Saturday, August 17, 2019

Makalah Aspek Soaial dalam Bahasa

0

ASPEK ASPEK SOSIAL DALAM BAHASA
Makalah yang Disusun untuk Melengkapi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester I/2015
Dosen Pengampu :
Khumaidi Abdillah, M. Pd.



Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fatah
Lamongan
Desember 2015


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
                 A.    Latar Belakang…………………………………………………………..1
                 B.     Rumusan Masalah……………………………………………………….2
                 C.    Tujuan …………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
                 A.    Pengertian Aspek Sosial dan Bahasa…………………………………..3
                B.     Aspek-aspek Bahasa…………………………………………………….4
               C.    Fungsi Bahasa…………………………………………………………...5
                D.    Aspek Sosial Bahasa…………………………………………………….9

BAB III PENUTUP
               A.    Kesimpulan………………………………………………………………11
               B.     Saran……………………………………………………………………..11

        DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….12                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial manusia terikat oleh kebangsaan, ras, suku, agama dan kepercayaan, serta kebudayaan masing – masing. Ini semua memengaruhi terjadinya perbedaan bahasa di dunia. Setiap bahasa menjadi identitas pemakainya. Kemudian manusia sebagai pribadi terikat oleh jasmani dan rohani, ada yang sehat dan sakit. Bahkan ada yang memiliki alat ucap yang normal dan ada yang tidak normal.
Media yang digunakan oleh manusia untuk dapat berinteraksi dengan manusia lainnya adalah dengan bahasa. Apabila bahasa tidak ada maka interaksi dalam kehidupan manusia tidak akan terjadi. Ada banyak bahasa di dunia, hampir setiap negara di dunia memiliki bahasa tersendiri, bahkan ada juga negara yang memiliki beragam bahasa, contohnya Indonesia.
Di negara Indonesia terdapat bermacam-macam budaya dan bahasa. Sehingga peranan bahasa Indonesia menjadi sangat penting. Karena diperlukannya satu bahasa yang dapat menjadi titik temu dari berbagai ragam bahasa yang ada di Indonesia. Dengan satu bahasa dapat menciptakan satu media komunikasi yang dapat melancarkan komunikasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahasa mempunyai variasi. Hal itu berarti bahwa bahasa tidak kedap terhadap pengaruh aspek nonbahasa. Dengan kata lain, bahasa memiliki ragam. Konsep keberagaman mengemuka ketika linguis mengaitkan bahasa dengan aspek kemasyarakatan. Keberagaman tersebut mulai dipelajari dalam kajian antar disiplin, seperti sosiolinguistik dan sebagainya.
Dengan demikian, perlu kita mengetahui tentang pengertian, aspek-aspek, serta fungsi bahasa Indonesia yang sebenarnya, agar kita tidak hanya bisa menggunakan tapi juga bisa mengetahui hakikat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia.
Sehingga makalah kami akan membahas dengan lengkap mengenai Aspek-Aspek Sosial dalam Bahasa.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami adalah sebagai berikut :
    1.      Bagaimana Pengertian Aspek ?
    2.      Bagaimana Pengertian Sosial ?
    3.      Bagaimana Pengertian Bahasa ?
    4.       Bagaimana Aspek-aspek Bahasa ?
    5.      Bagaimana Fungsi Bahasa  ?
    6.      Bagaimana Aspek-aspek Sosial ?

C.    Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dari pada makalah ini adalah :
    1.      Agar Dapat Memahami Pengertian Aspek
    2.      Agar Dapat Memahami Pengertian Sosial
    3.      Agar Dapat Memahami Pengertian Bahasa
    4.      Agar Dapat Memahami Aspek-aspek Bahasa
    5.      Agar Dapat Memahami Fungsi Bahasa
    6.      Agar Dapat Memahami Aspek-aspek Sosial 











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Aspek, Sosial, dan Bahasa
Pengertian Aspek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai beberapa arti, aspek yaitu tanda: linguis dapat mencatat dengan baik ucapan-ucapan yang mempunyai fonemis; sudut pandangan: mempertimbangkan sesuatu hendaknya dari berbagai --; pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dan sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang tertentu; ling kategori gramatika verba yang menunjukkan lama dan jenis perbuatan.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, Sosial artinya segala sesuatu mengenai masyarakat; kemasyarakatan; suka memperhatikan kepentingan umum, suka menolong, menderma dan sebagainya.
Adapun  Pengertian Bahasa menurut KBBI, bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun; baik budi – nya; -- menunjukkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan).
Pengertian bahasa menurut para ahli :
1.            Bill Adams : Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
2.            Wittgenstein : Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
3.            Plato : Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
4.            Sudaryono : Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
5.            William A. Haviland : Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
Berdasarkan dari pengertian bahasa tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa adalah sistem yang teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut.
Jadi aspek sosial dalam bahasa adalah suatu penginterprestasian gagasan masyarakat yang diwujudkan dalam lambang-lambang bunyi sebagai ungkapan perasaan dan pikirannya.

B.     Aspek- aspek Bahasa
Bahasa berperan penting di kehidupan manusia karena manusia adalah mahkluk sosial yang membutuhkan interaksi antar manusia dan bahasa berperan sebagai penyambung komunikasi. Bahasa memiliki 7 aspek, antara lain :
1.            Bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa adalah susunan kata-kata yang teratur dan jika kehilangan salah satu unsur akan merubah atau merusak arti dalam suatu kalimat.
2.            Bahasa merupakan sistem tanda, artinya sudah ada kesepakatan atau konvensi bahwa sebuah bahasa dapat mewakili suatu hal atau peristiwa yang dipahami bersama dalam satu. Contoh: Meja adalah tempat menulis, makan bagi manusia.
3.            Bahasa merupakan sistem bunyi karena dasar dari bahasa adalah bunyi dan tulisan merupakan aspek kedua yang tidak kalah pentingnya.
4.            Bahasa merupakan kesepakatan dari pengguna suatu bahasa.
5.            Bahasa itu produktif, artinya bahasa intensitas penggunanya sangat tinggi dan vital.
6.            Bahasa itu unik setiap bahasa mempunyai sistem yang berbeda dan beragam penamaan dan penggunaannya.
7.            Bahasa merupakan identitas suatu kelompok sosial yang menggambarkan ciri budaya. Misalkan : Bahasa – bahasa daerah di Indonesia, beda suku beda bahasa.
C.    Fungsi bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa, bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif.
Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa. Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari bahasa :
1.      Untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
                               a.            Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita
                              b.            Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
Sebenarnya semua fungsi bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah satu sama lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga untuk menetapkan dimana yang satu mulai dan di mana  yang lain berakhir sangatlah sulit. Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak mulai berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri. Dalam buaian seorang bayi sudah dapat menyatakan dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai belajar berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan sebagainya. Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa. Keadaan hatinya, suka-dukanya, semuanya coba diungkapkan dengan bahasa agar tekanan-tekanan jiwanya dapat tersalur. Kata-kata seperti, aduh, hai, wahai, dan sebagainya. Menceritakan pada kita kenyataan ini.
2.      Alat komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan kita ketahui kepada orang-orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek-moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sejaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. Ia juga memungkinkan manusia menganalisa masa lampaunya untuk memetik hasil-hasil yang berguna bagi masa kini dan masa yang akan datang.
Dalam pengalaman sehari-hari, atau katakanlah sejak kecil hingga seorang meningkat dewasa, bahasa perseorangan mengalami perkembangan, sejalan dengan bertambahnya kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman seseorang. Bila kita membandingkan bahasa sebagai suatu sistem keseluruhan dengan wujud dan fungsi bahasa yang bertahap-tahap dalam kehidupan individual, yaitu wujud dan fungsi yang terbatas pada masa kanak-kanak, serta wujud dan fungsi bahasa yang jauh lebih luas pada waktu seorang telah dewasa, maka dapatlah dibayangkan betapa wujud dan fungsi bahasa itu sejak awal mula sejarah umat manusia hingga kini. Bahasa itu mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sesuai dengan perkembangan intelektual manusia dan kekayaan cipta karya manusia sebagai hasil dari kemajuan intelektual itu sendiri.
Bila kita menyetujui pendapat yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia primitif masih sangat sederhana dan terbatas, serta kemampuan intelektual mereka masih sangat rendah bila dibandingkan dengan keadaan dewasa ini, serta di pihak lain kita mengakui bahwa bahasa adalah alat untuk mengungkapkan atau mengkonsumsikan semua kebutuhan seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditegaskan pula bahwa  wujud dan fungsi bahasa pada manusia-manusia primitif masih terbatas pula sesuai dengan keterbatasan kebutuhan dan kemampuan intelektualnya. Tetapi seketika teknik manusia bertambah serta kebudayaan dan kebutuhan manusia meningkat, maka bahasa itu turut pula berkembang untuk dapat menampung semua apa yang telah dicapai oleh umat manusia sehingga komunikasi tidak mengalami kemacetan.
3.      Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa, di samping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan  tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan untuk memperoleh (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya.
Melalui bahasa seorang anggota masyarakat perlahan-lahan belajar mengenal segala adat istiadat, tingkah laku, dan tata karma masyarakatnya. Ia mencoba menyesuaikan dirinya (adaptasi) dengan semuanya melalui bahasa. Seorang pendatang baru dalam sebuah masyarakat pun harus melakukan hal yang sama. Bila ingin hidup dengan tentram dan harmonis dengan masyarakat  itu ia harus menyesuaikan dirinya dengan masyarakat itu; untuk itu ia memerlukan bahasa, yaitu bahasa masyarakat tersebut. Bila ia dapat menyesuaikan dirinya maka ia pun dengan mudah membaurkan dirinya (integrasi) dengan segala macam tata krama masyarakat tersebut.
Bahasa-bahasa menunjukkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompoknya penuturnya dalam satu kesatuan. Ia memungkinkan tiap individu untuk menyesuaikan dirinya dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa itu. Dua orang yang mempergunakan bahasa yang sama, akan mempergunakan pula kata-kata yang sama untuk melukiskan suatu situasi yang identik. Kata sebagai sebuah simbol bukan saja melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, tetapi ia juga melambangkan perasaan, kemauan dan tingkah laku seseorang.
4.            Alat untuk mengadakan kontrol sosial
Yang dimaksud dengan kontrol sosial adalah usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang-orang lain. Tingkah laku itu dapat bersifat terbuka (overt; yaitu tingkah laku yang dapat diamati atau diobservasi), maupun yang bersifat tertutup (covert; yaitu tingkah laku yang tak dapat diobservasi).
Semua kegiatan sosial akan berjalan dengan baik karena dapat diatur dengan mempergunakan bahasa. Semua tutur pertama-tama dimaksudkan untuk mendapatkan tanggapan, baik tanggapan yang berupa tutur, maupun tanggapan yang berbentuk perbuatan atau tindakan. Seorang pemimpin akan kehilangan wibawa, bila bahasa yang dipergunakan untuk menyampaikan intruksi atau penerangan kepada bawahannya, adalah bahasa yang kacau dan tak teratur. Kekacauan dalam bahasanya akan menggagalkan pula usahanya untuk mempengaruhi tingkah laku dan tindak-tanduk bawahannya
D.    Aspek Sosial Bahasa
Sudut pandang masyarakat dalam menginterprestasikan gagasan dan pikirannya melalui bahasa dapat dilakukan dalam beberapa aspek sosial antara lain:
1.            Keberagaman Bahasa
Bahasa mempunyai variasi. Hal itu berarti bahwa bahasa tidak kedap terhadap pengaruh aspek nonbahasa. Dengan kata lain, bahasa memiliki ragam. Konsep keberagaman mengemuka ketika linguis mengaitkan dengan aspek kemasyarakatan. Keberagaman tersebut mulai dipelajari dalam kajian antardisiplin, seperti sosiolinguistik dan sebagainya.
2.            Berbagai Ragam dalam Pemakaian Bahasa
Di dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan ciri keakraban atau keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab seperti gue, loe, bete. Berikut termasuk ke dalam ragam intim. Ragam berikutnya dikenal sebagai ragam konsultatif, yang merupakan ragam bahasa yang digunakan pada saat guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam formal atau resmi. Ragam lain adalah bahasa yang ditandai ujaran – ujaran baku dan beku sebagaimana yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial.
3.            Aturan – Aturan dan Fungsi Sosial Bahasa
Hymes menyebutkan adanya unsur – unsur yang terdapat dalam setiap komunikasi bahasa. Unsur – unsur itu disajikan dalam bentuk akronim speaking, secara sederhana dapat diuraikan seperti latar, peserta, hasil, amanat, cara, sarana, norma dan jenis.
Roman Jacobson merinci fungsi – fungsi bahasa berdasarkan segi perhatian sebuah tuturan. Suatu peristiwa tutur memiliki tujuh faktor, yakni waktu dan tempat, pokok pembicaraan, penutur, mitra tutur, jalur, kemasan pesan dan aspek bahasa.
4.            Sentuh Bahasa
Di dunia ini terdapat masyarakat bahasa yang bertemu, hidup bersama – sama, dan berpengaruh terhadap masyarakat bahasa lain. Keadaan semacam ini menimbulkan apa yang disebut sentuh bahasa atau kontak bahasa. Indonesia merupakan contoh negara aneka bahasa. Akan tetapi kebanyakan orang Indonesia menguasai bahasa indonesia dan bahasa daerah. Orang yang menguasai satu bahasa disebut ekabahasawan. Orang yang dapat menguasai dua bahasa disebut Bilingual, sedangkan orang yang menguasai banyak bahasa disebut anekabahasawan.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Melihat fungsi-fungsi bahasa sebagai dikemukakan di atas, terutama fungsi sebagai alat komunikasi dan kontrol sosial, maka maksud utama dari makalah ini ialah berusaha untuk memberikan dasar-dasar guna memperoleh kemahiran berbahasa, baik dalam penggunaan bahasa secara lisan secara tertulis, agar mereka yang mendengar atau diajak bicara, dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksudkan.
Kemahiran berbahasa bertujuan melancarkan komunikasi yang jelas dan teratur dengan semua anggota masyarakat. Ia memungkinkan terpeliharanya tata sosial, adat istiadat, kebiasaan dan sebagainya, melalui pengkhususan dari fungsi komunikatif tadi. Jadi yang paling utama dari kemahiran berbahasa adalah pemakaian bahasa secara baik untuk kepentingan tiap individu dalam masyarakat, untuk kebaikan umat manusia sendiri.
Tetapi sejarah juga mencatat kenyataan-kenyataan yang sama sekali tidak diharapkan umat manusia. Sejarah memperlihatkan pula bahwa kemahiran bahasa yang dimiliki seseorang dapat disalah-gunakan untuk menghancurkan umat manusia dan kebudayaannya. Ini bukan menjadi tujuan kita. Sebab itu pemakai bahasa tidak saja harus memiliki kemahiran sebagai yang dimaksud, tetapi juga harus memiliki moral yang tinggi, sehingga dapat menjadi batu timbangan dalam mengadakan kontrol sosial terhadap anggota-anggota masyarakat, terutama bila pembicara menduduki suatu tempat yang penting dalam masyarakat atau memegang tampuk pimpinan suatu masyarakat.

B.     Saran
Kita sebagai makhluk sosial, khususnya sebagai calon guru sangat penting untuk mengetahui berbagai aspek bahasa, karena kita akan selalu menggunakan bahasa dalam berhubungan dan berkomunikasi kepada murid maupun kepada masyarakat. Sehingga kita dapat menggunakan bahasa yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang akan kita temui.
DAFTAR PUSTAKA

Rama, K. Tri. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.


Author Image
AboutDika Ayu Rahmawati

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment