MAKALAH
KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
Daftar
Isi
Kata
Pengantar.........................................................................................................i
Daftar
Isi..................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar
Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Ciri-ciri
Makhluk
Hidup..............................................................................3
B. Tingkat
Keanekaragaman Makhluk Hidup..................................................5
C. Perbedaan
Benda Hidup dan Benda Mati...................................................6
D. Klasifikasi
Makhluk
Hidup........................................................................10
E. Identifikasi
Nama Ilmiah Makhluk Hidup.................................................11
BAB III
PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengetahuan manusia tentang makhluk hidup sangatlah kurang.
Hal itu dapat diketahui bahwa semua orang belum
tentu mengerti bagaimana ciri
makhluk hidup, bagaimana tingkat keragamannya, bagaimana cara
mengklasifikasikannya, bagaimana pula mengidentifikasi nama ilmiahnya. Beranjak
dari masalah itu maka makalah ini
dibuat, harapannya agar pembaca memahami tentang makhluk
hidup.
Secara singkat, beberapa ahli biologi mengatakaan bahwa makhluk
hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan
benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerlukan makan, bernapas,
tumbuh dan berkembang, mampu berkembang biak, peka terhadap rangsang serta
bergerak. Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak
hidup adalah mengeluarkan zat sisa. Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam.
Keanekaragaman makhluk hidup tersebut yang membuat para ilmuan yang ingin
mempelajari makhluk hidup secara lebih lanjut membuat suatu sistem yang disebut
klasifikasi. Setiap makhluk hidup pasti memiliki
ciri-ciri tertentu. Dengan ciri-ciri yang dimiliki maka dapat digolongkan atau
diklasifikasikan berdasarkan ciri tertentu. Selain itu, dapat juga
mengidentifikasi nama ilmiah dari masing-masing spesies.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
ciri-ciri makhluk hidup?
2. Bagaimana
tingkat keragaman makhluk hidup?
3. Apa
yang membedakan antara benda hidup dan benda mati?
4. Bagaimana
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya?
5. Bagaimana
mengidentifikasi nama ilmiah makhluk hidup?
C.
Tujuan
Tujuan dalam pembuatan
makalah ini adaalaah:
1. Mengidentifikasi
ciri-ciri makhluk hidup.
2. Mengidentifikasi
tingkat keragaman makhluk hidup.
3. Membedakan
benda hidup dan benda mati.
4. Mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu.
5. Mengidentifikasi
nama ilmiah makhluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri
Makhluk Hidup
Menurut
Purwantoro dan Sulasmini, ciri-ciri makhluk hidup dapat diidentifikasi melalui
hal-hal di bawah ini.[1]
1. Bernafas
Bernafas
merupakan proses menghirup oksigen yang digunakan makhluk hidup untuk melakukan
pembakaran zat makanan dalam tubuh (oksidasi biologis). Proses ini akan
menghasilkan energi yang nantinya digunakan untuk melakukan aktifitasnya.
Sedangkan sisa pembakarannya adalah karbon dioksida dan uap air.
Makhluk
hidup melakukan proses bernafas dengan cara berbeda-beda. Hewan darat termasuk
manusia biasanya bernafas dengan paru-paru, sedangkan hewan air rata-rata
menggunakan insang sebagai alat pernapasannya. Adapun tumbuhan dapat menghirup
oksigen melalui celah pada akar, batang, daun ataupun ranting.
2.
Menerima rangsang
Ciri makhluk hidup yang pertama
adalah kemampuan menerima rangsangan, baik rangsangan dari luar maupun
rangsangan yang berasal dari dalam. Kemampuan untuk menerima rangsangan ini
disebut dengan istilah iritabilitas.
Makhluk hidup dengan aneka ragam
jenisnya dapat menerima rangsangan dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Ada
yang dapat merasakan rangsangan udara, cahaya, suhu, suara, bau atau makanan.
3.
Bergerak
Bergerak sebenarnya merupakan salah
satu reaksi yang timbul akibat rangsangan yang terjadi pada makhluk hidup.
Bergerak berarti pemindahan sebagian atau seluruh bagian makhluk hidup baik
bersifat aktif maupun pasif.
Ada dua jenis gerak yang terjadi
pada makhluk hidup, yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif merupakan
perpindahan yang dilakukan organisme dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya,
untuk mencari makanan, mencari pasangan, bersembunyi atau menghindar dari mara
bahaya yang ditimbulkan organisme lain. Gerak ini biasa dilakukan oleh hewan.
Adapun gerak pasif adalah gerakan
yang dilakukan organisme tanpa harus berpindah tempat. Misalnya, gerakan bunga
matahari mengikuti arah mata hari, mengatupnya daun putri malu saat disentuh
dan gerakan-gerakan semisal. Gerakan pasif banyak ditemukan pada tumbuhan.
4.
Memerlukan Makanan (Nutrisi)
Untuk melakukan gerak, tumbuh serta
berkembang makhluk hidup memerlukan energi yang cukup. Energi yang dibutuhkan
makhluk hidup bersumber dari makanan. Makhluk hidup ada yang memperoleh makanan
dari makhluk lain dan ada pula yang membuatnya sendiri. Makhluk hidup seperti
manusia, hewan dan tumbuhan yang tidak berhijau daun rata-rata memperoleh
makanan dari makhluk hidup lainnya. Sedangkan tumbuhan yang memiliki hijau daun
yang dapat melakukan proses fotosintesis untuk memperoleh makanan sendiri.
5.
Melakukan Metabolisme
Dalam tubuh makhluk hidup terjadi
reaksi-reaksi kimia yang disebut dengan metabolisme. Reaksi-reaksi tersebut
dapat berupa penyusunan ataupun perombakan. Reaksi penyusunan contohnya seperti
reaksi sel-sel dalam menyusun protein, lemak, atau reaksi sel tumbuhan
dalam pembentukan zat organik melalui fotosintesis. Adapun reaksi penguraian
misalnya, penguraian gula menjadi gas dioksida, air dan energi.
6.
Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi)
Proses metabolisme yang sebagimana
disebutkan diatas ternyata menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Jika tidak, maka zat-zat tersebut akan berubah menjadi racun dan
berdampak buruk untuk kesehatan.
Manusia dan hewan biasanya
mengeluarkan zat sisa metabolisme bernama urine, keringat dan karbon dioksida.
Adapun tumbuhan, zat sisa dikeluarkan melalui celah di permukaan ranting,
batang, dahan, dan mulut daun.
7.
Tumbuh dan Berkembang
Anak kelinci yang terlahir dengan
ukuran yang begitu mini, lama kelamaan anak kelinci itu akan tumbuh menjadi
seekor kelinci dewasa yang memiliki tubuh yang besar. Dari sini kita dapat
fahami bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan tumbuh
kembang.
Pertumbuhan sendiri merupakan proses
perubahan dari kecil menjadi besar disebabkan bertambahnya jumlah sel dan
volume sel. Pada manusia dan hewan proses pertumbuhan sangat terbatas oleh
umur. Ada batas-batas tertentu dimana manusia berhenti tumbuh. Adapun tumbuhan
dapat tumbuh terus menerus sepanjang umurnya.
8.
Berkembang Biak (Reproduksi)
Selain tumbuh dan berkembang,
makhluk hidup juga melakukan proses perkembangbiakan. Hal ini merupakan insting
alami yang diberikan oleh yang maha pencipta yang bertujuan untuk
mempertahankan jenis mahluk hidup tersebut dari kepunahan. Perkembang biakan
yang terjadi pada makhluk hidup sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu secara
kawin (seksual/generatif) dan (aseksual/vegetatif).
9.
Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan
keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon.
B.
Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup
Menurut Irfa Nurzaeni (2012) Tingkat keaneragaman makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga. Keaneragaman tingkat ekosistem, keaneragaman
tingkat jenis, dan keaneragaman tingkat gen.[2]
Masing-masing tingkat keaneragaman itu memiliki perbedaan diantaranya:
1. Keanekaragaman tingkat ekosistem
Dalam suatu tempat atau lingkungan,
mahluk hidup yang ada didalamnya disebut biotik dan faktor lingkungannya
disebut komponen abiotik. Komponen abiotik meliputi faktor fisik (misalnya
iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembapan) dan faktor kimia (misal
kadar garam dan kadar mineral). Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik
di suatu tempat akan menciptakan suatu ekosistem.
Kita menemukan bahwa setiap tempat
memiliki kondisi lingkungan yang berbeda. Misalnya, wilayah pantai memiliki
kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan danau. Oleh karena itu mahluk
hidup yang mampu hidup di pantai akan berbeda dengan mahluk hidup yang di
danau. Perbedaan komponen biotik dan abiotik akan menyebabkan adanya perbedaan
ekosistem.
Keanekaragaman ekosistem disebabkan
adanya perbedaan letak geografis setiap ekosistem. Di daerah dingin ada
ekosistem tundra, hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang
kutub. Pada daerah tropis terdapat hutan hujan tropis, daerah ini memiliki
tumbuhan dan hewan yang beraneka ragam. Variasi mahluk hidup yang ada pada
setiap ekosistem akan menimbulkan keanekaragaman pada tingkat ekosistem.
2. Keanekaragaman tingkat jenis.
Merupakan keanekaragaman yang
ditemukan diantara mahluk yang berbeda jenis. Contoh keanekaragaman tingkat
jenis dapat diamati pada famili primata. Dalam famili primata memiliki
jenis yang berbeda, diantaranya gorila, orang utan, lutung, owa, dan simpanse.
3. Keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat gen
pada mangga. Walaupun sama-sama mangga tetap ada perbedaan bentuk, warna, dan
rasa. Variasi antar individu yang sejenis tersebut menunjukkan adanya tingkat
keanekaragaman tingkat gen.
C. Perbedaan Benda Hidup dan Benda Mati
Benda hidup & benda mati tentu
saja memiliki perbedaan-perbedaan, baik dari segi ciri-cirinya maupun cara
hidupnya. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan Benda Hidup dan Benda
Mati menurut Muhammad Fauziddin[3]
:
1.
Benda
hidup
Benda hidup merupakan suatu
substansi zat yang dapat menjalankan proses kehidupan. Yang dimaksud dengan
proses kehidupan atau ciri-ciri makhluk hidup antara lain ialah:
a.
Bergerak
Makhluk hidup dapat bergerak, baik
pindah tempat maupun pergerakan dari bagian-bagian tubuhnya sebagai contoh:
Kuda dapat berlari, burung dapat terbang, sedang ikan dapat berenang. Tetapi
gerakan yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan sangat terbatas, misalnya gerakan
daun “Mimosa pudica” kalau tersinggung, gerakan membuka dan menutupnya stomata,
gerakan rotasi dan sirkulasi plasma sel.
b.
Metabolisme
Makhluk hidup melakukan metabolisme,
yang meliputi:
1). Nutrisi yaitu pengambilan
zat-zat makanan dan sumber energi lain dari lingkungannya.
2). Respirasi yaitu menguraikan
zat-zat nutrisi, sehingga memperoleh energi.
3). Sintesis, yaitu pembuatan
zat-zat baru yang penting bagi kelangsungan hidup.
4). Ekskresi, yaitu pengeluaran
zat-zat yang sudah tidak di-perlukan oleh tubuh.
c.
Mempertahankan jenisnya/hidupnya
Makhluk hidup selalu berusaha untuk
mempertahankan jenisnya supaya tidak punah dari bumi, usaha tersebut meliputi:
1). Regulasi yaitu fungsi mengatur keserasian proses yang
berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
2). Reproduksi yaitu kegiatan untuk tumbuh dari muda menjadi
dewasa selanjutnya menjadi tua, dan kemampuan untuk berkembang biak dari
jumlah sedikit menjadi banyak.
3). Adaptasi yaitu usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan
dengan tujuan selalu dapat mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungan
hidupnya.
4). Evolusi yaitu suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk
kehidupan lainnya melalui proses yang memakan waktu yang sangat panjang.
5). Tanggap terhadap rangsang. Makhluk hidup mampu memberikan
tanggapan terhadap rangsangan yang diterimanya. Sebagai contoh: sewaktu mata
terkena cahaya yang menyilaukan maka dipejamkanlah mata itu, di sini cahaya
merupakan rangsangan sedang memejamkan mata merupakan tanggapannya.
2. Benda Mati
Benda mati merupakan substansi yang
tidak menjalankan proses kehidupan. Ciri-ciri benda mati tentunya berlawanan
dengan ciri-ciri makhluk hidup seperti yang telah dikemukakan di atas. Jadi
ciri-ciri benda mati antara lain adalah:
a.
Tidak dapat bergerak
Benda mati tidak dapat bergerak,
kecuali kalau ada pengaruh luar. Batu bergerak karena pengaruh tenaga luar yang
mengena pada batu tersebut.
b.
Tidak mengadakan metabolisme
Benda mati tidak mengadakan kegiatan
nutrisi, respirasi, sintesa maupun ekskresi.
c.
Tidak mempertahankan jenisnya
Benda mati tidak ada usaha untuk
mempertahankan keberadaannya (eksistensinya). Jadi benda mati tidak memiliki
kegiatan regulasi, reproduksi, adaptasi maupun evolusi.
d.
Tidak ada tanggapan terhadap
rangsang
Benda mati tidak mempunyai tanggapan
terhadap rangsang yang diterimanya. Jadi benda mati akan diam saja meskipun
datang rangsang bertubi-tubi dari luar.
Dengan
memahami ciri-ciri makhluk hidup dan benda mati seperti diuraikan di muka,
kita dapat membedakan antara makhluk hidup dan benda mati. Tetapi bagi makhluk
hidup yang sangat sederhana susunannya dan sangat kecil ukurannya, ciri-ciri
kehidupan tadi sukar untuk dapat diamati begitu saja. Dalam kehidupan
sehari-hari dengan mudah kita dapat menyebut bahwa batu itu benda mati sedang
kucing adalah makhluk hidup. Mengapa kita bisa mengatakan bahwa batu itu benda
mati dan kucing adalah benda hidup? Hal ini tentu berdasarkan tanda-tanda yang
dapat dipakai untuk membedakan antara benda mati dan makhluk hidup. Sifat-sifat
umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara keduanya adalah:
1)
Bentuk dan ukuran
Makhluk
hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sedang benda mati tidak, sebagai
contoh: batu ada yang sebesar butir pasir, tetapi ada pula sebesar gunung,
sedang kucing misalnya bentuk dan ukurannya tertentu.
2)
Komposisi kimia
Makhluk
hidup mempunyai komposisi kimia tertentu yaitu terdiri dari unsur-unsur Karbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (0), Nitrogen (N), Belerang atau Sulfur (S), Posfor
(P), dan se-dikit mineral. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu.
3)
Organisasi
Setiap
makhluk hidup terdiri dari sel-sel. Sel-sel ini membentuk jaringan, dan
jaringan membentuk organ. Sistem organ membentuk proses hidup. Pada benda mati
susunannya sedemikian rupa, merupakan hasil dari unsur pokoknya.
4)
Metabolisme
Pada
makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan ma-kanan, pernapasan
(respirasi) sekresi dan ekskresi. Benda-benda mati tidak mengalami hal-hal
tersebut.
5)
Iritabilitas
Makhluk
hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, misalnya cahaya,
gerakan, kelembaban dan suhu. Besarnya reaksi tidak seimbang dengan besarnya
aksi. Sebagai contoh, besi yang kena panas akan memuai sesuai dengan panas yang
diterima.
6)
Reproduksi
Pada
makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak,
sedang benda mati tidak.
7)
Tumbuh dan mempunyai daur hidup
Setiap
makhluk hidup mempunyai proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup, artinya
mempunyai proses kelahiran, tumbuh, dewasa dan mati. Benda mati membesar karena
pengaruh luar seperti halnya pada kristal.
Hal-hal
tersebut di atas merupakan perbedaan antara makhluk hidup dengan benda-benda
mati, dan bukan kriteria untuk menetapkan apakah sesuatu itu makhluk hidup atau
benda mati.
D. Klasifikasi Makhluk Hidup
Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi objek
berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup. Misalnya, hewan atau tumbuhan
yang sama jenis atau spesiesnya.
2. Setelah kelompok spesies terbentuk,
dapat dibentuk kelompokkelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai
berikut.
·
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu
dikelompokkan untuk membentuk takson genus. Genus memiliki kesamaan ciri, yaitu
pada struktur alat reproduksinya yang sama.
·
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan
untuk membentuk takson famili.
·
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson ordo.
·
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson kelas.
·
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki
atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan
yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis).
E. Identifikasi Nama Ilmiah Makhluk
Hidup
Selain mengklasifikasikan atau
mengelompokkan makhluk hidup, FKGB Kabupaten Lamongan mengemukakan bahwa
tanaman dan hewan juga diberi nama ilmiah berdasarkan kode internasional dengan
dua suku kata atau lebih yang dikenal dengan istilah binomial nomenclature. Binomial (bi=dua, nomen=nama) berarti tata
nama ganda[5].
Ketentuan penamaan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Nama spesies makhluk hidup terdiri
dari dua kata dalam bahasa latin atau dilatinkan. Contoh: nama yang dilatinkan Bambusa spinosa (bambu berduri) dan Carica papaya (papaya).
b. Nama depan menunjukkan nama genus,
huruf pertama ditulis dengan huruf kapital. Misal: Bambusa, Carica, Zea, Oryza.
c. Nama belakang merupakan nama spesies
atau jenis, huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil. Contoh: spinosa,
papaya, mays, sativa.
d. Bila nama jenis ditulis dengan
tangan atau ketik, harus diberi garis bawah atau dicetak miring pada kedua kata
tersebut. Misal: Oryza sativa, Zea
mays
e. Bila nama penunjuk jenis pada
tumbuhan lebih dari dua kata, maka kedua kata tersebut harus dirangkaikan
dengan tanda penghubung. Misal: Hibiscus
rosa-sinensis
Penulisan nama ilmiah dibedakan
dengan penulisan teks lainnya, misal tteks dicetak tegak, maka nama ilmiah
dicetak miring. Tujuannya agar mudah
dikenali. Contoh penulisan:
1. Oryza sativa (padi)
2. Zea mays (jagung)
3. Mangifera indika (mangga)
4. Felis domestika (kucing)
5. Rana pipiens (katak).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makhluk
hidup mempunyai ciri yaitu bernafas, memerlukan makan, bergerak, menerima
rangsang, melakukan metabolisme, mengeluarkan zat sisa, bereproduksi, dan
regulasi. Makhluk hidup juga memiliki tingkat keanekaragaman yang berbeda-beda,
yaitu keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem. Makhluk hidup tentu berbeda dengan benda atau makhluk
mati karena makhluk mati sudah tidak dapat melakukan proses kehidupan seperti
halnya makhluk hidup. Selain itu, makhluk hidup dapat diklasifikasikan atau
digolongkan dalam beberapa jenis sesuai dengan ciri tertentu. Pengelompokan
makhluk hidup dapat dilakukan dengan membedakan atau mengidentifikasi
tingkatan-tingkatannya. Cara memberikan nama ilmiah terhadap makhluk hidup
sudah ditentukan.
B. Saran
Mata
kuliah ini sangat penting bagi calon seorang guru, sehingga penulis berharap
agar dosen juga mengarahkan apabila dalam pemaparan isi dan lainnya kami
melakukan kesalahan. Saran penulis terhadap pembaca yaitu pembaca hendaknya
memahami isi makalah ini karena materi yang ada di dalamnya dapat digunakan
sebagai bahan ajar ketika mengajar di SD/MI.
DAFTAR
PUSTAKA
Abimuda. 2015.
“Ciri-ciri Mkhluk Hidup” (Online) http://www.abimuda.com/2015/04/penjelasan-lengkap-9-ciri-makhluk-hidup.html
(diakes 26 Oktober 2015)
Biologi
SMA. 2012. “Proses Klasifikasi Makhluk Hidup”. (Online) http://www.artikelbiologi.com/2012/09/proses-klasifikasi-makhluk-hidup.html (diakes
26 Oktober 2015)
Fauziddin,
Moch. 2013. ”Perbedaan Makluk Hidup dan Mati” (Online)
http://www.fauyes.com/2013/11/perbedaan-makhluk-hidup-dan-mati.html (diakes
26 Oktober 2015)
FKGB Lamongan. 2009. Lembar Kerja Siswa Sains Biologi kelas VII. Lamongan:
Graha Group
G
Purwantoro dan E. Sulasmini. 2014. Buku
Super Pintar Ilmu Pengetahuan Terpaadu. Jakarta: Pustaka Tanah Air
Nurzaeni, irfa. 2012. “Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup”. (Online) http://ir-fa.blogspot.co.id/2012/09/tingkat-keanekaragaman-mahluk-hidup.html (diakes
26 Oktober 2015)
Syamsuri, Istamar.
2007. Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga
[1] G.
Purwanto dan E. Sulasmi, Buku Super Pintar Ilmu Pengetahuan Terpadu,
(Jakarta : Pustaka Tanah Air, 2014)
[2]
Nurzaen, irfa. “Tingkat Keaneragaman Makhluk Hidup”, (http://ir-fa.blogspot.co.id/2012/09/tingkat-keaneragaman-mahluk-hidup.html,
2012, diakses 26 Oktober 2015)
[3] Fauziddin,
Moch. “Perbedaan Mahluk Hidup dan Mati”,(http://www.fauyes.com/2013/11/perbedaan-mahluk-hidup-dan-mati.html,
2013, diakses 26 Oktober2015)
[4] Syamsuri,
Istamar. Biologi SMA untuk kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2007)
[5]
FKGB Lamongan,Lembar Kerja Siswa Sains Biologi kelas VII, (Lamongan:
Graha Group, 2009)
mau file? silahkan DM di instagram !
ReplyDelete