Saturday, August 17, 2019

MAKALAH ESAI ( ciri-ciri, jenis, dan cara pembuatan )

0


ESAI ( ciri-ciri, jenis, dan cara pembuatan )

MAKALAH

 Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing: Khumaidi Abdillah, M. Pd









PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH
TAHUN PELAJARAN 2015/2016




   

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I  PENDAHULUAN
I.       Latar Belakang...................................................................................... 1
II.    Rumusan Masalah................................................................................. 2
III. TujuanPenulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
I.       Pengertian Esai...................................................................................... 3
II.    Ciri-ciri Esai.......................................................................................... 3
III. Jenis-jenis Esai...................................................................................... 4
IV. Langkah-langkah Menulis Esai............................................................. 5
V.    Cara Mengembangkan Karangan Esai.................................................. 6
BAB III PENUTUP
I.       Kesimpulan............................................................................................ 8
II.    Saran...................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
I.       Latar Belakang
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Lalu bagaimana pengertian esai menurut Montaigne? Montaigne menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata pengantar bukunya: “Pembaca, ini sebuah buku yang jujur. Anda diperingatkan semenjak awal bahwa dalam buku ini telah saya tetapkan suatu tujuan yang bersifat kekeluargaan dan pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa buku ini harus bermanfaat untuk anda atau harus memuliakan diri saya. Maksud itu berada di luar kemampuan saya. Buku ini saya persembahkan kepada para kerabat dan handai taulan agar dapat mereka manfaatkan secara pribadi sehingga ketika saya tidak lagi berada di tengah-tengah mereka (suatu hal yang pasti segera mereka alami), dapatlah mereka temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan dan rasa humor saya, dan mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka peroleh tentang diri saya tetap awet dan selalu hidup” (dari “To The Reader“).
Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya. Ada beberapa esai yang formal, dan ada beberapa esai lain yang bersifat informal. Bentuk esai informal lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur. Bentuk esai formal lebih sering dipergunakan oleh para pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot, logis dan lebih panjang.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985), tapi Jassin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.

II.    Rumusan Masalah
               1.      Bagaimana pengertian esai?
               2.      Bagaimana ciri-ciri esai?
               3.      Apa saja jenis-jenis esai?
               4.      Bagaimana langkah menulis esai?
               5.      Bagaimana cara mengembangkan kerangka esai?

III. Tujuan
               1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan esai
               2.      Untuk mengetahui ciri-ciri esai
               3.      Untuk mengetahui jenis-jenis esai
               4.      Untuk mengetahui langkah-langkah menulis esai
               5.      Untuk memahami cara mengembangkan kerangka esai







BAB II
PEMBAHASAN
I.       Pengertian Esai
Esai adalah suatu karangan yang menggambarkan opini penulis mengenai suatu obyek yang dinilai. Menurut H.B Jassin (1967) esai adalah uraian yang membicarakan bermacam ragam,tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran. Dalam esai penulis dapat mengungkapkan apa yang ia pikirkan mengenai sesuatu yang dilihat, namun apa yang dikatakan harus disesuaikan dengan pendapat-pendapat yang ada.
Esai juga dapat disebut sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah yang menarik perhatian untuk dibahas. Pembahasan atau topic yang ada di esai dapat berupa kejadian yang sedang terjadi dan diuraikan menurut gagasan pemikiran penulis pribadi. Seperti yang diungkapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa esai adalah karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan tentang sesuatu masalah dari sudut pandang pribadipenulis secara lugas ndan sepintas.

II.    Ciri-ciri Esai
Menurut Adi Darmawan (2013) esai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
          1.      Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
           2.      Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
        3.      Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang  khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
          4.      Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis,
          5.      Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
           6.      Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.

III.    Jenis-jenis Esai
Menurut Adi Darmawan (2013) esai dibagi menjadi 6 jenis, yaitu:
       1.      Esai Deskriptif
Esai jenis ini dapat menulis subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
       2.      Esai Tajuk
Esai jenis ini dapat dilihat dalam media massa dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap media massa/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyaraka.
       3.      Esai Watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dituangkan. Penulis tidak menuliskan biografi.
         4.      Esai Pribadi
Hampir sama dengan esai watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan Saya adalah saya.
        5.      Esai Reflektif
Esai reflektif ditulis secara formal. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan kehidupan, misalnya politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. 
   6.      Esai Kritik
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian,teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni.
Sedangkan menurut pengembangan paragraf, esai dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
   1.      Esai Deskriptif
Menggambarkan orang,tempat atau sesuatu sejelas dan sedetil mungkins sehingga pembaca dengan mudah membentuk gambar mental tentang apa yang ditulis. Esai ini bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang.        Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek.
   2.      Esai Ekspositori
Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca.biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh membagi dan mengklisifikasikan atau mendefinisikan.
   3.      Esai Naratif
Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional.rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya.
    4.      Esai Domentatif
Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu. (Romel Tea, 2009)

IV.  Langkah-langkah Menulis Esai
       1.      Menentukan topik atau tema
Sebelum mengetahui apa yang akan kita bahas dalam esai, maka terlebih dahulu kita  menentukan tema atau topiknya.

       2.      Membuat garis besar dari apa yang kita bahas
Membuat garis besar dari obyek yang akan kita bahas merupakan hal yang terpenting dalam menulis esai, oleh sebab itu sebaiknya membuat kerangka karangan untuk mempermudah dalam pengembangan paragraf esai.
       3.      Menulis pendapat kita tentang obyek secara jelas dan lugas.
      4.      Menulis tubuh esai
Memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya. (Randy Yusuf, 2013)
      5.      Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
      6.      Menuliskan kesimpulan
Hal ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral. (Randy Yusuf, 2013)
       7.      Memberikan inti dari tulisan
Memberikan inti tulisan digunakan untuk mempermudah pembaca mengambil manfaat dari tulisan. Menurut Adi darmawan (2013) hal terakhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah.

V.    Cara Mengembangkan Karangan Esai
Syafrudin (2013) menyatakan bahwa mengembangkan karangan esai dapat dilakukan dengan:
   1.      Untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi.
   2.      Kembangkan karangan dengan deskripsi situasi.
   3.      Masukan pandangan seorang ahli.
   4.      Buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana.
   5.      Untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif.
   6.      Esai biasa adalah karangan argumentasi


















BAB III
PENUTUP
I.       Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, esai memiliki beberapa pengertian yang dapat disimpulkan sebagai karangan atau opini pribadi dari penulis yang dibuat untuk menggambarkan suatu masalah yang ada, penulisannya harus jelas dan singkat. Esai memiliki ciri yaitu berbentuk prosa, singkat, memiliki gaya pembeda, selalu tidak utuh, selalu memenuhi keutuhan penulisan, dan memiliki nada pribadi penulis. Sedangkan bentuk esai terbagi menjadi beberapa jenis, esai deskriptif, esai tajuk, esai watak, esai pribadi, esai reflektif, esai kritik. Sedangkan menurut pengembangan paragraf, esai dibagi menjadi 4 jenis yaitu esai deskriptif, esai ekspositori, esai naratif, esai domentatif.
Langkah pembuatan esai dilakukan dengan cara, menetukan topik atau tema, membuat garis besar, menulis pendapat pribadi, menulis tubuh esai, membuat paragraf, menuliskan kesimpulan, dan menuliskan inti tulisan. Kemudian cara pengembangannya yaitu  mulailah dengan sebuah definisi, kembangkan karangan dengan deskripsi situasi, masukan pandangan seorang ahli, buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana, untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif.

II.    Saran
Dengan disusunnya makalah ini, semoga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi para pembaca.






DAFTAR PUSTAKA

 Darmawan, Adi. 2013. Pengertian Esai dan Ciri-cirinya. (Online) http://adidarmawan168.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-essai-dan-ciri-cirinya.html (diakses pada 01 Januarai 2016)
          H.B Jassin. 1967. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei. Jakarta: Grafindo Press
       Syafruddin. 2013. Menulis Esai Sastra. (Online). http://syafruddin41.blogspot.com/2013/04/menulis-esai-sastra.html. (diakses pada 01 Januari 2016)
Tea, Romel. 2009. Jenis-jenis Tulisan Jurnalistik. (Online). http://romeltea.com/jenis-jenis-tulisan-jurnalistik/. (diakses pada 01 Januari 2016)
Yusuf, Randy. 2013. Pengertian Esai. (Online). http://randikuroyahoocom.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-esai.html. (diakses pada 01 Januari 2016)


Author Image
AboutDika Ayu Rahmawati

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment