Saturday, August 17, 2019

MAKALAH KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

1

MAKALAH
KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
            A.    Latar Belakang.............................................................................................1
            B.     Rumusan Masalah........................................................................................1
            C.     Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
           A.    Ciri-ciri Makhluk Hidup..............................................................................3
           B.     Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup..................................................5
           C.     Perbedaan Benda Hidup dan Benda Mati...................................................6
           D.    Klasifikasi Makhluk Hidup........................................................................10
           E.     Identifikasi Nama Ilmiah Makhluk Hidup.................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
           A.    Kesimpulan................................................................................................12
           B.     Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
     A.    Latar Belakang
Pengetahuan manusia tentang makhluk hidup sangatlah kurang. Hal itu dapat diketahui bahwa semua orang belum  tentu mengerti bagaimana ciri  makhluk hidup, bagaimana tingkat keragamannya, bagaimana cara mengklasifikasikannya, bagaimana pula mengidentifikasi nama ilmiahnya. Beranjak dari masalah itu maka  makalah ini dibuat, harapannya agar pembaca memahami tentang  makhluk  hidup.
Secara singkat, beberapa ahli biologi mengatakaan bahwa makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerlukan makan, bernapas, tumbuh dan berkembang, mampu berkembang biak, peka terhadap rangsang serta bergerak. Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak hidup adalah mengeluarkan zat sisa. Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut yang membuat para ilmuan yang ingin mempelajari makhluk hidup secara lebih lanjut membuat suatu sistem yang disebut klasifikasi. Setiap makhluk hidup pasti memiliki ciri-ciri tertentu. Dengan ciri-ciri yang dimiliki maka dapat digolongkan atau diklasifikasikan berdasarkan ciri tertentu. Selain itu, dapat juga mengidentifikasi nama ilmiah dari masing-masing spesies.
    B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup?
2.      Bagaimana tingkat keragaman makhluk hidup?
3.      Apa yang membedakan antara benda hidup dan benda mati?
4.      Bagaimana mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya?
5.      Bagaimana mengidentifikasi nama ilmiah makhluk hidup?
   C.    Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adaalaah:
1.      Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
2.      Mengidentifikasi tingkat keragaman makhluk hidup.
3.      Membedakan benda hidup dan benda mati.
4.      Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri  tertentu.
5.      Mengidentifikasi nama  ilmiah makhluk hidup.

BAB II
PEMBAHASAN
    A.    Ciri-ciri Makhluk Hidup
Menurut Purwantoro dan Sulasmini, ciri-ciri makhluk hidup dapat diidentifikasi melalui hal-hal di bawah ini.[1]
1.      Bernafas
Bernafas merupakan proses menghirup oksigen yang digunakan makhluk hidup untuk melakukan pembakaran zat makanan dalam tubuh (oksidasi biologis). Proses ini akan menghasilkan energi yang nantinya digunakan untuk melakukan aktifitasnya. Sedangkan sisa pembakarannya adalah karbon dioksida dan uap air.
Makhluk hidup melakukan proses bernafas dengan cara berbeda-beda. Hewan darat termasuk manusia biasanya bernafas dengan paru-paru, sedangkan hewan air rata-rata menggunakan insang sebagai alat pernapasannya. Adapun tumbuhan dapat menghirup oksigen melalui celah pada akar, batang, daun ataupun ranting.
2.      Menerima rangsang
Ciri makhluk hidup yang pertama adalah kemampuan menerima rangsangan, baik rangsangan dari luar maupun rangsangan yang berasal dari dalam. Kemampuan untuk menerima rangsangan ini disebut dengan istilah iritabilitas.
Makhluk hidup dengan aneka ragam jenisnya dapat menerima rangsangan dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Ada yang dapat merasakan rangsangan udara, cahaya, suhu, suara, bau atau makanan.
3.      Bergerak
Bergerak sebenarnya merupakan salah satu reaksi yang timbul akibat rangsangan yang terjadi pada makhluk hidup. Bergerak berarti pemindahan sebagian atau seluruh bagian makhluk hidup baik bersifat aktif maupun pasif.
Ada dua jenis gerak yang terjadi pada makhluk hidup, yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif merupakan perpindahan yang dilakukan organisme dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya, untuk mencari makanan, mencari pasangan, bersembunyi atau menghindar dari mara bahaya yang ditimbulkan organisme lain. Gerak ini biasa dilakukan oleh hewan.
Adapun gerak pasif adalah gerakan yang dilakukan organisme tanpa harus berpindah tempat. Misalnya, gerakan bunga matahari mengikuti arah mata hari, mengatupnya daun putri malu saat disentuh dan gerakan-gerakan semisal. Gerakan pasif banyak ditemukan pada tumbuhan.
4.       Memerlukan Makanan (Nutrisi)
Untuk melakukan gerak, tumbuh serta berkembang makhluk hidup memerlukan energi yang cukup. Energi yang dibutuhkan makhluk hidup bersumber dari makanan. Makhluk hidup ada yang memperoleh makanan dari makhluk lain dan ada pula yang membuatnya sendiri. Makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan yang tidak berhijau daun rata-rata memperoleh makanan dari makhluk hidup lainnya. Sedangkan tumbuhan yang memiliki hijau daun yang dapat melakukan proses fotosintesis untuk memperoleh makanan sendiri.
5.       Melakukan Metabolisme
Dalam tubuh makhluk hidup terjadi reaksi-reaksi kimia yang disebut dengan metabolisme. Reaksi-reaksi tersebut dapat berupa penyusunan ataupun perombakan. Reaksi penyusunan contohnya seperti reaksi sel-sel dalam menyusun protein, lemak, atau  reaksi sel tumbuhan dalam pembentukan zat organik melalui fotosintesis. Adapun reaksi penguraian misalnya, penguraian gula menjadi gas dioksida, air dan energi.
6.      Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi)
Proses metabolisme yang sebagimana disebutkan diatas ternyata menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Jika tidak, maka zat-zat tersebut akan berubah menjadi racun dan berdampak buruk untuk kesehatan.
Manusia dan hewan biasanya mengeluarkan zat sisa metabolisme bernama urine, keringat dan karbon dioksida. Adapun tumbuhan, zat sisa dikeluarkan melalui celah di permukaan ranting, batang, dahan, dan mulut daun.
7.       Tumbuh dan Berkembang
Anak kelinci yang terlahir dengan ukuran yang begitu mini, lama kelamaan anak kelinci itu akan tumbuh menjadi seekor kelinci dewasa yang memiliki tubuh yang besar. Dari sini kita dapat fahami bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan tumbuh kembang.
Pertumbuhan sendiri merupakan proses perubahan dari kecil menjadi besar disebabkan bertambahnya jumlah sel dan volume sel. Pada manusia dan hewan proses pertumbuhan sangat terbatas oleh umur. Ada batas-batas tertentu dimana manusia berhenti tumbuh. Adapun tumbuhan dapat tumbuh terus menerus sepanjang umurnya.
8.       Berkembang Biak (Reproduksi)
Selain tumbuh dan berkembang, makhluk hidup juga melakukan proses perkembangbiakan. Hal ini merupakan insting alami yang diberikan oleh yang maha pencipta yang bertujuan untuk mempertahankan jenis mahluk hidup tersebut dari kepunahan. Perkembang biakan yang terjadi pada makhluk hidup sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu secara kawin (seksual/generatif) dan (aseksual/vegetatif).
9.      Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon.
    B.     Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup
Menurut Irfa Nurzaeni (2012) Tingkat keaneragaman makhluk hidup dibedakan menjadi tiga. Keaneragaman tingkat ekosistem, keaneragaman tingkat jenis, dan keaneragaman tingkat gen.[2] Masing-masing tingkat keaneragaman itu memiliki perbedaan diantaranya:
1.      Keanekaragaman tingkat ekosistem
Dalam suatu tempat atau lingkungan, mahluk hidup yang ada didalamnya disebut biotik dan faktor lingkungannya disebut komponen abiotik. Komponen abiotik meliputi faktor fisik (misalnya iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembapan) dan faktor kimia (misal kadar garam dan kadar mineral). Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik di suatu tempat akan menciptakan suatu ekosistem.
Kita menemukan bahwa setiap tempat memiliki kondisi lingkungan yang berbeda. Misalnya, wilayah pantai memiliki kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan danau. Oleh karena itu mahluk hidup yang mampu hidup di pantai akan berbeda dengan mahluk hidup yang di danau. Perbedaan komponen biotik dan abiotik akan menyebabkan adanya perbedaan ekosistem.
Keanekaragaman ekosistem disebabkan adanya perbedaan letak geografis setiap ekosistem. Di daerah dingin ada ekosistem tundra, hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Pada daerah tropis terdapat hutan hujan tropis, daerah ini memiliki tumbuhan dan hewan yang beraneka ragam. Variasi mahluk hidup yang ada pada setiap ekosistem akan menimbulkan keanekaragaman pada tingkat ekosistem.
2.      Keanekaragaman tingkat jenis.
Merupakan keanekaragaman yang ditemukan diantara mahluk yang berbeda jenis. Contoh keanekaragaman tingkat jenis dapat diamati pada famili  primata. Dalam famili primata memiliki jenis yang berbeda, diantaranya gorila, orang utan, lutung, owa, dan simpanse.

3.      Keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat gen pada mangga. Walaupun sama-sama mangga tetap ada perbedaan bentuk, warna, dan rasa. Variasi antar individu yang sejenis tersebut menunjukkan adanya tingkat keanekaragaman tingkat gen.
    C.    Perbedaan Benda Hidup dan Benda Mati
Benda hidup & benda mati tentu saja memiliki perbedaan-perbedaan, baik dari segi ciri-cirinya maupun cara hidupnya. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan Benda Hidup dan Benda Mati menurut Muhammad Fauziddin[3] :
1.      Benda hidup
Benda hidup merupakan suatu substansi zat yang dapat menjalankan proses kehidupan. Yang dimaksud dengan proses ke­hidupan atau ciri-ciri makhluk hidup antara lain ialah:
a.       Bergerak
Makhluk hidup dapat bergerak, baik pindah tempat maupun pergerakan dari bagian-bagian tubuhnya sebagai contoh: Kuda dapat berlari, burung dapat terbang, sedang ikan dapat berenang. Tetapi gerakan yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan sangat terbatas, misalnya gerakan daun “Mimosa pudica” kalau tersinggung, gerakan membuka dan menutupnya stomata, ge­rakan rotasi dan sirkulasi plasma sel.
b.      Metabolisme
Makhluk hidup melakukan metabolisme, yang meliputi:
1). Nutrisi yaitu pengambilan zat-zat makanan dan sumber energi lain dari lingkungannya.
2). Respirasi yaitu menguraikan zat-zat nutrisi, sehingga memperoleh energi.
3). Sintesis, yaitu pembuatan zat-zat baru yang penting bagi kelangsungan hidup.
4). Ekskresi, yaitu pengeluaran zat-zat yang sudah tidak di-perlukan oleh tubuh.
c.       Mempertahankan jenisnya/hidupnya
Makhluk hidup selalu berusaha untuk mempertahankan jenisnya supaya tidak punah dari bumi, usaha tersebut meliputi:
1). Regulasi yaitu fungsi mengatur keserasian proses yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
2). Reproduksi yaitu kegiatan untuk tumbuh dari muda menjadi dewasa selanjutnya menjadi tua, dan kemampuan un­tuk berkembang biak dari jumlah sedikit menjadi banyak.
3). Adaptasi yaitu usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan tujuan selalu dapat mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungan hidupnya.
4). Evolusi yaitu suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui proses yang memakan waktu yang sangat panjang.
5). Tanggap terhadap rangsang. Makhluk hidup mampu memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterimanya. Sebagai contoh: sewaktu mata terkena cahaya yang menyilaukan maka dipejamkanlah mata itu, di sini cahaya merupakan rangsangan sedang memejamkan mata merupakan tanggapannya.
2.      Benda Mati 
Benda mati merupakan substansi yang tidak menjalankan pro­ses kehidupan. Ciri-ciri benda mati tentunya berlawanan dengan ciri-ciri makhluk hidup seperti yang telah dikemukakan di atas. Jadi ciri-ciri benda mati antara lain adalah:
a.       Tidak dapat bergerak
Benda mati tidak dapat bergerak, kecuali kalau ada pengaruh luar. Batu bergerak karena pengaruh tenaga luar yang mengena pada batu tersebut.
b.      Tidak mengadakan metabolisme
Benda mati tidak mengadakan kegiatan nutrisi, respirasi, sintesa maupun ekskresi.
c.       Tidak mempertahankan jenisnya
Benda mati tidak ada usaha untuk mempertahankan keberadaannya (eksistensinya). Jadi benda mati tidak memiliki kegiatan regulasi, reproduksi, adaptasi maupun evolusi.
d.      Tidak ada tanggapan terhadap rangsang
Benda mati tidak mempunyai tanggapan terhadap rangsang yang diterimanya. Jadi benda mati akan diam saja meskipun datang rangsang bertubi-tubi dari luar.
Dengan memahami ciri-ciri makhluk hidup dan benda mati se­perti diuraikan di muka, kita dapat membedakan antara makhluk hidup dan benda mati. Tetapi bagi makhluk hidup yang sangat sederhana susunannya dan sangat kecil ukurannya, ciri-ciri kehidup­an tadi sukar untuk dapat diamati begitu saja. Dalam kehidupan sehari-hari dengan mudah kita dapat menyebut bahwa batu itu benda mati sedang kucing adalah makhluk hi­dup. Mengapa kita bisa mengatakan bahwa batu itu benda mati dan kucing adalah benda hidup? Hal ini tentu berdasarkan tanda-tanda yang dapat dipakai untuk membedakan antara benda mati dan makhluk hidup. Sifat-sifat umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara keduanya adalah:
1)      Bentuk dan ukuran
Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu se­dang benda mati tidak, sebagai contoh: batu ada yang sebesar butir pasir, tetapi ada pula sebesar gunung, sedang kucing misalnya bentuk dan ukurannya tertentu.
2)      Komposisi kimia
Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu yaitu terdiri dari unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (0), Nitrogen (N), Belerang atau Sulfur (S), Posfor (P), dan se-dikit mineral. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu.
3)      Organisasi
Setiap makhluk hidup terdiri dari sel-sel. Sel-sel ini membentuk jaringan, dan jaringan membentuk organ. Sistem organ mem­bentuk proses hidup. Pada benda mati susunannya sedemikian rupa, merupakan hasil dari unsur pokoknya.
4)      Metabolisme
Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan ma-kanan, pernapasan (respirasi) sekresi dan ekskresi. Benda-benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.
5)      Iritabilitas
Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, misalnya cahaya, gerakan, kelembaban dan suhu. Besarnya reaksi tidak seimbang dengan besarnya aksi. Sebagai contoh, besi yang kena panas akan memuai sesuai dengan panas yang diterima.
6)      Reproduksi
Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak, sedang benda mati tidak.
7)      Tumbuh dan mempunyai daur hidup
Setiap makhluk hidup mempunyai proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup, artinya mempunyai proses kelahiran, tumbuh, dewasa dan mati. Benda mati membesar karena pengaruh luar seperti halnya pada kristal.
Hal-hal tersebut di atas merupakan perbedaan antara makhluk hidup dengan benda-benda mati, dan bukan kriteria untuk menetapkan apakah sesuatu itu makhluk hidup atau benda mati.
   D.    Klasifikasi Makhluk Hidup
Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup. Misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya. 
2.      Setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompokkelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
·         Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus. Genus memiliki kesamaan ciri, yaitu pada struktur alat reproduksinya yang sama. 
·         Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili. 
·         Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo. 
·         Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas. 
·         Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1.      kingdom (kerajaan)
2.      divisio atau filum
3.      kelas
4.      ordo (bangsa)
5.      famili (suku)
6.      genus (marga)
7.      spesies (jenis). 
Contoh Klasifikasi Beberapa Makhluk Hidup[4]
   E.     Identifikasi Nama Ilmiah Makhluk Hidup
Selain mengklasifikasikan atau mengelompokkan makhluk hidup, FKGB Kabupaten Lamongan mengemukakan bahwa tanaman dan hewan juga diberi nama ilmiah berdasarkan kode internasional dengan dua suku kata atau lebih yang dikenal dengan istilah binomial nomenclature. Binomial (bi=dua, nomen=nama) berarti tata nama ganda[5]. Ketentuan penamaan tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Nama spesies makhluk hidup terdiri dari dua kata dalam bahasa latin atau dilatinkan. Contoh: nama yang dilatinkan Bambusa spinosa (bambu berduri) dan Carica papaya (papaya).
b.      Nama depan menunjukkan nama genus, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital. Misal: Bambusa, Carica, Zea, Oryza.
c.       Nama belakang merupakan nama spesies atau jenis, huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil. Contoh:  spinosa, papaya, mays, sativa.
d.      Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah atau dicetak miring pada kedua kata tersebut. Misal: Oryza sativa, Zea mays
e.       Bila nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata, maka kedua kata tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Misal: Hibiscus rosa-sinensis
Penulisan nama ilmiah dibedakan dengan penulisan teks lainnya, misal tteks dicetak tegak, maka nama ilmiah dicetak  miring. Tujuannya agar mudah dikenali. Contoh penulisan:
1.      Oryza sativa (padi)
2.      Zea mays (jagung)
3.      Mangifera indika (mangga)
4.      Felis domestika (kucing)
5.      Rana pipiens (katak).



BAB III
PENUTUP
    A.    Kesimpulan
Makhluk hidup mempunyai ciri yaitu bernafas, memerlukan makan, bergerak, menerima rangsang, melakukan metabolisme, mengeluarkan zat sisa, bereproduksi, dan regulasi. Makhluk hidup juga memiliki tingkat keanekaragaman yang berbeda-beda, yaitu keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem. Makhluk  hidup tentu berbeda dengan benda atau makhluk mati karena makhluk mati sudah tidak dapat melakukan proses kehidupan seperti halnya makhluk hidup. Selain itu, makhluk hidup dapat diklasifikasikan atau digolongkan dalam beberapa jenis sesuai dengan ciri tertentu. Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan membedakan atau mengidentifikasi tingkatan-tingkatannya. Cara memberikan nama ilmiah terhadap makhluk hidup sudah ditentukan.
   B.     Saran
Mata kuliah ini sangat penting bagi calon seorang guru, sehingga penulis berharap agar dosen juga mengarahkan apabila dalam pemaparan isi dan lainnya kami melakukan kesalahan. Saran penulis terhadap pembaca yaitu pembaca hendaknya memahami isi makalah ini karena materi yang ada di dalamnya dapat digunakan sebagai bahan ajar ketika mengajar di SD/MI.









DAFTAR PUSTAKA
Abimuda. 2015. “Ciri-ciri Mkhluk  Hidup” (Online) http://www.abimuda.com/2015/04/penjelasan-lengkap-9-ciri-makhluk-hidup.html (diakes 26 Oktober 2015)
Biologi SMA. 2012. “Proses Klasifikasi Makhluk Hidup”. (Online) http://www.artikelbiologi.com/2012/09/proses-klasifikasi-makhluk-hidup.html (diakes 26 Oktober 2015)
Fauziddin, Moch. 2013. ”Perbedaan Makluk Hidup dan Mati” (Online) http://www.fauyes.com/2013/11/perbedaan-makhluk-hidup-dan-mati.html (diakes 26 Oktober 2015)
FKGB Lamongan. 2009. Lembar Kerja Siswa Sains Biologi kelas VII. Lamongan: Graha Group
G Purwantoro dan E. Sulasmini. 2014. Buku Super Pintar Ilmu Pengetahuan Terpaadu. Jakarta: Pustaka Tanah Air
Nurzaeni, irfa. 2012. “Tingkat Keanekaragaman Makhluk  Hidup”. (Online) http://ir-fa.blogspot.co.id/2012/09/tingkat-keanekaragaman-mahluk-hidup.html (diakes 26 Oktober 2015)
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga


[1] G. Purwanto dan E. Sulasmi, Buku Super Pintar Ilmu Pengetahuan Terpadu, (Jakarta : Pustaka Tanah Air, 2014) 
[2] Nurzaen, irfa. “Tingkat Keaneragaman Makhluk Hidup”, (http://ir-fa.blogspot.co.id/2012/09/tingkat-keaneragaman-mahluk-hidup.html, 2012, diakses 26 Oktober 2015)
[3] Fauziddin, Moch. “Perbedaan Mahluk Hidup dan Mati”,(http://www.fauyes.com/2013/11/perbedaan-mahluk-hidup-dan-mati.html, 2013, diakses 26 Oktober2015)
[4] Syamsuri, Istamar. Biologi SMA untuk kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2007)
[5] FKGB Lamongan,Lembar Kerja Siswa Sains Biologi kelas VII, (Lamongan: Graha Group, 2009)

Author Image
AboutDika Ayu Rahmawati

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

1 comment: