Monday, June 17, 2019

MAKALAH KONSEP DASAR GEOGRAFI

0

KONSEP DASAR GEOGRAFI

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Geografi
Menurut Eratosthenes,geografi berasal dari dua kata,yaaitu geo yang diartikan bumi dan grafi yang diartikan gambaran. Secara harfiah, geografi dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang menggambarkan, menjelaskan, atau menerangkan tentang bumi. Erastotenes merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan istilah geografi sebagai sebuh bidang ilmu yang mempelajari tentang lingkungan. Atas jasanya tersebut, Erastotenes dianggap sebagai peletak dasar ilmu geografi. (Nur Wahyudi dan Tri Haryanto, 2006)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari  tentang fenomena yang ada di permukaan bumi, baik yang berupa fisik maupun yang menyangut kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Menurut Prof. Bintarto (1981), geografi adalah ilmu yang mempelajari kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, lingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Geografi juga mempelajari tentang seluruh sifat-sifat dan gejalagejala yang mungkin muncul di permukaan bumi yang mungkin mengalami perubahan dikarenakan sifat yang tidak statis, selalu berubah sesuai dengan keadaan yang ada, seperti cuaca atau iklim serta kesuburan tanah yang tidak selamanya akan seperti sekarang ini. Hal ini sesuai dengan pandangan Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980) yang menyatakan bahwa Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Pendapat Vernor E. Finch dan Glen Trewartha diperkuat oleh pendapat ahli lainnya yang menyatakan bahwa geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan rasional. (Hartshorne, 1960)
Namun ada juga yang mengatakan bahwa geografi merupakan suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi (Claudius Ptolomaeus). Pendapat ini dapat juga dikatakan benar karena permukaan bumi ini dapat dilihat dengan menggunakan peta yang merupakan hasil penyajian dari bumi ini. Selain peta, bola dunia juga dapat dijadikan sebagai hasil penyajian dari permukaan bumi.
Sehingga dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari, menggambarkan, menjelaskan, atau menerangkan tentang fenomena baik sifat maupun gejala yang ada di permukaan bumi yang bersifat dinamis dan selalu berubah yang dapat disajikan dalam bentuk peta maupun bola dunia. 

2.2  Ruang Lingkup Geografi
Sebutan geografi sebagai ilmu pengetahuan cukup banyak, antara lain:
1)      Geografi sebagai ilmu holistik yang mempelajari fenomena di permukaan bumi secara utuh menyeluruh;
2)      Geografi adalah ilmu analitis dan sintesis, yang memadukan unsur lingkungan fisikal dengan unsur manusia; dan
3)      Geografi adalah ilmu wilayah yang mempelajari sumberdaya wilayah secara komprehensif.
Tiga sebutan geografi tersebut yang menjadi landasan untuk membahas kajian geografi yang mampu merespon permalasalahan lingkungan yang berdimensi lokal hingga global. Pertanyaan pemandu untuk mengetahui ruang lingkup kajian Geografi pada umumnya adalah:
a)      Apa (what),
b)      Dimana (where),
c)      Berapa (how long/how much),
d)     Mengapa (why),
e)      Bagaimana (how),
f)       Kapan (when),
g)      Siapa (who). (Widoyo Alfandi, 2001)
Pertanyaan pemandu yang mencerminkan bahwa geografi itu adalah holistik, sintesis dan kewilayahan adalah sebagai berikut:
a)      Apa, dimana dan kapan (what, where and when)
Pertanyaan ini menuntun kita untuk mengetahui fenomena geografis dan distribusi spasialnya pada suatu wilayah, serta kapan terjadinya.
b)      Bagaimana dan mengapa ( how and why)
Pertanyaan ini bersifat analitis untuk mengetahui sistem, proses, perilaku, ketergantungan, organisasi spasial dan interaksi antar komponen pembentuk geosfer.
c)      Apakah dampaknya (what is the impact)
Pertanyaan bersifat analistis, sintesis untuk mengevaluasi fenomena geografi yang mengalami perubahan baik oleh proses alam maupun oleh hasil interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya.
d)     Bagaimana seharusnya (how ought to )
Pertanyaan ini menjurus ke sintesis dan evaluasi untuk pemecahan permasalahan lingkungan suatu wilayah dan memberikan keputusan dalam pengelolaan sumberdaya dan lingkungan.
Rhoad Murphey merumuskan tiga pokok ruang lingkup studi geografi, yaitu sebagai berikut:
  1. Persebaran dan keterbatasan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta bagaimana manusia memanfaatkanya.
  2. Interaksi antara manusia dan lingkungan fisik merupakan salah satu bagian dari keragaman wilayah.
  3. Kajian terhadap region atau wilayah.

Berdasarkan pengertian geografi yang telah di jelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian. yaitu sebagai berikut:

  1. Geografi Fisik
Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia seperti gejala-gejala alam di geosfer yang meliputi atmosfer. litosfer, hidrosfer, dan biosfer, Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi serta tentang proses-proses fisik yang terjadi darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
  1. Geografi Sosial
Aspek lingkungan sosial meliputi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas manusia di dalam ruang, yang mencakup aktivitas sebagai mahluk sosial yang harus berinteraksi dengan yang lainnya, aktivitas ekonomi untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, dan budayanya yang mencerminkan perkembangan kemampuan manusia berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia,
  1. Geografi Regional
Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik maupun sosial.

2.3   Tujuan Geografi
Secara umum, tujuan geografi dapat dibedakan berdasarkan 3 aspek sebagai berikut:
1.   Aspek pengetahuan
Dalam aspek pengetahuan, geografi bertujuan untuk:
a.       Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan prosesnya;
b.      Mengembangkan pengetahuan, peluang dan keterbatasan sumber daya alam untuk dimanfaatkan;
c.       Mengembangkan konsep dasar geografi yang terkait dengan lingkungan sekitar dan wilayah negara atau dunia.
2.   Aspek keterampilan
Dalam aspek keterampilan, geografi memiliki tujuan yaitu:
a.       Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan;
b.      Mengembangkan keterampilan untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan;
c.       Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.
3.   Aspek sikap
Sebagai sikap, geografi bertujuan untuk:
a.       Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar;
b.      Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup;
c.       Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya;
d.      Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya;
e.       Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.

2.4     Konsep Dasar Geografi
Konsep adalah pengertian dari sekelompok fenomena/gejala-gejala, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai gejala/fenomena yang sama. Dalam Seminar Lokakarya IGI Semarang mengemukakan 10 konsep esensial (dasar) geografi, yaitu:
1.             Konsep Lokasi
Yaitu letak atau tempat dimana salinan dari fenomena geografi terjadi. Letak tersebut dibedakan menjadi beberapa letak berdasarkan tinjauan tertentu, di antaranya:
a)      Letak absolute: Letak suatu tempat ditinjau dari letak astronomis (lintang dan bujur). Contoh Indonesia terletak antara 950 BT-1410 BT dan 60LU-110LS.
b)      Letak relatif: Letak suatu tempat ditinjau dari tempat yang lain. Contoh Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia.
2.    Konsep Jarak
Yaitu ruang atau sela yang dapat menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep jarak dibagi menjadi dua yaitu:
a)      Jarak absolut atau jarak mutlak: ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan atau dijelaskan melalui ukuran anjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dsd. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak bisa berubah-ubah. Contoh jarak antara kota A dan B adalah 150 km.
b)      Jarak relatif: ruang atau sela antara dua tempat dengan pertimbangan tertentu misal waktu, aksesibilitas dan biaya. Contoh: Jarak antara kota A dan B ditempuh dengan waktu 3 jam menggunakan kendaraan bermotor.
3.    Konsep Keterjangkauan
Yaitu jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak saja tetapi juga tergantung pada sarana prasarana penunjang. Contoh: untuk menuju Semarang lebih mudah dari Solo di banding dari Karimunjawa, karena sarana dan prasarana transportasi Solo-Semarang lebih mudah.
4.    Konsep Pola
Yaitu bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi, baik gejala alam maupun gejala social. Contoh: Pola permukiman di pegunungan menyebar, pola permukiman di pantai sesuai garis pantai.


5.       Konsep Morfologi
Yaitu konsep yangmenjelaskan tentang struktur luar dari batu-batuan yang tersusun membentuk morfologi permukaan bumi seperti pantai, dataran tingggi, dataran rendah, pegungungan, lembah, dsb. Contoh: Jakarta merupakan dataran rendah sedangkan Bandung merupakan dataran tinggi.
6.    Konsep Aglomerasi
Yaitu suatu fenomena yang terkelompok menjadi satu bentuk atau struktur. Misalnya pengelompokan industry, pengelompokan permukiman.
7.    Konsep Nilai Kegunaan
Yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda dilihat dari fungsinya. Misalnya: tempat wisata memiliki manfaat yang berbeda.
8.    Konsep Interaksi dan Interdependensi
Yaitu konsep yag menunjukkan keterkaitan dan ketergantugan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. Misalnya: Kota membutuhkan hasil pertanian sedangkan di desa membutuhkan pakaian sehingga saling membutuhkan.
9.    Konsep Deferensiasi Areal
Yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat. Misalnya, di pantai penghasil garam sedangkan pertanian daratan tinggi penghasil sayuran.
10.   Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi)
Yaitu menunjukkan derajat keterkaitan antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antar wilayah. Misalnya: Lalu-lintas di sekitar Jakarta selalu macet karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta.

2.5     Implementasi Konsep Geografi Dalam Kehidupan Masyarakat
Implementasi geografi adalah berupa hasil studi geografi yang dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam memecahkan masalah sosial yang berkaitan dengan lingkungan. Contoh: di Indonesia sebagian penduduknya bermata pencaharian di sector pertanian, oleh karena itu sector pertanian menduduki tempat paling penting di negeri ini.




BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan mengenai geografi di atas dapat disimpulkan bahwa geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari, menggambarkan, menjelaskan, atau menerangkan tentang fenomena baik sifat maupun gejala yang ada di permukaan bumi yang bersifat dinamis dan selalu berubah yang dapat disajikan dalam bentuk peta maupun bola dunia. Ruang lingkup geografi merupakan semua hal yang ada di permukaan bumi baik berupa sifat, gejala, maupun fenomena alam dan sosial di suatu wilayah. Tujuan geografi dapat dibedakan sesuai aspek-aspek tertentu, sepeti aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam konsep dasar geografi ada 10 macam kosep yaitu konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, deferensiasi areal, dan keterkaitan keruangan (asosiasi). Kosep dasar geografi memiliki dampak (implementasi) positif dan negatif dalam kehiduan masyarakat.

3.2  Saran
Kita sebagai makhluk sosial, khususnya sebagai calon guru sangat penting untuk mengetahui berbagai aspek bahasa, karena kita akan selalu menggunakan bahasa dalam berhubungan dan berkomunikasi kepada murid maupun kepada masyarakat. Sehingga kita dapat menggunakan bahasa yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang akan kita temui.







DAFTAR PUSTAKA
Bintarto, 1981. Suatu Tijauan Filsafat Geografi dalam Seminar Peningkatan Relevansi Metode Penelitian Geografi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Nuzula, Yorsi. 2009. Konsep-konsep Dasar Geografi. (Online) Http://Konsep-konsep-dasar-geografi. Diakses pada 06 Maret 2016
Seminar lokakarya (Semlok) IGI. 1988. Konsep-konsep Dasar Geografi. Semarang
Wahyudi, Nur dan Tri Haryanto. 2006. Geografi Kelas X SMA/MA. Klaten: Cempaka Putih
Widoyo Alfandi. 2001. Epistemologi Geografi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press


Author Image
AboutDika Ayu Rahmawati

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment