.
Memeliharaan suhu tubuh agar tetap normal;
d.
Memerangi dan menjaga tubuh dari infeksi baik yang dibawa oleh
bakteri, virus dan patogen.
e.
Sebagai respirasi yaitu memberikan oksigen kepada sel-sel serta
membuang karbon dioksida
f.
Sebagai pengangkut nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dengan
membawa zat-zat yang dihasilkan dari makanan
g.
Sebagai pembungan limbah dengan membuang hasil limbah dan hasil
racun yang dapat membahayakan tubuh jika dibiarkan berada dalam tubuh
h.
Sebagai imunitas tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai
serangan penyakit
i.
Sebagai alat komunikasi seluler sistem peredaran darah
j.
Sebagai alat termoregulasi tubuh, hal ini dikarenakan sistem
peredaran darah dapat mengangkut panas
Alat utama pada
peredaran darah manusia adalah jantung dan pembuluh darah sebagai saluran untuk
mengedarkan darah. Jantung manusia terdiri dari empat ruang yakni serambi kiri
dan serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Serambi kanan menerima darah
dari seluruh tubuh yang banyak mengandung karbondioksida, sedangkan serambi
kiri menerima darah dari paru-paru yang banyak mengandung oksigen. Bilik kanan
merupakan bagian jantung yang menerima darah dari serambi kanan dan memompakan
menuju paru-paru, sedangkan bilik kiri menerima darah dari serambi kiri yang
kaya oksigen dan memompakannya ke seluruh tubuh.
Pusat peredaran
darah adalah jantung, peredaran darah pada manusia terdiri atas peredaran darah
besar dan peredaran kecil. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari
bilik kiri dipompa keluar jantung menuju ke seluruh tubuh yang mengandung
banyak oksigen. Oksigen disampaikan ke sel-sel seluruh tubuh. Kemudian, darah
kembali ke jantung dengan membawa air dan karbondioksida masuk ke serambi kanan
lalu terus ke bilik kanan. (jantung → seluruh tubuh → jantung).
Peredaran darah
kecil adalah peredaran darah dari bilik kanan dipompa ke luar jantung menuju
paru-paru yang mengandung banyak karbondioksida. Pada paru-paru terjadi
pertukaran gas, yaitu karbondioksida dikeluarkan dan menyerap gas oksigen,
kemudian darah yang banyak mengandung oksigen dari paru-paru ini kembali ke
jantung masuk ke serambi kiri lalu terus ke bilik kiri (jantung → paru-paru → jantung)
4.
Sistem Pernapasan
Sistem
pernapasan adalah sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil oksigen,
menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke luar tubuh. Sistem
pernapasan atau respirasi pada manusia terdiri atas respirasi eksternal dan
internal. Respirasi eksternal mencakup proses memasukkan oksigen dan melepaskan
karbon dioksida melalui alat pernapasan yakni paru-paru, sedangkan respirasi
internal adalah proses pengikatan oksigen dan pelepasan karbondioksida oleh
sel-sel tubuh. Kedua proses ini terjadi dalam tubuh secara simultan atau
bersamaan.
Manusia
mempunyai alat pernapasan yang tersusun secara berurutan diawali dari rongga
hidung, faring, laring (pangkal tenggorokan), trakea (tenggorokan), bronkus (cabang
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru) yang
terdiri atas alveolus atau alveoli (dalam jumlah banyak) yang terbungkus dalam
kantung paru-paru kiri dan kanan.
Pernapasan
manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada
terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan
perut.
a.
Mekanisme pernapasan dada:
1)
Fase inspirasi pernapasan dada
Mekanisme
inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus
intercostalis eksternal) berkontraksi → tulang rusuk terangkat (posisi datar) →
Paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar → udara luar masuk ke paru-paru
2)
Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme
ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk
relaksasi → tulang rusuk menurun → paru-paru menyusut → tekanan udara dalam
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar → udara keluar
dari paru-paru.
b.
Mekanisme pernapasan perut
1)
Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme
inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi → posisi dari melengkung menjadi mendatar → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar → udara masuk
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi → posisi dari melengkung menjadi mendatar → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar → udara masuk
2)
Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme
ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi → posisi dari mendatar kembali melengkung → paru-paru mengempis → tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar → udara keluar dari paru-paru.
otot diafraghma relaksasi → posisi dari mendatar kembali melengkung → paru-paru mengempis → tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar → udara keluar dari paru-paru.
5.
Sistem Indra
Tubuh manusia
memiliki kemampuan yang sangat mengesankan, yaitu pancaindra. Setiap organ
pengindra merupakan keajaiban manusia untuk mengetahui dunia luar melalui
alat-alat pengindra tersebut. Pancaindra pada manusia, meliputi indra pendengar,
penglihat, pencium, peraba, dan pengecap.
Panca indra
pada manusia tersusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan manusia. Misalnya,
telinga hanya dapat menangkap getaran suara pada batas-batas tertentu saja.
Apabila telinga kita terlalu sensitif, setiap saat kita harus mendengar
berbagai suara, akibatnya kita akan sangat terganggu dengan kebisingan dunia
sekitar. Hal serupa terjadi pada indra yang lain, misalnya pada indra peraba.
Sel saraf peraba yang sangat sensitif berada di bawah kulit dan terhimpun
terutama di ujung jari. Daerah yang kurang penting, seperti daerah punggung
memiliki sedikit sel saraf peraba. Apabila terjadi sebaliknya, kita tidak mampu
menggunakan tangan secara efektif, bahkan punggung yang merasakan hal-hal
terkecil.
Indera berperan
sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
a.
Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
b.
Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan
tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor)
c.
Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
d.
Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
e.
Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indra akan
berfungsi dengan sempurna apabila:
a.
Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
b.
Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
c.
Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan
baik
d.
Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.
6.
Sistem Pencernaan
Dalam tubuh
terdapat serangkaian alat yang berhubungan satu dengan yang lain yang
diistilahkan dengan sistem. Hal yang berperan dalam mencerna makanan yang masuk
dalam tubuh disebut sistem pencernaan makanan.
Sistem pencernaan
adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat
diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh. Sistem pencernaan ini terdiri dari
mulut, kerongkongan, lambung, rektum (usus), hati dan pankreas. Ada dua jenis
proses pencernaan makanan dalam tubuh yaitu:
a.
Pencernaan makanan secara mekanis, pencernaan makanan secara mekanis
terjadi di dalam mulut dan makanan dilumatkan oleh gigi.
b.
Pencernaan makanan secara kimia, encernaan makanan secara kimia
dilakukan oleh enzim. Hal itu terjadi di dalam mulut, lambung dan usus. Tujuan
pencernaan dengan bantuan enzim adalah mengubah zat-zat makanan sehingga mudah
diserap tubuh.
Fungsi alat
pencernaan makanan ini adalah:
a.
Menghancurkan makanan menjadi bentuk yang halus.
b.
Menyerap zat-zat makanan yang larut sehingga masuk ke dalam darah.
c.
Mengeluarkan dari tubuh zat-zat yang tidak dapat dicerna.
7.
Sistem Reproduksi
Reproduksi
merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel
kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan
zigot. Sistem reproduksi merupakan salah satu komponen sistem tubuh yang
penting meskipun tidak berperan dalam homeostatis dan esensial bagi kehidupan
seseorang. Sistem reproduksi juga merupakan cara manusia berkembang biak untuk
mewariskan sifat-sifat induknya kepada keturunan berikutnya dan mempertahankan
keletarian jenisnya.
Fungsi sistem
reproduksi tidak banyak, tepatnya hanya untuk satu alasan yaitu sebagai sarana
untuk menghasilkan keturunan (individu baru) dan mempertahankan keberadaan
jenisnya. Tetapi walaupun hanya dengan satu fungsi utama yang telah disebutkan,
sistem reproduksi termasuk salah satu sistem didalam tubuh yang sangat penting,
yaitu berhubungan dengan memperbanyak keturunan.
a.
Sistem Reproduksi Pria
Organ
reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
1)
Organ Reproduksi Dalam
Organ
reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
a)
Testis
Testis (gonad
jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis
berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah
kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri
dari serat jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum merupakan
alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut
testoteron.
b)
Saluran Pengeluaran
Saluran
pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
(1)
Epididimis
Epididimis
merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis.
Epididimis berjumlah sepasang disebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi
sebagai tempat penyim panan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan
bergerak menuju vas deferens.
(2)
Vas deferens
Vas deferens atau
saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas
dan merupakan lanjutan dari epididimis . Vas deferens tidak menempel pada
testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens
berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung
semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
(3)
Saluran ejakulasi
Saluran
ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra. Saluran ini berfungsiuntuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam
uretra. d.Uretra Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat
didalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari
kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
c)
Kelenjar Asesoris
Selama sperma
melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang
dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar asesoris
merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat
dan kelenjar Cowper.
(1)
Vesikula seminalis
Vesikula
seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk
yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis
menghasilkan zat makanan yangmerupakan sumber makanan bagi sperma.
(2)
Kelenjar prostate
Kelenjar
prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung
kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang m engandung kolesterol, garam
dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
(3)
Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper
(kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju
uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
2)
Organ Reproduksi Luar
Organ
reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
a)
Penis
Penis terdiri
dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian
atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian
bawah yang berupa jaringan spons korpusspongiosum yang membungkus uretra.
Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya
banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu
rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi
tegang dan mengembang (ereksi).
b)
Skrotum
Skrotum
(kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum
berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum
kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot
polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga
dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot
yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot
kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar
kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu
yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
b.
Sistem Reproduksi Wanita
Organ
reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi
luar.
1)
Organ Reproduksi Dalam
Organ
reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran
kelamin).
a)
Ovarium
Ovarium (indung
telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3-4 cm. Ovarium berada
di dalam rongga badan, didaerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan
ovum setiap 28 hari . Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak kesaluran
reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon
estrogen dan progesteron.
b)
Saluran reproduksi
Saluran
reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.
(1)
Oviduk
Oviduk (tuba
falopi) atau saluran telur berjumlah sepasang(di kanan dan kiri ovarium )
dengan panjang sekitar 10 cm . Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang
disebut infundibulum . Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae
berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh
infundibulum akan m asuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum
dari ovarium menuju uterus.
(2)
Uterus
Uterus (kantung
peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang
berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks
(leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot
apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan
jaringan yangtersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium.
Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus.
Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan
endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan
akan meluruh pada saat menstruasi.
(3)
Vagina
Vagina merupakan
saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita . Vagina
bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian
terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian
terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa)
menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut
dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringanikat berserat
bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan
dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
2)
Organ Reproduksi Luar
Organ
reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar
dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons
veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulvayang banyak menandung
jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di
bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah
sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil)
yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk
melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas
labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris merupakan organ
erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara
struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung
korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung
saraf perasa.Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran
kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina
terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak
mengandung pembuluh darah.
8.
Sistem Imun
Sistem imun
atau yang disebut sistem kekebalan tubuh terletak diseluruh tubuh terutama
di bagian limfa. Sistem imun ini adalah sistem pertahanan tubuh
manusia terhadap infeksi atau segala serangan molekul asing seperti bakteri,
virus, dan yang lainnya.
Sistem
kekebalan adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makro molekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan
dalam perlawanan terhadap protein
tubuh dan
molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
Kemampuan
sistem kekebalan untuk membedakan komponen sel
tubuh dari
komponen patogen asing akan menopang amanat yang
diembannya guna merespon infeksi patogen baik yang berkembang
biak di dalam sel tubuh (intra selular) seperti misalnya virus, maupun yang berkembang
biak di luar sel tubuh (ekstraselular) - sebelum berkembang menjadi penyakit.
Meskipun
demikian, sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. Pada proses peradangan, penderita dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang dapat ditimbulkan sifat toksik senyawa organik yang dikeluarkan sepanjang proses perlawanan berlangsung.
Barikade
awal pertahanan terhadap organisme asing adalah jaringan terluar dari tubuh yaitu kulit, yang memiliki banyak sel termasuk makrofaga dan neutrofil
yang
siap melumat organisme lainpada saat terjadi penetrasi pada permukaan kulit,
dengan tidak dilengkapi oleh antibodi. Barikade yang kedua adalah kekebalan tiruan.
Walaupun
sistem pada kedua barikade mempunyai fungsi yang sama, terdapat beberapa perbedaan
yang mencolok, antara lain:
a.
Sistem
Kekebalan Tiruan tidak dapat terpicu secepat sistem
kekebalan turunan.
b.
Sistem kekebalan tiruan hanya merespon imunogen tertentu,
sedangkan sistem yang lain merespon nyaris seluruh antigen.
c.
Sistem kekebalan tiruan menunjukkan kemampuan untuk "mengingat"
imunogen penyebab infeksidan reaksi yang lebih cepat saat terpapar lagi dengan infeksi yang
sama. Sistemkekebalan turunan tidak menunjukkan bakat immunological
memory
Semua sel yang
terlibat dalam sistem kekebalan berasal dari sum-sum
tulang. Sel punca progenitor mieloid berkembang menjadi, keping
darah, neutrofil, monosit. Sementara
selpunca yang lain progenitor limfoidmerupakan prekursor dari sel
T, sel NK, sel B. Sistem
kekebalan dipengaruhi oleh modulasi beberapa hormon neuroendokrin.
Fungsi sistem
imun dalam kehidupan yaitu :
a.
Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
b.
Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan.
c.
Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
d.
Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti
bakteri, virus, parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting,
karena harus bisa membedakan mana kawan (bakteri yang menguntungkan
dan sel tubuh yang baik) mana lawan (virus, bakteri jahat, jamur,
parasit, radikal bebas dan sel-sel yang bermutasi yang bisa menjadi
tumor/kanker) dan mana yang orang biasa (alergen, pemicu alergi ) yang harus
dibiarkan lewat.
e.
Bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda
asing.
Sistem imun
yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan
tubuh dalam melawan penyakit.
9.
Sistem Saraf
Sistem saraf
adalah organisasi neuron dan saraf yang mengkoordinasi gerakan otot dan memonitor
organ-organ tubuh serta mengolah informasi indra. Sistem saraf dalam tubuh
kitadibagi menjadi 3 yaitu saraf otak, saraf sum-sum tulang belakang, dan
saraf tepi.
Pada sistem
saraf ada bagian-bagian yang disebut:
a.
Reseptor merupakan alat untuk menerima rangsang biasanya berupa
alat indra
b.
Efektor merupakan alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan
kelenjar
c.
Sel Saraf Sensoris merupakan serabut saraf yang membawa rangsang ke
otak
d.
Sel saraf Motorik merupakan serabut saraf yang membawa rangsang
dari otak
e.
Sel Saraf Konektor merupakan sel saraf motorik atau sel saraf satu
dengan sel saraf lain.
Fungsi sistem
saraf pada manusia adalah sebagai berikut.
a.
Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar
tubuh. Hal ini dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung, telinga,
lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita dapat mengetahui
perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.
b.
Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh
sehingga dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsi masing-masing.
c.
Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh
terhadap perubahan keadaan di sekitarnya. karena saraf sebagai pengendali kerja
alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada seluruh alat tubuh.
10.
Sistem ekskresi
Sistem ekskresi
berfungsi untuk memindahkan hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan ke
luar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga keseimbangannya terhadap lingkungan.
Terdiri atas ginjal, paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit
(keringat).
Fungsi system
ekskresi, antara lain:
a.
Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
b.
Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
c.
Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal
(termoregulasi)
d.
Homeostasis (ketahanan atau mekanisme pengaturan kesetimbangan
dinamis dalam tubuh)
Hasil sistem
ekskresi dapat dibedakan menjadi :
a.
Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu.
b.
Zat padat yaitu berupa feses.
c.
Gas berupa CO2.
d.
Uap air berupa H2O.
Organ ekskresi
manusia, diantaranya adalah:
a.
Ginjal
Di dalam tubuh
kita ada sepasang ginjal, terletak disebelah kiri dan kanan ruas tulang
pinggang di dalam rongga perut. Letak ginjal kiri lebih tinggi daripada ginjal
kanan, karena di atas ginjal kanan terdapat hati yang banyak mengambil ruang.
Ginjal berfungsi menyaring darah.
b.
Kulit
Melalui kulit
dikeluarkan zat sisa berupa keringat. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu:
1)
Sebagai alat pengeluaran dari sisa zat-zat yang berupa keringat
2)
Pelindung tubuh terhadap kuman dari luar
3)
Tempat menyimpan kelebihan lemak
4)
Pengatur suhu tubuh
5)
Tempat pembuatan vitamin D dan provitamin D
c.
Hati
Hati terletak
didalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati menghasilkan empedu
yang kemudian ditampung dalam kentong empedu dan disalurkan ke usus dua belas
jari melalui saluran empedu. Empedu berasal dari sel darah merah yang telah rusak
dan dihancurkan dalam limfa. Fungsi hati selain sebagai alat ekskresi yaitu:
1)
Mengatur kadar gula dalam darah
2)
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
3)
Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh
4)
Sebagai tempat pembuatan protombin dan fibrinogen
5)
Sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A
6)
Sebagai tempat pembentukan urea
d.
Paru-paru
Pada proses
pernafasan dihasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang akan
keluar melalui lubang hidung, zat sisa itu harus dikeluarkan karena dapat
mengganggu fungsi tubuh.
e.
Colon
Terletak dalam
rongga perut dengan panjang ± 1 meter. Terjadi proses defekasi yaitu proses
pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan melalui anus. Hasil ekskresinya
berupa zat padat yang disebut dengan feces.
11.
Sistem Limfatik
Sistem limfatik
adalah suatu system sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di
dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem
kardiovaskular ke
dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa
melalui proses difusi ke
dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.
Sistem limfatik
adalah sekumpulan jaringan dan organ yang membantu membersihkan tubuh dari
racun, limbah dan apapun yang berbahaya terhadap tubuh termasuk
mikroorganisme jahat. Fungsi utama dari sistem limfatik adalah untuk mengangkut
getah bening, cairan yang mengandung sel-sel darah putih untuk melawan
infeksi.
Sistem limfatik
atau sistem getah bening terutama terdiri dari pembuluh limfatik, yang mirip
dengan pembuluh darah pada sistem peredaran darah vena dan kapiler. Pembuluh limfatik
terhubung ke kelenjar getah bening dan menghubungkan antar kelenjar getah
bening satu dengan lainnya.
Kelenjar getah
bening merupakan tempat di mana getah bening disaring, contohnya kelenjar
amandel, kelenjar adenoid, dan sebagainya ada juga organ limfa dan timus,
yang semuanya adalah bagian dari sistem limfatik
Ada ratusan
kelenjar getah bening dalam tubuh manusia. Mereka tersebar merata, ada yang
jauh di dalam tubuh, seperti yang terdapat di sekitar paru-paru dan
jantung, atau lebih dekat ke permukaan, contohnya kelenjar getah bening
yang berada di bawah lengan, ketiak, atau pangkal paha. Apabila ada virus atau
bakteri yang menyerang bagian tubuh tertentu dan menimbulkan infeksi, maka
kelenjar getah bening yang berdekatan yang bertanggung jawab atas wilayah
tersebut akan mengalami pembengkakan sebagai upaya untuk melawan infeksi.
Organ-organ
penyusun sistem limfatik yang terdiri dari limfa, timus, kelenjar getah bening,
cairan getah bening, dan komponen lainnya akan kami jelasakan di bawah ini.
a.
Limfa
Terletak di
sisi kiri tubuh tepat di atas ginjal, limfa adalah organ limfatik terbesar,
menurut National Library of Medicine (NLM). Organ ini
berfungsi mengontrol jumlah sel darah merah dan penyimpanan darah dalam
tubuh, dan membantu melawan infeksi. Jika limfa mendeteksi bakteri yang
berpotensi berbahaya, virus, atau mikroorganisme lainnya dalam darah, maka limfa bersama
dengan kelenjar getah bening akan mempromosikan sel-sel darah putih yang
disebut limfosit, untuk melawan mikroorganisme penjajah.
b.
Limfosit
Limfosit menghasilkan
antibodi untuk membunuh mikroorganisme asing dan menghentikan penyebaran
infeksi. Manusia memang bisa hidup tanpa limfa, misalnya pada orang-orang
yang telah kehilangan limfa akibat penyakit atau cedera, namun sebagai
konsekuensinya mereka akan lebih rentan terserang infeksi.
c.
Timus
Timus terletak
di dada tepat di atas jantung, merupakan organ kecil yang berfungsi sebagai
tempat pematangan limfosit sehingga menjadi limfosit matang yang aktif (sel T
aktif), sel ini berguna untuk menghancurkan sel-sel yang terinfeksi atau
sel kanker.
d.
Amandel
Amandel adalah
kelenjar getah bening besar yang terletak di faring. Menurut American
Academy of Otolaryngology, amandel merupakan baris pertama pertahanan
tubuh terhadap bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut
atau hidung.
e.
Getah bening
Getah bening adalah
cairan bening dan tidak berwarna; kata “bening” berasal dari kata Latin lympha,
yang berarti “seperti air”. Asal muasalnya adalah dari plasma darah. Setelah
plasma darah yang membawa nutrisi menyalurkannya ke sel-sel tubuh, kemudian
sebagian besar akan kembali ke sirkulasi vena melalui pembuluh darah kecil yang
disebut venula lalu mengalir ke pembuluh darah vena. Sisanya yang sebagian
kecil mengalir ke sistem limfatik dan menjadi cairan getah bening.
Tidak seperti
darah, yang mengalir ke seluruh tubuh secara berputar-putar yang disebut
sirkulasi darah, cairan getah bening mengalir hanya satu arah, yakni ke
atas ke arah leher. Pembuluh limfatik terhubung ke dua vena subklavia, yang
terletak di kedua sisi leher dekat tulang selangka, dan getah bening
akan kembali bergabung memasuki sistem peredaran darah. Fungsi sistem
limfatik, diantaranya adalah:
a.
Mengangkut limfosit.
b.
Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah.
c.
Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus halus ke darah .
d.
Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran.
e.
Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun
(antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme
12.
Sistem Endoktrin
Sistem endoktrin
adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur aktivitas
tubuh. Sistem endoktrin terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal,
kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.
Sistem endoktrin
pada manusia adalah sistem yang mengatur dan menghasilkan hormon hormon
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sistem endoktrin pada manusia memiliki
hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf pada manusia, kedua sistem ini
berfungsi untuk mengontrol dan memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua
sistem ini juga bertugas untuk menjaga homeostatis dalam tubuh. Meskipun kedua
sistem ini saling memberikan pengaruh, akan tetapi karakteristiknya berbeda
Dalam tubuh
kita terdapat banyak kelenjar, dimana beberapa diantaranya memiliki fungsi
untuk mengdoktrin, beberapa diantaranya adalah kelenjar hipofisis, kelenjar
tiroid, kelenjar timus, kelenjar paratiroid dan kelenjar adrenal suprenalis.
Secara
keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi
yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan
tetapi, secara umum fungsi kelenjar endoktrin adalah:
a.
Penghasil Hormon, kelenjar endoktrin bertugas untuk menghasilkan
berbagai macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila
diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.
b.
Mengontrol Aktivitas, kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol
aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
c.
Merangsang Aktivitas, kelenjar endoktrin juga bertugas untuk
merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf
dan menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.
d.
Pertumbuhan Jaringan, kelenjar endoktrin juga mempengaruhi
pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
e.
Mengatur Metabolisme, kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk
mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk
meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
f.
Metabolisme Zat, kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi
fungsi metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat arang (karbohidrat) dalam tubuh untuk agar optimal.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anantomi
manusia merupakan suatu studi yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia. Tubuh
manusia terdiri atas satuan-satuan biologis yang mencakup satuan fisik, kimiawi,
dan biologis. Sel-sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, dan
organ-organ yang bekerja bersama-sama membentuk sistem.
Sistem organ
tubuh manusia dikelompokkan secara beragam menjadi dua belas diantaranya, sistem
kerangka, sistem otot, sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem indra,
sistem pencernaan, sistem imun, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem endoktrin.
B. Saran
Mata kuliah ini sangat penting
bagi calon seorang guru, sehingga penulis berharap agar dosen juga mengarahkan
apabila dalam pemaparan isi dan lainnya kami melakukan kesalahan. Saran penulis
terhadap pembaca yaitu pembeca hendaknya memahami isi makalah ini karena materi
yang ada di dalamnya dapat digunakan sebagai bahan ajar ketika mengajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas
2. Jakarta: Balai Pustaka
Kadaryanto, dkk. 2006. Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Prawirohartono S. dan Hadisumarto S. 1999. Sains Biologi 2b
Untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Pratiwi, D.A. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2.
Jakarta: Erlangga
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fugsi-Tulang-Penyusun-Kerangka-Tubuh-Manusia-Adalah.html
diakses tanggal 16 Mei 2018 pada pukul 09.46 WIB.