Gejala-Gejala Jiwa
yang dapat Mempengaruhi Kehidupan Manusia
1.
Pengertian
Ilmu Jiwa
Secara
umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, atau ilmu
yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia. Adapun pengertian psikologi
menurut beberapa para ahli, diantaranya :
a.
Menurut
Dr. Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia.
b.
Menurut
Plato dan Aristoteles, psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
c.
Menurut
Clifford T. Morga, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan.
2.
Gejala-gejala
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia
Gejala-gejala
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia yaitu:
a. Pengamatan
Pengamatan ialah proses mengenal
dunia luar dengan menggunakan indera. Kita mengamati sesuatu dengan menggunakan
alat-alat indera kita. Yaitu, indera penglihat, indera pendengar, indera
pembau, indera perasa atau pengecap, indera peraba, indera keseimbangan, indera
perasa, urat daging (kinestesi), indera perasa jasmaniah (organis).
Syarat-syarat terjadinya
pengamatan ialah :
1)
Ada
perhatian kita kepada perangsang itu.
2)
Ada
perangsang yang mengenai alat indera kita.
3)
Urat
saraf sensoris harus dapat meneruskan perangsang itu ke otak.
4)
Kita
dapat menyadari perangsang itu.
b.
Tanggapan
Tanggapan ialah gambaran
pengamatan yang tinggal di kesadaran kita sesudah mengamati. Menurut prosesnya,
tanggapan berlainan dengan pengamatan. Perbedaan antara keduanya ialah :
1)
Pengamatan
masih memerlukan perangsang, sedang tanggapan tidak lagi.
2)
Pengamatan
memerlukan tempat dan waktu tertentu, sedang tanggapan tidak lagi.
3)
Pengamatan
lebih jelas daripada tanggapan.
Persamaan antara keduanya, keduanya
berlangsung selama masih ada perhatian dan bersifat perseorangan. Artinya tidak
semua orang mengalami perbedaan antara pengamatan dan tanggapan semacam itu,
ada juga orang yang mempunyai tanggapan sama jelasnya dengan pengamatannya,
orang semacam itu disebut orang eidetis. Gejalanya disebut gejala eidetis.Gejala
ini sering terdapat pada wanita, anak-anak dan seniman-seniman.
c.
Ingatan
Ingatan ialah suatu daya jiwa
kita yang dapat menerima, menyimpan dan memproduksi kembali
pengertian-pengertian atau tanggapan-tanggapan kita. Ingatan ini dapat
dipengaruhi oleh:
1)
Sifat
perseorangan
2)
Keadaan
diluar jiwa kita (alam sekitar, keadaan jasmani, dan sebagainya)
3)
Keadaan
jiwa kita (kemauan, perasaan dan sebagainya)
4)
Umur
kita
Gangguan-gangguan ingatan ini
banyak sekali. Dapat kita ikhtisarkan sebagai berikut :
1)
Lupa,
lupa ialah peristiwa tidak dapat memproduksikan tanggapan- tanggapan kita,
sedang ingatan kita sehat. Daya ingatan kita tidak sempurna. Banyak hal-hal
yang pernah diketahui, tidak dapat diingat kembali atau di lupakan.
2)
Amnesia
ialah peristiwa tidak dapat mereproduksikan tanggapan-tanggapan kita, karena
ingatan-ingatan kita tidak sehat. Misalnya karena gegar otak. Pembagian amnesia
antara lain :
a)
Paramnesi,
ialah amnesia yang tidak begitu jauh dari ingatannya. Apa yang masih berada
disamping ingatan kita, masih dapat kita ingat.
b)
Autrogade,
ialah amnesia yang juga telah melupakan hal-hal yang sesudah terjadinya
peristiwa terjadi.
c)
Retrograde,
ialah amnesia yang juga melupakan hal-hal yang mundur. Artinya ia bukan hanya
lupa apa yang baru terjadi, tetapi juga hal-hal yang jauh sebelum peristiwa itu
terjadi, terlupakan juga.
3)
Deya
Vu ialah suatu peristiwa seakan-akan sudah pernah kenal yang sebenarnya belum
(pengenalan tipuan).
4)
Jamais
Vu ialah peristiwa seakan-akan belum pernah kenal kepada sesuatu yang
sebenarnya sudah (lupa tipuan).
5)
Depersonalis
ialah suatu peristiwa seseorang tidak mengenal dirinya sendiri. Misalnya
seseorang berbuat sesuatu, waktu ia ditegur tidak dapat mengakui bahwa itu
perbuatannya, dan ia mengatakan bahwa itu perbuatan orang lain.
6)
Derealis
ialah sesuatu peristiwa seseorang merasa asing di dalam alamnya yang real(yang
sebenarnya). Misalnya orang yang sedang naik kapal sungguhan, tapi ia hanya
merasa itu hanya permainan saja lalu ia terjun ke laut, dan sebenarnya ada
kemungkinan orang ini meninggal karena perbuatannya itu.
d.
Fantasi
Fantasi ialah suatu daya jiwa
untuk menciptakan sesuatu yang baru. Jadi dengan fantasi ini manusia dapat
membentuk sesuatu yang sebelumnya ini belum ada, sehingga sesuatu yang baru itu
merupakan suatu, meski dengan jalan bagaimanapun juga.
e.
Berpikir
Berpikir ialah gejala jiwa yang
dapat menetapkan hubungan-hubungan ketahuan-ketahuan kita. Berpikir ialah suatu
proses dialektis. Artinya selama kita berpikir, pikiran kita mengadakan tanya
jawab dengan pikiran kita, untuk meletakkan hubungan-hubungan antara ketahuan
kita itu. Dengan tepat, pernyatan itulah yang memberi kepada pikiran kita.
Macam-macam kegiatan berpikir
dapat kita golongkan sebagai berikut:
1)
Berpikir
asosiatif, yaitu proses berpikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide
lain. Jalan berpikirnya tidak ditentukan atau diarahakan sebelumnya, jadi ide-ide
akan timbul secara bebas.
2)
Berpikir
terarah, yaitu suatu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan
diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahannya suatu persoalan.
f.
Inteligensi
Menurut W. Stern, inteligensi
adalah suatu kesanggupan jiwa untuk dapat
menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam situasi yang baru.
Sedangkan menurut V. Hees, inteligensi ialah sifat kecerdasan jiwa. Menurut
arah atau hasilnya ada dua macam inteligensi, yaitu :
1)
Inteligensi
praktis, ialah suatu inteligensi untuk dapat mengatasi suatu situasi yang sulit
dalam suatu kerja yang berlangsung secara cepat dan tepat.
2)
Inteligensi
teoris, ialah inteligensi untuk mendapatkan suatu pikiran penyelesaian soal
atau masalah dengan cepat dan tepat.
Factor-faktor yang dapat mempengaruhi inteligensi
ialah :
1)
Pembawaan
2)
Kemasakan
3)
Pembentukan
4)
Minat
Memang inteligensi / kecerdasan
seseorang memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupannya. Inteligensi
bukan satu-satunya yang menentukan sukses tidaknya seseorang. Masih banyak
faktor yang lain.
g.
Perasaan
Prof. Hukstra, memberi
difinisi sebagai berikut : perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangakn
dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Difinisi lain :
perasaan ialah suatu pernyataan jiwa yang banyak bersifat subyektif, untuk
merasakan senang atau tidak senang, dan yang tidak bergantung kepada perangsang
dan alat-alat indera.
Sifat-sifat perasaan
antara lain :
1) Senang dan tidak
senang
2) Kuat dan lemah
3) Lama dan tidak lama
4) Relatif, dan
5) Tidak berdiri sendiri
sebagai pernyataan jiwa
h.
Kehendak
atau kemauan
Kehendak ialah suatu fungsi jiwa
untuk dapat mencapai sesuatu.kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam, dan
tampak di luar sebagai gerak-gerik. Dalam berfungsinya kehendak ini bertautan
dengan fikiran dan perasaan. Kesulitan-kesulitan dalam kemauan ada 3, yaitu :
1)
Tugas
yang diterima tidak tertentu dan tidak jelas.
2)
Makin
sulit suatu tugas makin besar pula kemauan dan tenaga yang harus diberikan
untuk tugas itu.
3)
Pekerjaan
yang dilakukan secara cepat dan bersama-sama menambah daya kemauan.
i.
Motivasi
Motif adalah suatu kenyataan yang
kompleks di dalam organisme yang mengarahkan tingkah laku / perbuatan kesatu
tujuan atau perangsang. Apa saja yang dibuat oleh manusia yang penting maupun
yang kurang penting , yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko,
selalu ada motivasinya. Motivasi adalah “pendorongan” : suatu usaha yang
disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.
3.
Gejala-gejala
campuran
Gejala-gejala
campuran antara lain :
a. Perhatian
Perhatian ialah konsentrasi atau
aktifitas jiwa kita, terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya.
b. Kelelahan
Kelelahan ialah
semacam peringatan dari jiwa kita, kepada jiwa dan raga, bahwa jiwa dan raga
telah mempergunakan secara maksimal.
c. Saran
Saran ialah pengaruh
terhadap jiwa dan laku seseorang dengan maksud tertentu, sehinga fikiran,
perasaan dan kemauan terpengarui olehnya dan menuruti saja pengaruh tersebut,
tanpa dengan pemikiran pertimbangan lebih dalu.
Perhatian tidak diarahkan dengan
tetap. Hal-hal yang mempengaruhi perhatian ialah:
a. Keadaan jasmani:
lelah, lapar, pingsan, dan sebagainya.
b. Keadaan rohani : lelah, bingung, dan sebagainya.
c. Lingkungan. Baru atau
sudah dikenal.
d. Bakatnya. Menurut
tipe-tipe pehatiannya.
Psikologi semester 1/2015