MAKALAH
BERBAGAI
METODE DALAM STUDI ISLAM
Dosen Pembimbing: Drs. Nur Zaini
Kelompok 6 :
1.
Dika Ayu Rahmawati
2.
Laila Fatma Rosyidah
3.
Latifatul Mujtahidah
4.
M. Ubaidillah Ar
Rosyid
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH AL FATTAH
PROGRAM
STUDI PGMI
SEMESSTER 1
SIMAN –
SEKARAN – LAMONGAN
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.................................................................................................. 2
Daftar
Isi........................................................................................................... 3
BAB
I.............................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.......................................................................................... 4
A. Latar
Belakang...................................................................................... 4
B. Rumusan
Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan
Pembahasan............................................................................... 5
BAB II.............................................................................................................. 6
PEMBAHASAN............................................................................................. 6
A. Pengertian Metode................................................................................ 6
B. Sumber Metode Pendidikan Islam....................................................... 7
C. Metode Pendidikan Islam..................................................................... 7
BAB III.......................................................................................................... 13
PENUTUP..................................................................................................... 13
A. Kesimpulan......................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu ilmu Metodologi
atau Metode merupakan bagian dari perangkat disiplin keilmuan
sebagai yang menjadi induknya. Hampir
semua ilmu pengetahuan mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena itu ilmu
pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu juga memiliki metodologi yaitu
metodologi pendidikan. Yaitu suatu ilmu pengetahuan tentang metode yang
dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.
Pendidikan merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi kehidupan seseorang, karena dengan pendidikan seseorang
dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Tentunya untuk mencapai cita-cita
tersebut seseorang membutuhkan pendidik untuk membantunya mewujudkan
cita-citanya tersebut.
Karena pendidik adalah kunci utama
dalam mencapai cita-cita yang dinginkan oleh setiap orang, maka dalam hal ini
pendidik harus bekerja keras untuk hal yang demikian. Kerja keras itu harus
didukung dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik. Jika seorang
pendidik tidak memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan, maka bisa
dipastikan peserta didik tidak akan dapat mencapai cita-citanya, begitupun
dengan dunia pendidikan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
menjadikan peserta didik menjad insan kamil.Tentunya seorang pendidik harus
memiliki metode atau cara yang tepat dalam mewujudkan itu semua. [1][1]
Dewasa
ini semakin berkembangnya dunia dari tahun-ketahun mengakibatkan banyak
perubahan dalam diri dunia Islam. Baik dari segi agama, pendidikan, politik dan
seterusnya. Terutama dalam bidang pendidikan, akibat adanya sikap serba boleh
dan pemanjaan dari orang tua, banyak anak-anak terjerumus pada pergaulan yang
mengabaikan syari'at. Banyak kaum wanita melupakan fitrohnya sebagai seorang
ibu yang berkewajiban mendidik putra-putrinya.
Sehingga mengakibatkan dunia anak
sia-sia. Pemberian andil yang cukup banyak dalam kesia-siaan tersebut adalah
metode pendidikan barat yang tampaknya telah menjadi kiblat pendidikan kita.
Sebenarnya islam mempunyai metode pendidikan yang sempurna kepada umat manusia,
terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah ini, sedikit
pemakalah membahas mengenai masalah demikian, yaitu tentang fungsi dan
macam-macam Metode Pendidikan Islam yang nantinya akan membantu
mewujudkan dan terlaksananya tujuan dari pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas,
masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1
Apakah pengertian metode pendidikan
islam ?
2
Apakah sumber metode pendidikan
islam ?
3
Bagaimanakah metode dalam pendidikan
islam ?
C. Tujuan
Pembahasan
1
Memahami pengertian dari metode
pendidikan islam
2
Mengetahui sumber metode pendidikan
islam
3
Mengetahui metode dalam pendidikan
islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode
Metode berasal dari dua perkataan
yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi
metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan
Sementara itu, pendidikan merupakan
usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab untuk mengembangkan
intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam
membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang
dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai
Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk
lainnya. Pendidikan yang dimaksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an
dan Al Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan
Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan
pendidikan Islam[2]
Dalam penggunaan metode pendidikan
islam yang perlu dipahami adalah bagaimana seseorang pendidik dapat memahami
hakikat metode dalam relevansinya denagn tujuan utama pendidikan Islam yaitu
terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada
Allah SWT. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar
mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran
peserta didik untuk mengamalkan
ketentuan ajaran islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar
peserta didik secara mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode
pandidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan
kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha
kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta
didik. Di samping itu, dalam uaraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode
pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan
yang serasi antara pendidik dan peserta didik
Tugas utama metode pendidikan Islam
adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan paedagogis sebagai
kegiatan antar hubungan pendidikan yang terealisasi melalui penyampaian keterangan dan
pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini materi
yang diberiakan, serta meningkatkan ketrampilan olah pikir[3]
B. Sumber Metode
Pendidikan Islam
Metode pendidikan Islam dalam penerapannya
banyak menyangkut wawasan keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al
Qur’an dan Al Hadits. Oleh karena itu untuk mendalaminya, kita perlu
mengungkapkan implikasin-implikasi metode kependidikan dalam kitab suci Al
Qur’an dan Al Hadits tersebut antara lain sebagai berikut :
1
Gaya bahasa dan ungkapan yang
terdapat dalam firman-firman Allah dalam al Qur’an menunjukkan fenomena bahwa
firman Allah itu mengandung nilai-nilai metode yang mempunyai corak dan ragam
sesuai tempat dan waktu serta sasaran yang dihadapi. Namun yang sangat esensial
adalah bahwa firman-firman-Nya itu senantiasa mengandung hikmah kebijaksanaan
secara metode, dan disesuaikan dengan kecenderuangan / kemampuan kejiwaan
manusia yang hidup dalam situai dan kondisi tertentu yang berbeda-beda.
Kecederungan
jiwa dalam situasi dan kondisi yang berbeda itulah yang diperhatikan oleh Allah
sebagai latar belakang utama dari turunnya wahyu-wahyunya, yang bersifat
membimbing dan mengarahkan.
Pertama-tama Allah dalam memberikan firman-firmanNya itu mengarahkan pada
sasaran akal pikiran manusia, karena akal pikiran menjadi batas pemisah
(kriterium) antara makhluk manusia dengan makhluk yang bukan manusia. Oleh
karena itu kitabnya hanyalah kepada manusa saja. Dengan akal itulah manusia dapat
memilih alternatif-alternatif benar atau salah, baik atau buruk, berguna atau
bergunanya suatu perbuatan atau tingkah laku baik dilihat dari segi hubungan
dari tuhannya maupun dari segi hubungan dengan masyarakat serta lingkungan
sekitarnya.
Jadi metode-,etode yang dipergunakan oleh Allah adalah metode pemberian
alternatif-alterntif (pilihan) menurut akal pikiran, yang bagi masing-masing
orang tidak sama kemampuannya.
2
Dalam memberian perintah dan
larangan Allah senantiasa memperhatikan kadar kemampuan masing-masing
hamba-Nya, sehingga taklif (beban)nya berbeda-beda meskipun dalam tugas yang
sama. Perbedaan kemampuan manusia dalam memikul beban tugas dan tanggung jawab
mengharuskan sikap mendidik dari tuhan itu sendiri sebagai Zat Maha Pendidik.
Dengan demikian perbedaan-perbedaan individual
anak didik, bila dilihat dari segi metode kandungan Al Qur’an diakui dan
dihormati, sehingga heteroginitas itu diwujudkan dalam pembidangan ilmu dan
ketrampilan serta kekaryaan/ jabatan/ pekerjaan, maka bagi dinamika
perkembangan umat manusia itu sendiri. Heterogenitas atau keanekaragaman unsur
atau komponen dalam system kehidupan ala mini justru menjalain berlangsungnya
sistemekanisme pertumbuhan alam secara dinamis dan progresif. Kenyataan sistem
kehidupan yang demikianpun berlangsung dalam kehidupan sosial manusia didunia
ini.
3
Sistem pendekatan metode yang
dinyatakan Al-Qur’an adalah bersifat multi approach yang meliputi antara lain :
a.
Pendekatan religius yang menitik
beratkan kepada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang berjiwa religius
dengan bakat-bakat keagama.
b.
Pendekatan filosofis yang memandang
bahwa manusia adalah makhluk rasional atau homo rationale, sehingga
segala sesuatu yang menyangkut pengembangannya didasarkan pada sejauh mana
kemampuan berfikirnya dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal
perkembangannya.
c.
Pendekatan sosio kultural yang
bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan
berkebudayaan sehingga dipandang sebagai homo sosius dan homo sapiens dalam kehidupan bermasyarakat dan
berkebudayaan.Dengan demikian pengaruh lingkungan masyarakat dan
perkembangannya sangat besar artinya bagi proses pendidikan individualnya.
d.
Pendekatan scientific yang
titik beratnya terletak pada pandangan bahwa manusia memiliki kemampuan
menciptakan (kognitif), berkemauan dan merasa (emosional atau
effektif). Pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuan analitis-sintetis
dan refleksi dalam berfikir.[4]
C. Metode
Pendidikan Islam
Pada dasarnya metode pandidikan
Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka
sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat
membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendepan
Islam. Selain itu, Metode Pendidikan Islam akan mampu menempatkan manusia
diatas luasnya permukaan bumi dan dalam masa yang tidak demikian kepada
penghuni bumi lainnya, adapun metode yang dianggap penting dan paling menonjol
adalah[5] :
1. Metode Mutual
Education
Yaitu sesuatu
metode mendidik secara kelompok yang pernah dicontohkan nabi. Misalnya
dicontohkan nabi sendiri dalam mengerjakan sholat dengan mendemonstrasikan
cara-cara sholat yang baik.
Beliau bersabda
yang artinya “Sholatlah kamu sekalian sebagaimana aku sholat (HR. Bukhori)”
Juga
menganjurkan sholat secara berjamaah dengan pahalanya berlipat 27 kali atau
sholat jum’at setiap hari Jum’at seminggu sekali, dan sebagainya. Dengan cara
berkelompok inilah maka proses mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan lebih
efektif, oleh karena satu sama lain dapat salaing bertanya dan saling
mengoreksi bila satu sama lain melakukan kesalahan.
2. Metode Kisah
Qur’ani dan Nabawi
Metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan
mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan dari
sumber pokok sejarah islam, yakin Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam Al-Qur’an dijumpai banyak kisah, terutama yang berkenaan dengan misi
kerasulan dan umat masa lampau. Seperti kisah kerasulan nabi-nabi terdahulu dan
peran mereka dalam menyebarkan agama Allah SWT dan dengan kebesaran mukjizat
yang diberikan Allah kepadanya. Dengan mengetahui hal ini peserta didik
diharapakan dapat menarik kesimpulan atau mengambil hikmah dari cerita yang
telah mereka ketahui.
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan
metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dalam
artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka
secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai uswah
(suri tauladan) yang baik bagi kehidupan mereka, terutama untuk memebentuk
akhlak pada kepribadian masing-masing peserta didik
3. Metode
Perumpamaan
Metode ini,
disebut pula metode “amsal” yakni cara mendidik dengan memberikan
perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan
Al-Qur’an memiliki tujuan Psikologi Edukatif, yang ditunjukkan oleh
kedalaman makna dan ketinggian maksudnya. dampak edukatif dari perumpamaan
Al-Quran dan Nabawi diantaranya :
a.
Memberikan kemudahan dalam memahami
suatu konsep yang abstrak, ini terjadi karena perumpamaan itu mengambil benda
sebagai contoh konkrit dalam Al-Quran.
b.
Mempengaruhi emosi yang sejalan
dengan konsep yang diumpamakan dan untuk mengembangkan aneka perasaan
ketuhanan.
c.
Membina akal untuk terbiasa berfikir
secara valid pada analogis melalui penyebutan premis-premis.
d.
Mampu mencipatan motivasi yang
menggerakkan aspek emosi dan mental manusia.
4. Metode
Keteladanan
Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode pendidikan dan
pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik kepada anak
didik. Dalam Al-Qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan kata Uswah
yang kemudian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti
teladan yang baik. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dan
pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan yang baik kepada
anak didik agar ditiru dan dilaksanakan. Dengan demikian metode keteladanan ini
bertujuan untuk menciptakan Akhlak Al-Mahmudah kepada
peserta didik.
Acuan dasar dalam berakhlak al-mahmudah
adalah Rosulullah dan para Nabi lainnya yang merupakan suri tauladan
bagi umatnya.seorang pendidik dalam berinteraksi dengan anak didiknya akan
menimbulkan respon tertentu baik positif maupun negatif, seorang pendidik sama
sekali tidak boleh bersikap otoriter, terlebih memaksa anak didik dengan
cara-cara yang merusak fitrohnya.
Nilai edukatif keteladanan daam dunia pendidikan adalah metode influitif
yang paling meyakinkan keberhasilannya dalammempersiapkan danmembentuk moral
spriritual dan sosial anak didik. Keteladanan itu ada dua macam :
a.
Sengaja berbuat untuk secara sadar
ditiru oleh si terdidik
b.
Berperilaku sesuai dengan nilai dan
norma yang akan ditanamkan pada terdidik,sehingga tanpa sengaja menjadi teladan
bagi terdidik.
5. Metode Ibrah
dan Mau’izhah
Metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah
atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan anak didik terhadap
hakekat sesuatu, serta memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak mulia dan
membekalinya dengan prinsip-prinsip islam. Menurut Al-Qur’an, metode nasehat
hanya diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu
kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau kebenaran
tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar
psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati,
terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.
6. Metode Targhib
dan Tarhib
Metode ini, disebut pula metode “ancaman” dan atau “intimidasi” yakni suatu
metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan hukuman atas
kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah Targhib dan Tarhib dalam
al-qur’an dan As-Sunnah berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang
disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rosulnya. jadi, juga dapat
diartikan sebagai ancaman Allah melalui penonjolan salah satu sifat keagungan
dan kekuatan illahiyah agar mereka(peserta didik) teringat untuk tidak
melakukan kesalahan.
Ada beberapa kelebihan yang paling berkenaan dengan metode Targhib dan
Tarhib ini antara lain:
a. Taghib dan
Tarhib bertumpu pada pemberian kepuasan dan argumentasi.
b. Targhib dan
Tarhib disertai gambaran keindahan surga yang menakjubkan atau pembebasan azab
neraka.
c. Targhib dan
Tarhib Islami bertumpu pada pengobatan emosi dan pembinaan efeksi ketuhanan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian
Metode
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos
yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui
untuk mencapai tujuan. Sedangkan pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam
membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang
dimilikinya untuk mwujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai
Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk
lainnya. Pendidikan yang dimksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan
Al Hadits.
2. Sumber Metode
Pendidikan Islam
Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan
keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits.
3. Metode
Pendidikan Islam
Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina
kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini
memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk
menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendepan Islam.
a. Metode Mutual
Education
b. Metode Kisah
Qur’ani dan Nabawi
c. Metode Perumpamaan
d. Metode
Keteladanan
e. Metode Ibrah
dan Mau’izhah
f. Metode Targhib
dan Tarhib
B. KRITIK DAN
SARAN
Dalam penyusunan makalah ini
pastilah banyak kesalahan, baik dari penulisan makalah ini maupun dari
penjelasan yang kami sajikan. Oleh karena itu sumbangsih berupa kritik dan
saran yang bersifat membangun dari rekan pembaca sangat kami harapkan demi
kemajuan kita bersama. Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan ribuan
terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
An Nahlawi,
Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. Jakarta
:Gema Insani. 1995.
Armai,
Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat
Press,
2002.
Mujib,
Abdullah. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset. 2008.
Ubhiyati,
Nur. Ilmu Pendidikan Islam II.
Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997.
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html.
diakses 5
Oktober 2015.
http://imaza17.blogspot.com/2012/04/metode-pendidikan-islam.html
diakses 5 Oktober 2015.
[5]
Abdurrahman
An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah,
Sekolah dan Masyarakat (Jakarta : Gema Insani, 1995),hal : 204
[6] Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html.
diakses 5 Oktober 2015.
MSI semester 1/2015