Mendeskripsikan Keragaman Alga
Dan Fungsi Serta Klasifikasinya
A.
Pengertian Alga dan Fungi
Alga bisaanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air. Akan
tetapi ada pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari alga
disebut fikologi.Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston,
sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik.
Alga ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni berupa
filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk
filamen. Alga uniseluler ada yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil)
dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil). Alga uniseluler yang
mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga
yang membentuk koloni berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga dapat
dilihat dengan mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen
membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau
lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekap. Koloni alga yang tidak
membentuk filamen umumnya berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.
Fungi merupakan kelompok organisme
eukariotik, yaitu organisme yang inti selnya telah memiliki membran. Walaupun
fungi diaggap menyerupai tumbuhan, tapi sesungguhnya sangat berbeda dari
tumbuhan. Berbeda dengan tumbuhan, jamur tidak dapat membuat makanan sendiri karena
tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di
sekitarnya. Pada tumbuhan dinding seln tertuya tersusun oleh selulosa, sedangkan pada fungi dinding
sel nya tersusun atan kitin dan glukosa.
sebagian besar fungi merupakan
eukariotik multiseluler. Walaupun begitu, fungi juga dapat ditemukan dalam
bentuk uniseluler . fungi multiseluler dapat membentuk struktur berupa filamen
(benang) yang disebut hifa. Beberapa jaringan hifa akan
membentuk miselium. Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan juga
sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan makanan. Hifa juga bisa
membentuk struktur yang disebut badan buah. Badan buah merupakan
kumpulan hifa yang muncul dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah
dijumpai padakelompok jamur tertentu.
B.
Ciri-ciri Alga dan Fungi
1.
Ciri-ciri Alga
a. Mempunyai klorofil namun
belum ada diferensiasi sel
b. Eukariotik
c. Berukuran mikroskopis hingga
makroskopis
d. Mempunyai klorofil dan
pigmen lain
2.
Ciri-ciri Fungi
a. Tidak memiliki klorofil dinding selnya mengandung
kitin dan glukosa
b. Sel-sel
tersebut satu dan lainnya dipisahkan oleh dinding sel atau sekat yang dinamakan
septum, namun ada juga yang tanpa sekat.
c. Makhluk hidup eukariotik
d. Bersifat Heterotrof dengan Saprofit ada juga yang bersifat parasit
e.
Dinding sel jamur berbeda dengan
dinding sel tumbuhan. Dinding sel jamur bukan terdiri atas selulosa, melainkan
tersusun oleh zat kitin
f.
Berkembangbiak
dengan membentuk Spora (spora
seksual/aseksual), fragmentasi, membelah diri bagi yang bersel satu
g.
Jamur multiseluler talusnya berupa
benang-benag hifa yang membentuk miselium
h.
Pencernaannya secara ekstraselular, sehingga substrat
diurai diluar tubuh dengan mengeluarkan enzim sehingga diserap ke tubuh sudah
dalam bentuk sederhana.
C.
Proses Perkembangbiakan yang
Terjadi pada Alga dan Fungi
1. Reproduksi Alga
Reproduksi alga dapat terjadi secara vegetatif dan
Generatif. Reproduksi Generatif dilakukan dengan cara peleburan dua gamet, baik
melalui isogami dan oogami. Isogami adalah proses peleburan gamet
jantan dan betina yang bentuk dan ukurannya sama besar. Kedua macam gamet
tersebut disebut isogamet. Oogami atau Heterogami adalah proses
peleburan antara dua gamet yang berbeda sifat dan ukurannya. Gamet betina berukuran
besar dan imotil, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan motil.
Reproduksi Vegetatif dilakukan dengan cara
pembelahan biner, fragmentasi, atau pembentukan zoospora.
·
Pembelahan biner, adalah pembelahan
alga menjadi dua bagian yang sama.
·
Fragmentasi, merupakan bentuk
reproduksi dengan cara pemutusan bagian tubuh menjadi beberapa bagian.
·
Zoospora
·
Konjugasi, bentuk reproduksi
generatif yang ditandai dengan adanya penonjolan dua sitoplasma pada dua benang
ganggang yang berdekatan.
2. Reproduksi
Fungi
Cara reproduksi fungi sangat
bervariasi, yaitu :
1)
Reproduksi secara Seksual
Reproduksi
secara seksual dapat dilakukan melalui penyatuan dua hifa haploid yang secara
genetika berbeda. Peristiwa ini dikenal dengan konjugasi.
2)
Reproduksi secara Aseksual
Reproduksi
secara aseksual dapat terjadi melalui berbagai cara yaitu :
·
Pembentukan spora aseksual
Spora aseksual merupakan sel
reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi organisme baru.
·
Fragmentasi
Reproduksi
aseksual dapat juga dilakukan melalui fragmentasi atau pemisahan hifa
dari sebuah miselium. Selanjutnya hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya
menjadi miselium baru.
·
Pembentukan Tunas
Reproduksi
aseksual lainnya adalah dengan pembentukan tunas (semacam sel berukuran
kecil yang kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna).
Pada prinsipnya : Jamur dewasa menghasilkan sporangium (kotak spora), pecah
dan mengeluarkan spora, kemudian tumbuh menjadi hifa yang membentuk miselium,
selanjutnya menghasilkan sporangium lagi, mengeluarkan spora dan begitulah
seterusnya.
D.
Kelompok Alga Berdasarkan
Ciri Tertentu beserta Contohnya
1. Chlorophyta (alga hijau)
Kelompok alga yang paling beragam karena beentuknya : bersel
tunggal tidak bergerak (Chlorella, chlorococcum),
bersel tunggal dapat bergerak (Hydrodictyon),
koloni dapat bergerak (Volvox),
benang (Spyrogyra, Oedogonium),
lembaran (Ulva dan Chara). Pigmen
berupa klorofil berkaroten.
2. Phaeophyta ( alga coklat)
Alga coklat disebut sebagai klep yang merupakan protista laut
terbesar dan yang paling rumit. Memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain
klorofil, karoten, dan xantofil.
Contoh : Sargassum,
Macrocystis, Ectocarpus, dan Fucus
3. Rhodophyta (alga merah)
Ganggang ini memiliki bentuk tubuh seperti rumput, sehingga
disebut dengan rumput laut. Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin.
Contoh : Euchemma spinosum,
Gelidium, Rhodymenia, dan Scinata.
4. Diatom (Bacillariophyta/alga
pirang)
Diatom banyak ditemukan di permukaan tanah basah (sawah, got
atau parit). Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada
yang uniseluler dan koloni.
Contoh : Navicula, pannularia,
dan Cyclotella.
5. Dinoflagellata (Pyrrophyta)
Ciri-cirinya memiliki satu flagella (satu panjang dan satu
pendek), dapat bersimbiosis dan jenis ganggang tertentu, tubuhnya dapat memancarkan
sinar bila terkena rangsangan mekanik.
Contoh : Ceratium,
Noctiluca miliaris, Ceymnodidnium.
6. Chrysophyta (ganggang
keemasan)
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil.
Tubuh ada yang bersel satu.
Contoh : Orhromonas dan
Synura.
7. Euglenophyta
Adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak
berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel, sehingga dapat bergerak
bebas. Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis.
Contoh : Euglena
Viridis
E.
Kelompok Fungi Berdasarkan
Ciri Tertentu beserta Contohnya
1. Zygomycota
Struktur tubuh : Hifa bercabang banyak, bersekat atau
bersekat, dan dinding sel tersusun atas kitin.
Contoh : Rhizopus
stolonifer/ Rhizopus oryzae (pembuatan tempe) dan Mucor Mucedo (hidup pada sisa makanan yang mengandung karbohidrat).
2. Ascomycota
Reproduksi asekseal dengan membentuk tunas dan reproduksi
sesual dengan pembentukan askospora di dalam askus.
Contoh : Saccharomyces
cerevisae (pembuatan roti dan alkohol), Pennicillium
notatum (penghasil antibiotik penisilin), dan aspergillus wentii (pembuat kecap)
3. Basidiomycota
Reproduksi aseksual dengan membentuk spora konida, namun hal
ini jarang terjadi. Reproduksi secara seksual melalui perkawinan antara 2 hifa
berbeda jenis, yaitu hifa (+) dan hifa (-).
Contoh : Volvariella
volvacea (jamur merang yang dapat dimakan), dan Auricularia polytricha (jamur kuping)
4. Deuteromycota
Fungi ini sering disebut fungi tak sempurna. Hal ini
disebabkan anggota fungi ini belum diketahui cara reproduksinya.
Contoh : Candida
albicans (penyebab infeksi pada fagina) dan Epidermophyton ficocosum (penyebab penyakit kaki atlet) : kudis,
kurap dan panu.
IPA semester 1/2015
IPA semester 1/2015