ASPEK
ASPEK SOSIAL DALAM BAHASA
Makalah yang Disusun
untuk Melengkapi Tugas
Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
Semester I/2015
Dosen Pengampu :
Khumaidi Abdillah, M.
Pd.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI)
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fatah
Lamongan
Desember 2015
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………….i
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………..ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………..1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………….2
C. Tujuan
…………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aspek Sosial
dan Bahasa…………………………………..3
B. Aspek-aspek
Bahasa…………………………………………………….4
C. Fungsi Bahasa…………………………………………………………...5
D. Aspek Sosial
Bahasa…………………………………………………….9
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………11
B. Saran……………………………………………………………………..11
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………….12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagai makhluk sosial manusia terikat oleh kebangsaan, ras,
suku, agama dan kepercayaan, serta kebudayaan masing – masing. Ini semua
memengaruhi terjadinya perbedaan bahasa di dunia. Setiap bahasa menjadi
identitas pemakainya. Kemudian manusia sebagai pribadi terikat oleh jasmani dan
rohani, ada yang sehat dan sakit. Bahkan ada yang memiliki alat ucap yang
normal dan ada yang tidak normal.
Media
yang digunakan oleh manusia untuk dapat berinteraksi dengan manusia lainnya
adalah dengan bahasa. Apabila bahasa tidak ada maka interaksi dalam kehidupan
manusia tidak akan terjadi. Ada banyak bahasa di dunia, hampir setiap negara di
dunia memiliki bahasa tersendiri, bahkan ada juga negara yang memiliki beragam
bahasa, contohnya Indonesia.
Di
negara Indonesia terdapat bermacam-macam budaya dan bahasa. Sehingga peranan
bahasa Indonesia menjadi sangat penting. Karena diperlukannya satu bahasa yang
dapat menjadi titik temu dari berbagai ragam bahasa yang ada di Indonesia. Dengan
satu bahasa dapat menciptakan satu media komunikasi yang dapat melancarkan
komunikasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahasa mempunyai variasi. Hal itu berarti bahwa bahasa tidak
kedap terhadap pengaruh aspek nonbahasa. Dengan kata lain, bahasa memiliki
ragam. Konsep keberagaman mengemuka ketika linguis mengaitkan bahasa dengan
aspek kemasyarakatan. Keberagaman tersebut mulai dipelajari dalam kajian antar disiplin,
seperti sosiolinguistik dan sebagainya.
Dengan
demikian, perlu kita mengetahui tentang pengertian, aspek-aspek, serta fungsi
bahasa Indonesia yang sebenarnya, agar kita tidak hanya bisa menggunakan tapi
juga bisa mengetahui hakikat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa
Indonesia.
Sehingga
makalah kami akan membahas dengan lengkap mengenai Aspek-Aspek Sosial dalam
Bahasa.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah kami adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana Pengertian
Aspek ?
2.
Bagaimana Pengertian Sosial
?
3.
Bagaimana Pengertian Bahasa
?
4. Bagaimana Aspek-aspek
Bahasa ?
5.
Bagaimana Fungsi
Bahasa ?
6.
Bagaimana Aspek-aspek
Sosial ?
C. Maksud dan Tujuan
Adapun
tujuan dari pada makalah ini adalah :
1.
Agar Dapat Memahami
Pengertian Aspek
2.
Agar Dapat Memahami
Pengertian Sosial
3.
Agar Dapat Memahami
Pengertian Bahasa
4.
Agar Dapat Memahami
Aspek-aspek Bahasa
5.
Agar Dapat Memahami
Fungsi Bahasa
6.
Agar Dapat Memahami Aspek-aspek
Sosial
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Aspek, Sosial, dan Bahasa
Pengertian
Aspek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai beberapa arti, aspek
yaitu tanda: linguis dapat mencatat dengan baik ucapan-ucapan yang mempunyai
fonemis; sudut pandangan: mempertimbangkan sesuatu hendaknya dari berbagai --;
pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dan sebagainya
sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang tertentu; ling kategori
gramatika verba yang menunjukkan lama dan jenis perbuatan.
Dalam
kamus Bahasa Indonesia, Sosial artinya segala sesuatu mengenai masyarakat;
kemasyarakatan; suka memperhatikan kepentingan umum, suka menolong, menderma
dan sebagainya.
Adapun Pengertian Bahasa menurut KBBI, bahasa adalah
sistem lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; percakapan
(perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun; baik budi – nya;
-- menunjukkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan
sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal
atau keturunan).
Pengertian
bahasa menurut para ahli :
1.
Bill Adams : Bahasa
adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks
inter-subjektif.
2.
Wittgenstein : Bahasa
merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas,
dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
3.
Plato : Bahasa pada
dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama
benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide
seseorang dalam arus udara lewat mulut.
4.
Sudaryono : Bahasa
adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga
ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber
terjadinya kesalahpahaman.
5.
William A. Haviland :
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu
menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam
bahasa itu.
Berdasarkan
dari pengertian bahasa tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian
bahasa adalah sistem yang teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan
untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut.
Jadi
aspek sosial dalam bahasa adalah suatu penginterprestasian gagasan masyarakat
yang diwujudkan dalam lambang-lambang bunyi sebagai ungkapan perasaan dan
pikirannya.
B. Aspek- aspek Bahasa
Bahasa
berperan penting di kehidupan manusia karena manusia adalah mahkluk sosial yang
membutuhkan interaksi antar manusia dan bahasa berperan sebagai penyambung
komunikasi. Bahasa memiliki 7 aspek, antara lain :
1.
Bahasa merupakan sebuah
sistem, artinya bahasa adalah susunan kata-kata yang teratur dan jika
kehilangan salah satu unsur akan merubah atau merusak arti dalam suatu kalimat.
2.
Bahasa merupakan sistem
tanda, artinya sudah ada kesepakatan atau konvensi bahwa sebuah bahasa dapat
mewakili suatu hal atau peristiwa yang dipahami bersama dalam satu. Contoh:
Meja adalah tempat menulis, makan bagi manusia.
3.
Bahasa merupakan sistem
bunyi karena dasar dari bahasa adalah bunyi dan tulisan merupakan aspek kedua
yang tidak kalah pentingnya.
4.
Bahasa merupakan
kesepakatan dari pengguna suatu bahasa.
5.
Bahasa itu produktif,
artinya bahasa intensitas penggunanya sangat tinggi dan vital.
6.
Bahasa itu unik setiap
bahasa mempunyai sistem yang berbeda dan beragam penamaan dan penggunaannya.
7.
Bahasa merupakan
identitas suatu kelompok sosial yang menggambarkan ciri budaya. Misalkan :
Bahasa – bahasa daerah di Indonesia, beda suku beda bahasa.
C. Fungsi bahasa
Menurut
Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang
paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak
dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih
jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil
menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi
lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti
berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan
bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut
untuk berbahasa, bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu,
kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan
bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau
istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes,
sangat manipulatif.
Kita
selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat
saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu
dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat
memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa. Pada dasarnya,
bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan
seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial
dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan
kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Kenyataan
bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana
komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga
mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Berikut
ini merupakan beberapa fungsi dari bahasa :
1. Untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai
alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala
sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan
keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
a.
Agar menarik perhatian
orang lain terhadap kita
b.
Keinginan untuk
membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
Sebenarnya
semua fungsi bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah satu sama
lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga untuk menetapkan dimana yang satu
mulai dan di mana yang lain berakhir sangatlah sulit. Pada taraf permulaan,
bahasa pada anak-anak mulai berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya
sendiri. Dalam buaian seorang bayi sudah dapat menyatakan dirinya sendiri, ia
menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai belajar berbahasa, ia memerlukan
kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan sebagainya. Hal itu berlangsung
terus hingga seorang menjadi dewasa. Keadaan hatinya, suka-dukanya, semuanya
coba diungkapkan dengan bahasa agar tekanan-tekanan jiwanya dapat tersalur.
Kata-kata seperti, aduh, hai, wahai, dan sebagainya. Menceritakan pada kita
kenyataan ini.
2.
Alat komunikasi
Komunikasi merupakan
akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila
ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan
komunikasi kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan kita
ketahui kepada orang-orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan
mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek-moyang kita, serta apa yang
dicapai oleh orang-orang yang sejaman dengan kita.
Sebagai alat
komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan
kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia
mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan
masa depan kita. Ia juga memungkinkan manusia menganalisa masa lampaunya untuk
memetik hasil-hasil yang berguna bagi masa kini dan masa yang akan datang.
Dalam pengalaman
sehari-hari, atau katakanlah sejak kecil hingga seorang meningkat dewasa,
bahasa perseorangan mengalami perkembangan, sejalan dengan bertambahnya
kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman seseorang. Bila kita
membandingkan bahasa sebagai suatu sistem keseluruhan dengan wujud dan fungsi
bahasa yang bertahap-tahap dalam kehidupan individual, yaitu wujud dan fungsi
yang terbatas pada masa kanak-kanak, serta wujud dan fungsi bahasa yang jauh
lebih luas pada waktu seorang telah dewasa, maka dapatlah dibayangkan betapa
wujud dan fungsi bahasa itu sejak awal mula sejarah umat manusia hingga kini.
Bahasa itu mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sesuai dengan
perkembangan intelektual manusia dan kekayaan cipta karya manusia sebagai hasil
dari kemajuan intelektual itu sendiri.
Bila kita menyetujui
pendapat yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia primitif masih sangat
sederhana dan terbatas, serta kemampuan intelektual mereka masih sangat rendah
bila dibandingkan dengan keadaan dewasa ini, serta di pihak lain kita mengakui
bahwa bahasa adalah alat untuk mengungkapkan atau mengkonsumsikan semua
kebutuhan seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditegaskan pula
bahwa wujud dan fungsi bahasa pada manusia-manusia primitif masih
terbatas pula sesuai dengan keterbatasan kebutuhan dan kemampuan
intelektualnya. Tetapi seketika teknik manusia bertambah serta kebudayaan dan
kebutuhan manusia meningkat, maka bahasa itu turut pula berkembang untuk dapat
menampung semua apa yang telah dicapai oleh umat manusia sehingga komunikasi
tidak mengalami kemacetan.
3. Alat
untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa, di samping
sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan
pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman
itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota
masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa
sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa
dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan
semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin
bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia
memungkinkan untuk memperoleh (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu
dengan masyarakatnya.
Melalui bahasa seorang
anggota masyarakat perlahan-lahan belajar mengenal segala adat istiadat,
tingkah laku, dan tata karma masyarakatnya. Ia mencoba menyesuaikan dirinya
(adaptasi) dengan semuanya melalui bahasa. Seorang pendatang baru dalam sebuah
masyarakat pun harus melakukan hal yang sama. Bila ingin hidup dengan tentram
dan harmonis dengan masyarakat itu ia harus menyesuaikan dirinya dengan
masyarakat itu; untuk itu ia memerlukan bahasa, yaitu bahasa masyarakat
tersebut. Bila ia dapat menyesuaikan dirinya maka ia pun dengan mudah
membaurkan dirinya (integrasi) dengan segala macam tata krama masyarakat
tersebut.
Bahasa-bahasa
menunjukkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi masing-masing
tetap mengikat kelompoknya penuturnya dalam satu kesatuan. Ia memungkinkan tiap
individu untuk menyesuaikan dirinya dengan adat istiadat dan kebiasaan
masyarakat bahasa itu. Dua orang yang mempergunakan bahasa yang sama, akan
mempergunakan pula kata-kata yang sama untuk melukiskan suatu situasi yang
identik. Kata sebagai sebuah simbol bukan saja melambangkan pikiran atau
gagasan tertentu, tetapi ia juga melambangkan perasaan, kemauan dan tingkah
laku seseorang.
4.
Alat
untuk mengadakan kontrol sosial
Yang
dimaksud dengan kontrol sosial adalah usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan
tindak tanduk orang-orang lain. Tingkah laku itu dapat bersifat terbuka (overt;
yaitu tingkah laku yang dapat diamati atau diobservasi), maupun yang bersifat
tertutup (covert; yaitu tingkah laku yang tak dapat diobservasi).
Semua
kegiatan sosial akan berjalan dengan baik karena dapat diatur dengan
mempergunakan bahasa. Semua tutur pertama-tama dimaksudkan untuk mendapatkan
tanggapan, baik tanggapan yang berupa tutur, maupun tanggapan yang berbentuk
perbuatan atau tindakan. Seorang pemimpin akan kehilangan wibawa, bila bahasa
yang dipergunakan untuk menyampaikan intruksi atau penerangan kepada
bawahannya, adalah bahasa yang kacau dan tak teratur. Kekacauan dalam bahasanya
akan menggagalkan pula usahanya untuk mempengaruhi tingkah laku dan
tindak-tanduk bawahannya
D. Aspek Sosial Bahasa
Sudut
pandang masyarakat dalam menginterprestasikan gagasan dan pikirannya melalui
bahasa dapat dilakukan dalam beberapa aspek sosial antara lain:
1.
Keberagaman Bahasa
Bahasa mempunyai variasi. Hal itu berarti bahwa bahasa tidak
kedap terhadap pengaruh aspek nonbahasa. Dengan kata lain, bahasa memiliki
ragam. Konsep keberagaman mengemuka ketika linguis mengaitkan dengan aspek
kemasyarakatan. Keberagaman tersebut mulai dipelajari dalam kajian
antardisiplin, seperti sosiolinguistik dan sebagainya.
2.
Berbagai Ragam dalam Pemakaian Bahasa
Di
dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan ciri keakraban
atau keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab seperti gue,
loe, bete. Berikut termasuk ke dalam ragam intim. Ragam berikutnya dikenal
sebagai ragam konsultatif, yang merupakan ragam bahasa yang digunakan pada saat
guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam formal atau resmi. Ragam
lain adalah bahasa yang ditandai ujaran – ujaran baku dan beku sebagaimana yang
terdengar dalam acara ritual dan seremonial.
3.
Aturan – Aturan dan Fungsi Sosial Bahasa
Hymes menyebutkan adanya unsur – unsur yang terdapat dalam setiap
komunikasi bahasa. Unsur – unsur itu disajikan dalam bentuk akronim speaking,
secara sederhana dapat diuraikan seperti latar, peserta, hasil, amanat, cara,
sarana, norma dan jenis.
Roman Jacobson merinci fungsi – fungsi bahasa berdasarkan segi perhatian
sebuah tuturan. Suatu peristiwa tutur memiliki tujuh faktor, yakni waktu dan
tempat, pokok pembicaraan, penutur, mitra tutur, jalur, kemasan pesan dan aspek
bahasa.
4.
Sentuh Bahasa
Di dunia ini terdapat masyarakat bahasa yang bertemu, hidup bersama –
sama, dan berpengaruh terhadap masyarakat bahasa lain. Keadaan semacam ini
menimbulkan apa yang disebut sentuh bahasa atau kontak bahasa. Indonesia
merupakan contoh negara aneka bahasa. Akan tetapi kebanyakan orang Indonesia
menguasai bahasa indonesia dan bahasa daerah. Orang yang menguasai satu bahasa
disebut ekabahasawan. Orang yang dapat menguasai dua bahasa disebut Bilingual,
sedangkan orang yang menguasai banyak bahasa disebut anekabahasawan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat
fungsi-fungsi bahasa sebagai dikemukakan di atas, terutama fungsi sebagai alat
komunikasi dan kontrol sosial, maka maksud utama dari makalah ini ialah
berusaha untuk memberikan dasar-dasar guna memperoleh kemahiran berbahasa, baik
dalam penggunaan bahasa secara lisan secara tertulis, agar mereka yang
mendengar atau diajak bicara, dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksudkan.
Kemahiran
berbahasa bertujuan melancarkan komunikasi yang jelas dan teratur dengan semua
anggota masyarakat. Ia memungkinkan terpeliharanya tata sosial, adat
istiadat, kebiasaan dan sebagainya, melalui pengkhususan dari fungsi
komunikatif tadi. Jadi yang paling utama dari kemahiran berbahasa adalah
pemakaian bahasa secara baik untuk kepentingan tiap individu dalam masyarakat,
untuk kebaikan umat manusia sendiri.
Tetapi
sejarah juga mencatat kenyataan-kenyataan yang sama sekali tidak diharapkan
umat manusia. Sejarah memperlihatkan pula bahwa kemahiran bahasa yang dimiliki
seseorang dapat disalah-gunakan untuk menghancurkan umat manusia dan
kebudayaannya. Ini bukan menjadi tujuan kita. Sebab itu pemakai bahasa tidak
saja harus memiliki kemahiran sebagai yang dimaksud, tetapi juga harus memiliki
moral yang tinggi, sehingga dapat menjadi batu timbangan dalam mengadakan kontrol
sosial terhadap anggota-anggota masyarakat, terutama bila pembicara menduduki
suatu tempat yang penting dalam masyarakat atau memegang tampuk pimpinan suatu
masyarakat.
B. Saran
Kita sebagai makhluk
sosial, khususnya sebagai calon guru sangat penting untuk mengetahui berbagai
aspek bahasa, karena kita akan selalu menggunakan bahasa dalam berhubungan dan
berkomunikasi kepada murid maupun kepada masyarakat. Sehingga kita dapat
menggunakan bahasa yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang akan kita temui.
DAFTAR
PUSTAKA
Rama,
K. Tri. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Surabaya: Mitra Pelajar.
http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
(diakses 16:45 02 Desember 2015)
http://cassieneni.blogspot.com/2013/03/definisi-bahasa-menurut-para-ahli_6972.html
(diakses 16:50 02 Desember 2015)
http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/aspek-bahasa.html
(diakses 17:01 02 Desember 2015)
http://www.masbied.com/2010/06/05/aspek-aspek-bahasa-dan-fungsi-bahasa-dalam-kehidupan/
(diakses 17:08 02 Desember 2015)
http://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-bahasa-dan-fungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/
(diakses 14:04 04 Desember 2015)
http://radhiatama.blogspot.com/2013/03/aspek-bahasa.html
(diakses 14:10 04 Desember 2015)