KARYA ILMIAH
MAKALAH
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa
Indonesia
Semester I /2015
Dosen Pembimbing : Khumaidi Abdillah, M.Pd
Disusun Oleh:
1.
Alfina Aghniyah Fitri
2.
Dika Ayu Rahmawati
3.
Khoirul Anam
4.
Laila Fatma Rosyidah
5.
Latifatul Mujtahidah
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL FATTAH
Desember/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Bahasa Indonesia “KARYA ILMIAH”
Makalah ini
disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia untuk menambah wawasan
penulis. Makalah ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua
kalangan dan terutama bagi penulis sendiri. Ucapan terima kasih juga tak lupa
kami haturkan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah
ini, antara lain:
1.
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tanpa gangguan.
2.
Khumaidi Abdillah, M.Pd selaku Dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia, yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
3.
Keluarga yang senantiasa mendukung kami.
4.
Teman-teman yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah.
5.
Semua pihak yang telah terlibat yang tak dapat
kami sebutkan satu-persatu.
Kami menyadari
makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Untuk itu, kami mengaharapkan
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar kedepannya kami lebih
baik lagi dalam menyusun sebuah makalah.
Sekaran,
19 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
SAMPUL DALAM.......................................................................... i
KATA
PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR
ISI...........................................................................................................
iii
BAB
I PENDAHUAN............................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Malasah........................................................................................ 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
2.1 Karya
Ilmiah................................................................................................ 3
2.2 Ciri-ciri
Karya Ilmiah.................................................................................. 4
2.3 Bentuk-bentuk
Karya Ilmiah....................................................................... 5
2.4 Kiat
dan Praktik Penulisannya.................................................................... 8
BAB
III Kesimpulan dan Saran.............................................................................. 16
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 16
3.2 Saran.......................................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... ...17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya
berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan
sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari
jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang
terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah
sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah
ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema
yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu.
Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada
karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan
cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan,
karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam
penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian
ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu
didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza
dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya
atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah
populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah
- karangan ilmiah antara lain makalah,
laporan, skripsi, tesis, disertasi. Kemudian yang tergolong karangan semi ilmiah
antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase. Serta yang
tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng,
hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik
yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan
khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non
ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan
karangan semi ilmiah
berada diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90)
memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan
fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ;
makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
bentuk tulisan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika
atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana kiat
dalam penulisan karya ilmiah?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui bentuk tulisan karya
ilmiah.
2.
Mengetahui sistematika atau kerangka
karangan karya ilmiah.
3.
Mengetahui kiat dalam penulisan
karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris : scientific paper) adalah laporan
tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil pennelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karya ilmiah merupakan karya tulis
yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan
oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara
logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang
sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Istilah karya ilmiah di sini yaitu
mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau
kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan
penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan
pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. penyusunan dan penyajian karya
semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (azyumardi, 2008 : 111) Karangan
ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil
penelitian yang berhubungan kegiatan keilmuan.
Jenis karangan ilmiah banyak sekali
diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.
Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi kelima-limanya bertolak dari laporan,
kemudian diberi komentar dan saran. Perbedaannya hanyalah dalam kompleksannya.
Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)
mengklarifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis yaitu : (1)
karangan ilmiah (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan
non-ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah antara lain makalah,
laporan, skripsi, tesis, dan disertasi ; yang tergolong karangan semi ilmiah
antara lain artikel, editorial, opini, feature, reportase ; dan yang tergolong
dalam karangan non-ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen,
novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan
sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Adapun karangan non-ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan
baku, sedangkan karangan semi ilmiah berada di antara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan
Samsoerizal (1994 : 90), memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas
beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu dikenal ragam
karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Jadi, karya ilmiah didefinisikan
sebagai karya tulis yang memaparkan ide atau gagasan, pendapat, tanggapan,
fakta, dan hasil penelitianyang berhubungan dengan segala kegiatan keilmuan dan
menggunakan ragam bahasa keilmuan.
2.2 Ciri-ciri Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis
yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan
oleh penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan
sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari
jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu
yang terdapat dalam bjek tulisan. Berikut merupakan ciri-ciri dari karya
ilmiah.
1.
Logis,
artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal.
2.
Sistematis, artinya segala yang dikemukakan
disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya kesinabungan.
3.
Objektif, artinya segala keterangan yang
dikemukakan menurut apa adanya.
4.
Lengkap, artinya segi-segi masalah yang di
ungkapkan itu dikupas selengkap-lengkapnya.
5.
Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal
pokok.
6.
Saksama, maksudnya berusaha menghindarkan diri
dari segala kesalahan betapa pun kecilnya.
7.
Jelas, segala keterangan yang dikemukakan dapat
mengungkap maksud secara jernih.
8.
Kebenarannya dapat diuji (empiris).
9.
Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan
dapat berubah seandainya muncul pendapat baru.
10.
Berlaku umum,yaitu semua kesimpulan-kesimpulannya
berlaku bagi semua populasinya
11.
Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan
berbahasa tulis yang lazim.
l2.
Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara
mendalam dan selengkap-lengkapnya.
2.3 Bentuk-bentuk Karya Ilmiah
Terdapat berbagai definisi yang ditulis para ilmuwan tentang karangan
ilmiah. salah satu di antaranya dikemukakan oleh Brotowijoyo (1985 : 8-9),
“karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.” Dalam hal ciri
khusus karangan ilmiah, dikatakannya pula bahwa karangan ilmiah harus ditulis
secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya.
Kebenaran dalam karangan ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif-positif,
sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang noematif.
Ada beberapa jenis karangan ilmiah yang biasa ditulis orang. Di samping
makalah dan skripsi, kita sering juga mendengar nama lain yang sekerabat dengan
itu, seperti kertas kerja, laporan penelitian, tesis, dan disertasi.
Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi namasuatu karya tulis yang bersifat
ilmiah. Semua jenis karangan ilmiah di atas selalu menyajikan suatu hasil
kegiatan penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di
lapangan. Karangan-karangan ilmiah seperti itu sudah pasti disusun berdasarkan
metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secar sistematis dan dilengkapi
dengan fakta dan data yang sahih dengan menggunakan bahasa yang khas. Dengan
demikian, setiap pembaca karangan ilmiah tidak dapat menyalahkan atau menentang
isi karrangan ilmiah yang berdasarkan fakkta dan data yang akurat.
Perbedaan istilah-istilah karangan ilmiah di atas adalah sebagai berikut
1.
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Makalah disusun, biasanya, untuk melengkapi
tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan
tentang suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan
tegas. Jika dilihat bentuknya, makalah adalah bentuk yang paling sederhana di
antara karya tulis ilmiah yang lain.
2.
Kertas ilmiah, seperti halnya makalah, adalah
juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan
yang bersifat empiris-objektif. Analilisis dalam kertas kerja lebih serius dari
pada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu
seminar atau loka karya misalnya.
3.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang
diajukan harus di dukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan
penelitian langsung (observasi langsung) maupun penelitian tidak langsung
(studi perpustakaan). Skripsi ditulis, biasanya untuk melengkapi syarat guna
memperoleh gelas sarjana muda/diploma atau sarjana dan penyusunannya di bimbing
oleh seorang dosen atau suatu tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga pendidikan
tinggi.
4.
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya
lebih mendalam daripada tesis. Tesis akan mengungkap pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan meperbincangkan
pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih dan ditulis oleh mahasiswa
fakultas pascasarjana.
5.
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan
biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru
besar/penguji suatu pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan
penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak
menyandang gelar doktor.
Persyaratan bagi sebuah tulisan
untuk dianggap sebagai karya ilmiah sebagai berikut (Brotowidjojo,1988 : 13-18)
a.
Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara
sistematis atau menyajikan.
b.
Aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
c.
Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar,
jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian/jujur/terkandung sikap etik
penulisan ilmiah, yakni penyebutan
rujukan dan kutipan yang jelas.
d.
Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap
langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosesdural.
e.
Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat
dengan pemahaman dan alasan yang induktif yang mendorong pembaca untuk menarik
kesimpulan.
f.
Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai
dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
g.
Karya ilmiah ditulis secara tulus. Hal ini
berarti karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan
memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh
memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius, dan berprasangka. Penyajiannya
tidak boleh bersifat emotif.
h.
Karya ilmiah pada dasarnya bersifat
ekspositoris. Jika pada akhirnya timbul kesan argumentatif dan persuasif, hal
ini ditimbulkan oleh penyusunan kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian,
fakta dan hukum alam yang diterapkan pada situasi spesifik itu dibiarkan
berbicara sendiri. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa
kebenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.
2.4 Kiat dan Praktik Penulisannya
Secar garis besarnya, bagian yang diletakknnya di depan lazim disebut
pembuka karangan ilmiah, yang terdiri atas
1.
Kulit luar
2.
Halaman judul
3.
Halaman pengesahan (jika diperlukan)
4.
Prakata
5.
Daftar isi
6.
Daftar tabel (jika ada)
7.
Daftar grafik, gambar, bagan (jika ada)
8.
Daftar singkatan dan lambang (jika ada).
Bagian-bagian selanjutnya disebut bagian inti atau karangan ilmiah, yang
terdiri atas.
1.
Bab pendahulan
2.
Bab analisis
3.
Bab kesimpulan.
Selanjutnya bagian yang ada setelah kesimpulan disebut bagian penutup karangan
ilmiah yang terdiri atas.
1.
Daftar pustaka
2.
Indeks (jika diperlukan)
3.
Lampiran (jika diperlukan).
a.
Bagian Pembuka
1)
Kulit Luar
Yang dicantukan kulit luar adalah
a)
Judul Karangan Ilmiah dan Keterangannya
Judul karangan ilmiah, lengkap
dengan anak judul (jika ada) dituliskan dengan hurus kapital seluruhnya tanpa
diakhiri tanda baca apa pun. Judul karang ilmiah dicantumkan kira-kira 4cm dari
pinggir atas kertas.
b)
Maksud Penyusunan
Maksud penyusunan karya ilmiah
dicantumkan dibawah judul, yang ditulis dengan huruf kapital pada semua awal
kata kecuali kata tugas seperti di, di
dalam, dan, bagi, untuk dan dari.
(1)
Nama penyusun dan nomer induk mahasiswa
dicantumkan dibawah maksud tujuan dengan didahului kata oleh dengan huruf awal kapital. Kemudian nomer induk mahasiswa (NIM)
tidak diberi titik dan dicantumkan di bawah nama.
(2)
Nama lembaga pendidikan tinggi terdiri atas nama
jurusan, fakultas, universitas, atau sekolah tinggi tempat penyusunan
dicantumkan di bawah identitas penyusun yang diikuti nama kota tempat
penyusunan dan tahun penyusunan.
2)
Halaman Judul
Penulisan halaman judul harus sama
persis dengan penulisan kulit luar. Ukuran hurufnya sama, kapital atau tidak
kapitalnya sama, sistem simetris atau sistem lurusnya sama. Pendeknya, yang
tercantum dalam halaman judul merupakan turunan semua hal yang terdapat dalam
hal luar.
3)
Halaman Pengesahan
Halaman ini disediakan untuk
mencantumkan nama-nama dosen pembimbing, nama ketua jurusan, dan nama dekan
yang bertanggung jawab akan kesahihan karangan ilmiah. Pada halaman pengesahan
dicantumkan pula tanggal, bulan, dan tahun persetujuan.
4)
Prakata
Prakata ditulis untuk memberikan
gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karangan ilmiah. Penyajian
prakata hendaknya singkat dan jelas. Unsur-unsur yang dicantumkan dalam prakata
adalah
a)
Puji syukur kepada tuhan yang telah memberikan
kekuatan kepada punulis karangan ilmiah
b)
Penjelasan tentang pelaksanaan penyusun karangan
ilmiah
c)
Informasi tentang arahan dan bantuan dari
berbagai pihak
d)
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memungkinkan tersusunnya karangan ilmiah
e)
Penyebutan nama tempat, tanggal, bulan, dan
tahun penyusunan, serta nama penyusun karangan ilmiah.
f)
Tajuk prakata dituliskan dengan huruf kapital
seluruhnya tanpa diberi tanda baca sekalipun dan diletakkan turun kira-kira
seperempat bagian (7cm) dari pinggir atas kertas dan persis di tengah
5)
Daftar Tabel
Cara penulisan daftar tabel
menggunakan huruf kapital seluruhnya, tanpa diberi tanda baca apapun, terletak
pada tengah-tengah kertas dan turun seperempat bagian dari pinggir atas kertas.
6)
Daftar Grafik, Bagan atau Skema
Daftar grafik, daftar bagan, daftar
skema itu dibuat jika dalam suatu karangan ilmiah terdapat lebih dari satu
grafik, bagan, skema. Pada dasarnya cara penulisannya hampir sama dengan
penulisan tabel.
7)
Daftar Singkatan dan Lambang
Dalam karangan ilmiah, penulis
dapat menggunakan singkatan atau lambang istilah atau nama sesuatu. Hal itu
dilakukan agar isi karangan ilmiah terasa padat, efisien, dan efektif.
Singkatan dan lambang yang digunakan dalam bagian analisis harus dimuat dalam
daftar singkatan dan lambang.
b.
Bagian Inti
Dalam
bagian inti ini terdapat empat jenis kajian, yakni
1)
Bab Pendahuluan
Bab pendahuluan adalah bab yang
mengantarkan naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan
kerja dan arah kerja penyusun. Berikut ini akan dibicarakan bagian-bagian bab
pendahuluan yaitu
a)
Latar Belakang dan Masalah
Bagian ini harus mencantumkan
alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang mungkin dapat
diambil dalam karangan ilmiah tersebut. Bagian ini juga mencantumkan hal-hal
yang akan dibahas dalam bab berikutnya agar pembaca segera mengetahui secara
tuntas.
b)
Tujuan Pembahasan
Bagian ini mencantumkan garis
besar tujuan pembahasan dengan jelas, yaitu gambaran hasil yang akan dicapai.
Tujuan boleh lebih dari satu asalkan semua mempunyai kaitan dan ada
relevansinya dengan judul.
c)
Ruang Lingkup/Pembatasan Masalah
Ruang lingkup ini menjelaskan
pembatasan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, pembatasan masalah itu
hendaknya terinci istilah-istilah yang berhubungan dengan itu dirumuskan secara
tepat dan dijabarkan sesuai dengan tujuan pembahasan.
d)
Anggapan Dasar, Hipotesis, dan Kerangka Teori
Anggapan dasar adalah pernyataan
umum yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Anggapan dasar inilah yang akan
memberikan arah kepada penulis dalam mengerjakan penelitian dan anggapan dasar
ini pula yang akan mewarnai kesimpulan penelitian yang diambil. Anggapan dasar
dapat juga berupa teori atau prinsip yang berkaitan dengan pokok masalah yang
akan diteliti, yang sudah dapat dipertanggungjawabkan.
Hipotesis merupakan teori
penyamarataan coba-coba dan merupakan suatu prinsip baru berdasarkan hasil
observasi terhadap fakta. Hipotesis inilah yang akan di uji benar tidak
benarnya dalam penelitian ini. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan
sederhana.
Kerangka teori berisi
prinsi-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan, berguna untuk membantu
gambaran langkah dan arah kerja.
e)
Sumber Data atau Populasi dan Sampel
Suatu penelitian ilmiah harus pula
memaparkan sumber data. Sumber data adalah tempat penulis bertumpu. Artinya
penelitian itu bertolak dari sumber data. Jika sumber data banyak beragam,
dalam bagian ini penulis karangan ilmiah dapat pula menggunakan istilah
populasi dan sampel.
Populasi adalah kumpulan dari
seluruh sumber data yang akan diteliti. Syarat sampel yang baik adalah sampel
itu harus dapat mewakili seluruh populasi.
f)
Metode dan Teknik
Menurut Wiradi (1988 : 9), metode
adalah seperangkat langkah (apa yang harus dilakukan) yang tersusun secara
sistematis, sedangkan teknik adalah cara melakukan setiap langkah tersebut.
Adapun beberapa metode yang biasanya dilakukan
·
Metode
deskiptif penelitian dengan menganalisis data tersebut apa adanya dan
datang langsung ke sumber data.
·
Metode
komperatif metode membandingkan dua
sumber data
·
Metode
eksperimen penelitian dengan menggunakan metode percobaan dilapangan atau
pengujian di laboratorium.
·
Disamping itu dalam penelitian sosial digunakan
metode lain seperti metode sensus, metode
survei, metode studi kasus, yang merupakan metode penelitian lapangan, dan metode
penelitian kepustakaan serta metode
analisis isi (content analysis) yang
termasuk metode bukan penelitian lapangan.
Teknik penelitian yang dapat di
gunakan ialah teknik wawancara, angket, daftar kuesioner (daftar pertanyaan),
dan observasi.
2)
Bab Analisis atau Pembahasan
Bab analisis atau bab pembahasan
ini akan dilakukan kegiatan analisis, sintetis pembahasan, interpretasi, jalan
keluar, dan beberapa pengolahan data secara tuntas. Bab ini dapat di uji dengan
beberapa pertanyaan.
1.
Sudahkah keseluruan tahap pengolahan data
(deskripsi, analisis, interprestasi) itu memberikan keyakinan terhadap pembaca?
2.
Sudahkah semua masalah dapat dilaksanakan secara
taat asas dan lengkap?
3.
Sudahkah keseluruhan gambaran analisis dan
interpretasi itu mempunyai korelasi satu dengan yang lain?
4.
Sudahkah teori ditegaskan secara tepat dalam
analisis ini?
5.
Sudahkah istilah-istilah digunakan secara tepat
dan taat asas dalam analisis?
Semua pertanyaan itu akan menguji karangan ilmiah anda terhadap
keseluruhan isinya.
3)
Bab Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi simpulan yang
diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan yang dimaksud adalah
gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah
dikemukakan. Sering dijumpai kesimpulan dengan menggukan nomor (1,2,3...) yang
seolah-olah merupakan kalimat yang terlepas-lepas. Kesimpulan seperti itu
kurang baik karena tersa kaku, akan lebih baik dan lebih informatif jika di
sajikan dalam paragraf-pargraf yang dinomeri.
Selanjutnya, saran-saran penulis
tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan
beberapa saranyang mempunyai relevansi dengan hambatan yang dialami selama
penelitian dapat pula dicantumkan dalam bab ini.
c.
Bagian Penutup
1)
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah salah satu
hal yang mutlak harus ada pada suatu karangan ilmiah baik makalah maupun
skripsi. Daftar pustaka diletakkan pada halaman tersendiri setelah bab
kesimpulan. Tajuk DAFTAR PUSTAKA dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa
diberi tanda baca apapun dan dituliskan ditengah-tengah kertas dengan jarak di
pinggir atas kira-kira 7 cm (seperempat bagian halaman). Dalam daftar pustaka
dicantumkan semua kepustakaan, baik yang dijadikan acuan atau landasan
penyusunan karangan ilmiah maupun yang hanya dijadikan bahan bacaan, termasuk
di dalam artikel (dalam majalah atau dalam surat kabar), makalah, skripsi,
disertasi, buku, diktat, dan antologi.
Semua pustaka acuan yang
dicantumkan dalam dafter pustaka itu disusun menurut abjad nama-nama pengarang
atau lembaga yang menerbitkannya, baik kebawah maupun ke kanan. Jadi, daftar
pustaka tidak diberi nomor urut seperti 1,2,3, dan seterusnya atau diberi huruf
a,b,c, dan seterusnya. Jika nama pengarang dan nama lembaga yang diterbitkan
itu tidak ada, penyusun daftar pustaka di dasarkan pada judul pustaka acuan tersebut.
Urutan penyebutan unsur-unsur
pustaka acuan yang disajikan dalam daftar pustaka adalah sebagai berikt;
a)
Buku Sebagai Pustaka Acuan
Urutan penyebutan unsur-unsur
pustaka acuan untuk buku adalah
1.
Nama penulis
2.
Tahun terbit
3.
Judul pustaka beserta keterangannya
4.
Tempat terbit (kota), dan
5.
Nama penerbit.
Jika tidak terdapat nama penulis dalam buku tersebut maka nama penulis
diganti dengan nama lembaga yang menerbitkan.
Setiap unsur pustaka itu diikuti tanda titik, kecuali unsur tempat
terbit, yang harus dikuti titik dua. Setelah tanda titik atau setelah titik dua
ada spasi satu ketuk.
b)
Majalah
Sumber acuan dapat pula diambil
dari majalah. Urutan unsur-unsur dalam penulisan daftar pustaka adalah nama
pengarang, tahun terbit, judul artikel diberi tanda petik, nama majalah
(digaris bawahi dan didahulukan kata Dalam,
nomer majalah, bulan terbit dan tahun penerbitan keberapa, yang ditempatkan
(dengan dibatasi tanda koma dan tempat terbit).
c)
Surat Kabar
Urutan yang dicantumkan pada daftar
pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel (diberi tanda
petik), nama surat kabar (digaris bawahi) dan didahului kata dalam koma tanggal
tebit, tempat terbit.
d)
Antologi
Jika sumber acuan itu berupa
antologi, urutan penulisannya adalah nama pengarang, tahun terbit, tempat
terbit, dan nama penerbit.
2)
Penulisan Lampiran (jika diperlukan)
Lampiran yang dicantumkan dapat
berupa korpus data, tabel, gambar, bagan, peta, instrumen, transkripsi. Jika
hal-hal itu tidak disertakan dalam teks, surat perintah jalan atau riwayat
hidup penulis dapat pula dijadikan lampiran.
3)
Penulisan Indeks (jika diperlukan)
Indeks ini berupa daftar kata atau
istilah yang terdapat dalam karangan ilmiah. penulisan daftar kata itu harus
secara berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah itu. Setiap
kelompok dipisahkan dengan empat spasi. Di belakang kata diberi tanda koma dan
setelah dijarakkan satu spasi (satu ketukan) dicantumkan nomor atau nomor-nomor
halaman tempat kata atau istilah itu dapat ditemukan.
Manfaat indeks adalah agar pembaca
dapat dengan cepat mencari kata-kata atau istilah-istilah yang diperlukannya
dalam karangan ilmiah tersebut.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Karya ilmiah
adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.
Karya
ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan karya
ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena
itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, penulis karya ilmiah harus
mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan
karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah
serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam proses
penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu pemebelajaran ketika akan
membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai
beberapa jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah,
antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk
mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi
sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan
keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.
3.2
Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan
dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan
masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E.
Zaenal. 1991. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar.
Jakarta : Melton Putra
Natawidjaja,
P. Suparman. 1986. Petunjuk Menyusun Kalimat Efektif dan Tulisan Ilmiah.
Jakarta : Intermasa
A, Alek dan H.
P, Achmad. 2010. Bahasa Indonesia untuk Peguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
GAk bisa di download . Atau di copY. Hheheheh . mantap
ReplyDelete