Saturday, October 12, 2019

Makalah Psikologi: Aliran-aliran Psikologi

0

ALIRAN - ALIRAN DALAM PSIKOLOGI
Psikologi sebagai ilmu akan selalu berkembang, seiring dengan berkembangnya teori-teori baru bermunculan. Teori-teori yang muncul biasanya merupakan kritik dari teori-teori sebelumnya. Memang patut diakui bahwa titik pandang ( teori ) dalam psikologi tidak ada yang sempurna, sehingga terbuka kesempatan bagi ilmuwan untuk memberikan kritik dan masukan ataupun penyempurnaan dari teori yang sudah ada.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi kejiwaan manusia. Psikologi juga diartikan ilmu yang mempelajari tentang keadaan manusia dalam berbagai aspek baik mengenai tanggapan terhadap lingkungan, aktivitas-aktivitasnya, pemikirannya, kehendaknya, maupun perasaan panca inderanya.
         Aliran-aliran dalam psikologi membahas tentang berbagai macam sifat psikologi dari beberapa ilmuwan psikologi. Ditinjau dari segi aliran psikologi dibagi menjadi beberapa, diantaranya :
a.       Psikologi Behaviorisme
b.      Psikologi strukturalisme
c.       Psikologi Fungsionalisme
d.      Psikologi Psikoanalisis
e.       Psikologi Humanisme
f.       Psikologi Gestalt
g.      Psikologi Kognitif
h.      Psikologi Transpersonal

PEMBAHASAN
A.    Psikologi Behaviorisme
Pelopor  aliran ini ialah : Ivan Petrovich Pavlov dan William Mc Dougall. Aliran Behaviorisme memandang manusia sebagai mesin atau robot ( homo mecanicus ) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu pelaziman ( conditioning ). Sikap yang ingin dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan perilaku menyimpang.
Melalui behaviourisme, ditemukan oleh sejumlah penelitian beberapa asas sebagai berikut:
a.       Classical conditioning : suatu rangsangan akan menimbulkan pola raksi tertentu apabila rangsangan tersebut sering diberikan bersamaan dan menimbulkan seatu reaksi tersebut.
b.       Law of effect : prilaku yang menimbulkan akibat-akibat yang memuaskan akan cenderung diulang-ulang sebaliknya.
c.       Operant conditioning : pola perilaku akan manjadi mantap apabila telah menuai hal-hal yang diinginkan.
d.      Modeling : adanya kecenderungan “mengidolakan” maka akan mengikuti dan menirunya.
Obyek psikologi dalam aliran ini adalah “ pelaku yang fenomenologis bukan perilaku yang metafisik”. Dan beberapa tokoh lain dalam aliran ini adalah john Watson, clark L.Hull, BF. Skinner dan Albert bandura.
B.     Psikologi strukturalisme
Aliran ini muncul karena kerja keras Wilhelm Wundt. Menurutnya untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan harus mempelajari isi dan struktur jiwa seseorang. Metode yang digunakan adalah Intropeksi / mawas diri, obyeknya adalah “ kesadaran” Tokoh aliran lain dalah Edward Bradford Titehener, ia adalah mahasiswa sastra inggris dan penerjemahan ajaran wundt, kemudian ia pergi ke Amerika Serikat ( 1893 ) dan membangun laboratorium di Comell.
C.    Psikologi fungsionalisme
Tokoh-tokoh aliran ini diantaranya yang terkenal ialah Willian James, John Dewey, James Rowland, Angell haHarvey A, Carr, James Mc Kenn cattell, E.L Thorndike dan R.S.Woodworth.
Aliran ini merupakan reaksi terhadap strukturalisme tentang keadaan mental. Aliran ini pada intinya merupakan doktrin bahwa “proses adalah keadaan sadar seperti kehendak bebas, berpikir, emosi, memersepsi dan mengindra, dengan kata lain aktifitas-aktifitas di sebuah lingkungan fisik dan tidak dapat diberi eksistensi yang penting, aktifitas ini memudahkan control organisme, daya tahan hidup, adaptasi, keterikatan adalah penarikan diri, pengenalan, pengarahan dan lain-lain.
Menurut pandangan James, bahwa” suatu kebenaran tidak ada yang mutlak dan berlaku umum. Sedangkan menurut John Dewey, bahwa “ tak ada sesuatu yang tetap. Manusia senantiasa bergerak dan berubah. Jika mengalami kesulitan, segera berfikir untuk mengatasi kesulitan itu, oleh karena itu berfikir tidak lain sebagai alat ( instrumen ) untuk bertindak.
D.    Psikologi Psikoanalisis
Tokoh aliran ini adalah “ Sigmund Freud ” dari Australia pada akhir abad ke-19 , aliran ini berpendapat bahwa “ manusia adalah mahluk yang berkeinginan ( homo volens ) “. Aliran Psikoanalisis sangat bertentangan dengan aliran behaviourisme. Aliran Psikoanalisis merupakan aliran yang mencari penyebab munculnya perilaku manusia pada alam tidak sadar.
Awal lahirnya Aliran Psikoanalisis adalah ketika tahun 1880, Burer seorang dokter saraf Australia berpendapat bahwa “ pengobatan terhadap gangguan kejiwaan dapat dilakukan dengan cara mengembalikan ingatan pasien pada pengalaman masa lalunya dengan metode hipnotis”. Menurut Charcot “ gejala kelumpuhan disebabkan oleh melemahnya sistem saraf sebagai akibat keturunan”.
E.     Psikologi Humanisme
Bagi humanisme memandang bahwa, aliran behavourisme dan psikoanalisis, telah merendahkan jati diri manusia yang dianggap robot yang mudah dikondisikan prilakunya.
Aliran humanisme memandang bahwa “ manusia adalah mahluk yang mulia, yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spisiesnya. Aliran ini terdapat asas-asas penting mengenai manusia sebagai berikut:
a.       Manusia adalah mahluk yang memiliki kehendak bebas.
b.      Manusia adalah mahluk yang sadar atau berfikir.
c.       Manusia adalah mahluk yang mempunyai cita-cita dan merindukan sesuatu ideal.
d.      Manusia adalah mahluk yang kreatif.
e.       Manusia adalah mahluk yang bermoral.
f.       Manusia adalah mahluk yang sadar akan dirinya sendiri.
g.      Manusia adalah mahluk yang memiliki esensi kesucian.
Salah satu tokoh aliran ini adalah Abraham Maslow yang mengkritik freud dengan mengatakan bahwa freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya meneliti mengapa setengah jiwa yang lainnya tetap sehat.
Sedangkan menurut Viktor Frankl dalam logotherany ( teknik psikoterapi ) mengatakan bahwa “ makna hidup yang bermakna, semua kehidupan yang dialami manusia memiliki hikmah dan makna tersendiri, oleh sebab itu peristiwa yang menyenangkan maupun yang menyedihkan bukanlah substansi eksistensi, sebab yang menjadi hakekat peristiwa adalah makna dan hikmahnya.
Humanisme telah mengembangkan logoterapi yang mencitrakan kecerdasan manusiawi dalam tingkat yang tinggi, semangat memaknai kehidupan melalui keyakinan tentang adanya kesadaran tertinggi tentang makna hidup.
Carl Rogers tentang teori humanisme mengenai potensi diri manusia, ia mengemukakan ciri-ciri orang yang sehat sebagai berikut:
a.       Pandai menikmati hidup.
b.      Terbuka terhadap semua pengalaman.
c.       Memilih hidup sesuai dengan panggilan hati nurani.
d.      Apresiasif, bebas berfikir, tidak mau terikat, spakanitas, kreatif dan fleksibel.
F.     Psikologi gestalt
Istilah “ Gestalt “ dalam kamus berarti ( Form, Shape, Configuration, whole = bentuk, keseluruhan, esensi, totalitas, hal dan hakikat ). Aliran ini lahir sebagai upaya protes terhadap pandangan elementaris dari Ghr. V. Ehrenfern yang merupakan pelopor psikologi gestalt dengan karyanya “ Ueber Gestaltqualitaten.
Metode kerjanya menganalisis unsur-unsur kejiwaan. Menurut aliran ini yang utama bukahlah element, tetapi keseluruhan kesadaran dan jiwa manusia tidak mungkin dianalisis kedalam elemen-elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan  atau totalitas keseluruhan.
Prinsip-prinsip teori gestalt adalah:
1.      Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill yang dipelajari. Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang dibentuk. 
2.      Prinsip-prinsip pengorganisasian:
a.       Principle of Proximity: Organisasi berdasarkan kedekatan elemen 
b.      Principle of Similarity: Organisasi berdasarkan kesamaan elemen 
c.       Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan mental set yang sudah terbentuk sebelumnya 
d.      Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan kesinambungan pola 
e.       Principle of Closure/ Principle of Good Form: Organisasi berdasarkan “bentuk yang sempurna” 
f.       Principle of Figure and Ground: Organisasi berdasarkan persepsi terhadap bentuk yang lebih menonjol dan dianggap sebagai “figure”. Dimensi penting dalam persepsi figur dan obyek adalah hubungan antara bagian dan figure, bukan karakteristik dari bagian itu sendiri. Meskipun aspek bagian berubah, asalkan hubungan bagian-figure tetap, persepsi akan tetap. Contoh : perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang melodi. 
g.      Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks.
G.    Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif adalah psikologi belajar yang merupakan bagian dari psikologi pendidikan, hanya saja dalam psikologi kognitif tujuan utamanya yang diarahkan adalah pada tingkah laku anak didik dalam formal atau informal.
Beberapa aliran yang terkait pada psikologi kognitif menurut Zuhairini, sebagai berikut:



a)      Aliran Progresivisme
Aliran ini mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresivisme dalam sebuah realita kehidupan agar manusia bisa bertahan dalam menghadapi semua tantangan hidup.
b)      Aliran Esensialisme
Aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada ketertarikan dengan doktrin tertentu, aliran memandang bahwa “ pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang memberikan kestabilan dan nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
c)      Aliran Perennialisme 
Aliran berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang lebih jelas merupakan tugas yang utama dari kehidupan.
d)     Aliran Rekonstruksionisme
Aliran ini tidak jauh beda dengan aliran Perennialisme.
e)      Aliran Eksisttensialisme
Eksistensialisme adalah suatu penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak dan tidak logis. Dengan demikian, aliran ini hendak memadukan hidup yang dimiliki dengan pengalaman dan situasi sejarah yang ia alami dan tidak mau terikat dengan hal-hal yang abstrak. Baginya segala sesuatu dimulai dari pengalaman pribadi, keyakinan yang tumbuh dari dirinya dan kemampuan serta keluasan jalan untuk mencapai keyakinan hidupnya.
H.    Psikologi Transpersonal
Aliran ini dikembangkan oleh tokoh psikologi humanistis: Abraham Maslow, Sutich dan Carles Tart. Aliran ini mempunyai beberapa pandangan sebagai berikut:
a.       Manusia memiliki dimensi kesadaran fisikal dan metafisikal yang komplek.
b.      Setiap jiwa manusia memiliki pengalaman realistis dan mistik yang merupakan energi kebangkitan kemanusiaannya.
c.       Kesadaran manusia sangat kuat berhubungan dengan potensi rohaniahnya.
d.      Orientasi manusia sangat kuat dalam mengubah kehidupannya sendiri.
e.       Manusia merupakan perwujudan kemandirian dan kesadaran tunggal dari dua kekuatan yaitu; kekuatan jasmani dan rohani.




KESIMPULAN
Dari pembahasan-pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa aliran- aliran psikologi yang paling populer adalah sebagai berikut:
a.       Aliran Behaviorisme → menganggap manusia seperti mesin atau robot, tokohnya Pavlog dan Dougall. Obyeknya adalah perilaku yang fenomenologis.
b.      Aliran Strukturalisme → mempelajari gejala-gejala kejiwaan harus mempelajari isi atau struktur jiwa seseorang. Tokohnya Edward Bradford. Objeknya adalah kesadaran.
c.       Aliran Fungsionalisme → tokohnya adalah James dan John Dewey, menurutnya tidak ada sesuatu yang tetap, oleh karena itu berfikir sebagai alat untuk bertindak.
d.      Aliran Psikoanalisis → beranggapan bahwa manusia adalah mahluk yang berkeinginan ( homo volens ). Tokohnya Sigmund Freud.
e.       Aliran Humanisme → beranggapan bahwa manusia adalah mahluk yang mulia. Tokohnya Abraham Maslow.
f.       Aliran psikologi Gestalt →   tokohnya adalah Max Wertheimer, Wolfgang, Kohler dan Kurt Koffka. Konsepnya mengenai skematisasi, globalisasi dan sinkretisme.
g.      Aliran Psikologi Kognitif → bagian dari psikologi pendidikan. Terdapat beberapa aliran yang mempunyai keterkaitan dengan aliran ini, yakni Alilran Progesivisme, Aliran Esensialisme, Aliran Perennalisme, Aliran Rekonstruksionisme dan aliran Eksistensialisme.
h.      Aliran Psikologi Transpersonal → mengkaji tenteng potensi tertinggi yang dimiliki manusia, dan melakukan panggilan, pemahaman, perwujudan dari kesatuan, spiritualisme, serta kesadaran transendensi. Tokoh aliran ini adalah Abraham Maslar, Antony Sutich, dan Charlos.

DAFTAR RUJUKAN
Roseniy marliany. M.Si. Psikologi Umum. Cet I . Bandung. Pustaka setia : 2010.
Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.
King, L.A. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.
Sarwono, S.W. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 2002.
Sobur, A., Psikologi Umum: Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia, 2009.



Psikologi semester 1/2015
Author Image
AboutDika Ayu Rahmawati

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment