Friday, October 11, 2019

Makalah Struktur, Proses Fisiologi dan kimiawi Berbagai Reseptor Pada Manusia

0

Mendeskripsikan Struktur, Proses Fisiologi dan kimiawi
Berbagai Reseptor Pada Manusia
(kelompok 12)

Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).

A.    Alat Indra Pada Manusia Beserta Fungsi
      1.      Indra penglihat (mata)
Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, system lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan system saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.
Bola mata memiliki garis tengah kira-kira 2,5 cm, bagian depannya bening. Bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu sklera, koroid, dan retina.
      2.      Indra pendengar (telinga)
Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang kita sebut suara. Dalam keadaan biasa, getaran mencapai indera pendengar, yaitu telinga, melalui udara.Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbanagan. Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telingah luar terdiri atas daun telinga dan lubang telinga luar, berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus  yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan terdapat kelenjar lilin yang berperan menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
Telingah tengah merupakan rongga yang berhubungan dengan faring melalui saluran Eustachiu. Fungsi saluran ini untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga tengah. Pada telinga tengah terdapat membran timpani dan tulang-tulang telinga tengah. Membran timpani (disebut juga dengan istilah gendang telinga) merupakan selaput yang menerima gelombang bunyi dan memisahkan antara telinga luar dan telinga dalam.
Tulang-tulang telinga terdiri atas tiga macam, yaitu tulang martil (malleus) yang menempel pada gendang telinga, tulang martil (bentuknya seperti martil) melekat pada gendang tilnga dan tulang sanggurdi (bentuknya menyerupai sanggurdi, tempat pijakan kaki dalam menunggang kuda) berhubungan dengan jendela oval pada telinga dalam. Rangkaian ketiga tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga.
       3.      Indra peraba dan perasa (kulit)
Kulit merupakan indra peraba, sebab memiliki ujung-ujung saraf sensorik sebagai reseptor khusus untuk sentuk sentuhan, tekanan, temperature(panas dan dingin), serta rasa sakit. Sebagaian besar reseptor terletak pada lapisan dermis, dan juga yang terletak pada lapisan epidermis. Ujung-ujung saraf tersebut ada yang terbungkus kapsul (disebut korpuskula) dan ada yang tidak terbungkus (disebut ujung-ujung saraf bebas). Ujung saraf yang tergolong korpuskula adalah korpuskula meissner (reseptor untuk sentuhan, terletak dekat permukaan kulit), dan korpuskula Ruffini (ujung saraf peraba). Ujung saraf bebas antara lain reseptor untuk sentuhan yang terletak dilapisan epidermis kulit, serta reseptor untuk sentuhan yang terletak di pangkal setiap rambut. Selain itu ada pula Lempeng Markel yang merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan. Reseptor tidak merata di seluruh permukaan tubuh. Contohnya reseptor sentuhan, dikulit ujung jari terdapat sekitar 100 reseptor per sentimeter persegi, sedangkan di kulit bagian belakang tangan terdiri kurang dari 10 untuk setiap sentimeter persegi.
       4.      Indra pencium (hidung)
Manusia mampu mendeteksi dengan menggunakan sel-sel reseptor yang ada di dalam hidung. Sel-sel sensorik penerima rangsang gas kimia (kemoreseptor) terdapat pada lapisan epithelium yang terletak di sebelah dorsal rongga hidung, dan terlindung oleh lender (merkus). Di akhir setiap sel sensori terdapat beberapa cilia atau rambut pencium. Molekul-molekul larut dalam air dan lemak yang ada di udara akan larut dalam lapisan lender tersebut dan menimbulkan sensasi bau. Aktifnya indra pencium dirangsang oleh gas yang terhirup oleh hidung. Indra pencium tersebut sangat peka dan kepekaannya mudah hilang karena dihadapkan pada bau yang sesak dan pengap, maka  tidak segera merasakan bau yang tidak enak tersebut.
      5.      Indra pengecap (lidah)
Lidah merupakan organ yang tersusun atas otot. Di permukaan lidah banyak tonjolan kecil yang disebut papilla lidah, memberi kesan lidah terlihat kasar. Pada papilla lidah terdapat indra pengecap. Permukaan lidah dilapisi oleh lapisan epithelium yang banyak mengandung kelenjar lendir. Selain itu terdapat reseptor pengecap berupa kunsup pengecap. Kuncup pengecap tersebut terdiri atas sekelompok sel sensori yang memiliki tonjolan seperti rambut. Kuncup pengecap dapat membedakan empat macam rasa, yaitu manis, asam, dan asin. Letak kuncup pengecap tertentu lebih banyak berkumpul pada daerah tertentu pada lidah.
B.     Struktur Reseptor
Berdasarkan strukturnya, reseptor di bagi menjadi dua yaitu:
        1.       Reseptor saraf
Merupakan reseptor saraf yang paling sederhana, yang hanya berupa ujung dendrite dari suatu sel saraf (tidak memiliki selubung mielin), dapat di temukan pada reseptor nyeri nosiseptor.
       2.       Reseptor nonsaraf
Merupakan struktur saraf yang lebih rumit dapat di temukan dalam organ pendengaran vertebrata (berupa sel rambut) dan pada organ penglihatan (berupa sel batang dan kerucut). Reseptor ini merupakan resepptor khusus dan bukan reseptor saraf.
Berdasarkan jenis rangsang yang dapat di terimanya, reseptor dapat di bedakan menjadi enam :
      1.       Kemoreseptor, reseptor yang menerima rangsang berupa rangsangan zat kimia.
      2.      Termoreseptor, reseptor yang menerima rangsang yang berupa rangsangan suhu.
      3.       Mekanoreseptor, reseptor yang menerima rangsang yang berupa rangsangan mekanik.
      4.      Fotoreseptor, reseptor yang menerima rangsang yang berupa rangsangan cahaya.
      5.       Megnetoreseptor, reseptor yang menerima rangsang yang berupa rangsangan medan magnet.
      6.       Elektroreseptor, reseptor yang menerima rangsang yang berupa rangsangan listrik.

C.     Mekanisme Kerja dan Struktur Reseptor
Rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan perubahan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat tubuh yang menerima rangsa ng an tersebut dinamakan indra (reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan dihantarkan menuju sistem saraf pusat. Di dalam saraf pusat, rangsangan akan diolah untuk dikirim kembali menuju efektor, seperti otot dan tulang oleh suatu sel saraf sehingga terjadi tanggapan (respons).
Sementara itu, rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal dari bau, rasa (seperti pahit, manis, asam, dan asin), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Rangsang an semacam ini akan diterima oleh indra penerima yang disebut reseptor luar (eksteroseptor).
Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima oleh indra yang dinamakan reseptor dalam (interoseptor). Tentu semua rangsangan ini dapat kita rasakan karena pada tubuh kita terdapat sel-sel reseptor.
         1.      Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron). Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit).
Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl.
Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut de ngan penjuluran pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. Kemudian impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang. Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter.
Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor (sebagaiisolator), akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa menyebutnya selubung mielin. Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh selsel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat bagian yang tidak terlindungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, asosiasi dan adjustor.
1)      Saraf sensorik, berfungsi menghantar impuls (pesan) dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medulla spinalis). Ujung akson dari saraf sensorik berhubungan dengan saraf asosiasi/penghubung (intermediet).
2)      Saraf motorik, mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motorik berada pada sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang terdapaty di sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf, berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
3)      Saraf asosiasi (penghubung), terdapat pada sistrem saraf pusat yang berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhunungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf asosiasi menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.
4)      Saraf adjustor, berfungsi sebagai penghubung saraf sensorik dan motorik di sumsum tulang belakang dan otak.
        2.      Impuls
Sel-sel saraf bekerja secara kimiawi. Sel saraf yang sedang tidak aktif mempunyai potensial listrik yang disebut potensial istirahat. Jika ada rangsang, misalnya sentuhan, potensial istirahat berubah menjadi potensial aksi. Potensial aksi merambat dalam bentuk arus listrik yang disebut impuls yang merambat dari sel saraf ke sel saraf berikutnya sampai ke pusat saraf atau sebaliknya. Jadi, impuls adalah arus listrik yang timbul akibat adanya rangsang.
        3.      Sinapsis
Dalam pelaksanaannya, sel-sel saraf bekerja bersama-sama. Pada saat datang rangsang, impuls mengalir dari satu sel saraf ke sel saraf penghubung, sampai ke pusat saraf atau sebaliknya dari pusat saraf ke sel saraf terus ke efektor. Hubungan antara dua sel saraf disebut sinapsis.
Ujung neurit bercabang-cabang, dan ujung cabang yang berhubungan dengan sel saraf lain membesar disebut bongkol sinaps (knob). Pada hubungan dua sel saraf yang disebut sinaps tersebut, dilaksanakan dengan melekatnya neurit dengan dendrit atau dinding sel. Jika impuls sampai ke bongkol sinaps pada bongkol sinaps akan disintesis zat penghubung atau neurotransmiter, misalnya zat asetilkolin.
Dengan zat transmiter inilah akan terjadi potensial aksi pada dendrite yang berubah menjadi impuls pada sel saraf yang dihubunginya. Setelah itu, asetilkolin akan segera tidak aktif karena diuraikan oleh enzim kolin esterase menjadi asetat dan kolin.

Mekanisme kerja sistem saraf mengirimkan sinyal-sinyal listrik yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik tersebut dinamakan impuls (rangsangan). Ada dua cara yang dilakukan neuron sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui membran sel atau membran plasma dan sinapsis.
Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran Plasma. Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Membran plasma neuron tersebut berfungsimelindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya ion-ion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma
menuju membran plasma neuron lain. Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membrane plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.
Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi.
Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membrane Fase ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik.
Nah, kondisi depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga menyebabkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakan fase refraktori atau undershoot.



IPA semester 1/2015
Author Image
AboutDika Ayu Rahmawati

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment