Saturday, August 17, 2019

Makalah Karya Ilmiah

1


KARYA ILMIAH

MAKALAH
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Semester I /2015

Dosen Pembimbing : Khumaidi Abdillah, M.Pd

Disusun Oleh:
1.     Alfina Aghniyah Fitri
2.     Dika Ayu Rahmawati
3.     Khoirul Anam
4.     Laila Fatma Rosyidah
5.     Latifatul Mujtahidah



PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL FATTAH
Desember/2015




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Bahasa IndonesiaKARYA ILMIAH
Makalah ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia untuk menambah wawasan penulis. Makalah ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua kalangan dan terutama bagi penulis sendiri. Ucapan terima kasih juga tak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah ini, antara lain:
1.      Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tanpa gangguan.
2.      Khumaidi Abdillah, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
3.      Keluarga yang senantiasa mendukung kami.
4.      Teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah.
5.      Semua pihak yang telah terlibat yang tak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Kami menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Untuk itu, kami mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar kedepannya kami lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah.



Sekaran, 19 Desember 2015



    Penyusun
  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN SAMPUL DALAM..........................................................................    i
KATA PENGANTAR............................................................................................   ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHUAN............................................................................................. 1
            1.1  Latar Belakang............................................................................................. 1
            1.2  Rumusan Malasah........................................................................................ 2
            1.3  Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
             2.1  Karya Ilmiah................................................................................................ 3
             2.2  Ciri-ciri Karya Ilmiah.................................................................................. 4
             2.3  Bentuk-bentuk Karya Ilmiah....................................................................... 5
             2.4  Kiat dan Praktik Penulisannya.................................................................... 8
BAB III Kesimpulan dan Saran.............................................................................. 16
             3.1  Kesimpulan................................................................................................ 16
             3.2  Saran.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... ...17


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah -  karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi. Kemudian yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase. Serta yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

1.2  Rumusan Masalah
              1.      Bagaimana bentuk tulisan karya ilmiah?
              2.      Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
             3.      Bagaimana kiat dalam penulisan karya ilmiah?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui bentuk tulisan karya ilmiah.
2.      Mengetahui sistematika atau kerangka karangan karya ilmiah.
3.      Mengetahui kiat dalam penulisan karya ilmiah


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris : scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil pennelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Istilah karya ilmiah di sini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (azyumardi, 2008 : 111) Karangan ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang berhubungan kegiatan keilmuan.
Jenis karangan ilmiah banyak sekali diantaranya makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi kelima-limanya bertolak dari laporan, kemudian diberi komentar dan saran. Perbedaannya hanyalah dalam kompleksannya.
Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklarifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis yaitu : (1) karangan ilmiah (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non-ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, dan disertasi ; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain artikel, editorial, opini, feature, reportase ; dan yang tergolong dalam karangan non-ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Adapun karangan non-ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku, sedangkan karangan semi ilmiah berada di antara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90), memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu dikenal ragam karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Jadi, karya ilmiah didefinisikan sebagai karya tulis yang memaparkan ide atau gagasan, pendapat, tanggapan, fakta, dan hasil penelitianyang berhubungan dengan segala kegiatan keilmuan dan menggunakan ragam bahasa keilmuan.

2.2  Ciri-ciri Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam bjek tulisan. Berikut merupakan ciri-ciri dari karya ilmiah.
              1.        Logis, artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal. 
            2.      Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang memperlihatkan    adanya kesinabungan.
              3.       Objektif, artinya segala keterangan yang dikemukakan menurut apa adanya.
              4.      Lengkap, artinya segi-segi masalah yang di ungkapkan itu dikupas selengkap-lengkapnya.
              5.       Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal pokok.
           6.       Saksama, maksudnya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan betapa pun kecilnya.
             7.      Jelas, segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkap maksud secara jernih. 
             8.      Kebenarannya dapat diuji (empiris).
             9.        Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya muncul pendapat baru.
             10.        Berlaku umum,yaitu semua kesimpulan-kesimpulannya berlaku bagi semua populasinya
              11.      Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan berbahasa tulis yang lazim.
              l2.        Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

2.3  Bentuk-bentuk Karya Ilmiah
Terdapat berbagai definisi yang ditulis para ilmuwan tentang karangan ilmiah. salah satu di antaranya dikemukakan oleh Brotowijoyo (1985 : 8-9), “karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.” Dalam hal ciri khusus karangan ilmiah, dikatakannya pula bahwa karangan ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karangan ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang noematif.
Ada beberapa jenis karangan ilmiah yang biasa ditulis orang. Di samping makalah dan skripsi, kita sering juga mendengar nama lain yang sekerabat dengan itu, seperti kertas kerja, laporan penelitian, tesis, dan disertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi namasuatu karya tulis yang bersifat ilmiah. Semua jenis karangan ilmiah di atas selalu menyajikan suatu hasil kegiatan penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di lapangan. Karangan-karangan ilmiah seperti itu sudah pasti disusun berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secar sistematis dan dilengkapi dengan fakta dan data yang sahih dengan menggunakan bahasa yang khas. Dengan demikian, setiap pembaca karangan ilmiah tidak dapat menyalahkan atau menentang isi karrangan ilmiah yang berdasarkan fakkta dan data yang akurat.
Perbedaan istilah-istilah karangan ilmiah di atas adalah sebagai berikut
         1.      Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah disusun, biasanya, untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat bentuknya, makalah adalah bentuk yang paling sederhana di antara karya tulis ilmiah yang lain.
            2.      Kertas ilmiah, seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analilisis dalam kertas kerja lebih serius dari pada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau loka karya misalnya.
            3.      Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus di dukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi langsung) maupun penelitian tidak langsung (studi perpustakaan). Skripsi ditulis, biasanya untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelas sarjana muda/diploma atau sarjana dan penyusunannya di bimbing oleh seorang dosen atau suatu tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.
         4.      Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada tesis. Tesis akan mengungkap pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan meperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih dan ditulis oleh mahasiswa fakultas pascasarjana.
            5.      Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar/penguji suatu pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah sebagai berikut (Brotowidjojo,1988 : 13-18)
a.       Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan.
b.      Aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
c.       Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian/jujur/terkandung sikap etik penulisan  ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
d.      Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosesdural.
e.       Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang induktif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
f.       Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
g.      Karya ilmiah ditulis secara tulus. Hal ini berarti karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius, dan berprasangka. Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.
h.      Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Jika pada akhirnya timbul kesan argumentatif dan persuasif, hal ini ditimbulkan oleh penyusunan kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian, fakta dan hukum alam yang diterapkan pada situasi spesifik itu dibiarkan berbicara sendiri. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa kebenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.
2.4  Kiat dan Praktik Penulisannya
Secar garis besarnya, bagian yang diletakknnya di depan lazim disebut pembuka karangan ilmiah, yang terdiri atas
              1.      Kulit luar
              2.      Halaman judul
              3.      Halaman pengesahan (jika diperlukan)
              4.      Prakata
              5.      Daftar isi
              6.      Daftar tabel (jika ada)
              7.      Daftar grafik, gambar, bagan (jika ada)
              8.      Daftar singkatan dan lambang (jika ada).


Bagian-bagian selanjutnya disebut bagian inti atau karangan ilmiah, yang terdiri atas.
              1.      Bab pendahulan
              2.      Bab analisis
              3.      Bab kesimpulan.

Selanjutnya bagian yang ada setelah kesimpulan disebut bagian penutup karangan ilmiah yang terdiri atas.
              1.      Daftar pustaka
              2.      Indeks (jika diperlukan)
              3.      Lampiran (jika diperlukan).

             a.       Bagian Pembuka
1)      Kulit Luar
Yang dicantukan kulit luar adalah
a)      Judul Karangan Ilmiah dan Keterangannya
Judul karangan ilmiah, lengkap dengan anak judul (jika ada) dituliskan dengan hurus kapital seluruhnya tanpa diakhiri tanda baca apa pun. Judul karang ilmiah dicantumkan kira-kira 4cm dari pinggir atas kertas.
b)      Maksud Penyusunan
Maksud penyusunan karya ilmiah dicantumkan dibawah judul, yang ditulis dengan huruf kapital pada semua awal kata kecuali kata tugas seperti di, di dalam, dan, bagi, untuk dan dari.
(1)   Nama penyusun dan nomer induk mahasiswa dicantumkan dibawah maksud tujuan dengan didahului kata oleh dengan huruf awal kapital. Kemudian nomer induk mahasiswa (NIM) tidak diberi titik dan dicantumkan di bawah nama.
(2)   Nama lembaga pendidikan tinggi terdiri atas nama jurusan, fakultas, universitas, atau sekolah tinggi tempat penyusunan dicantumkan di bawah identitas penyusun yang diikuti nama kota tempat penyusunan dan tahun penyusunan.
2)      Halaman Judul
Penulisan halaman judul harus sama persis dengan penulisan kulit luar. Ukuran hurufnya sama, kapital atau tidak kapitalnya sama, sistem simetris atau sistem lurusnya sama. Pendeknya, yang tercantum dalam halaman judul merupakan turunan semua hal yang terdapat dalam hal luar.
3)      Halaman Pengesahan
Halaman ini disediakan untuk mencantumkan nama-nama dosen pembimbing, nama ketua jurusan, dan nama dekan yang bertanggung jawab akan kesahihan karangan ilmiah. Pada halaman pengesahan dicantumkan pula tanggal, bulan, dan tahun persetujuan.
4)      Prakata
Prakata ditulis untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karangan ilmiah. Penyajian prakata hendaknya singkat dan jelas. Unsur-unsur yang dicantumkan dalam prakata adalah
a)      Puji syukur kepada tuhan yang telah memberikan kekuatan kepada punulis karangan ilmiah
b)      Penjelasan tentang pelaksanaan penyusun karangan ilmiah
c)      Informasi tentang arahan dan bantuan dari berbagai pihak
d)     Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan tersusunnya karangan ilmiah
e)      Penyebutan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun penyusunan, serta nama penyusun karangan ilmiah.
f)       Tajuk prakata dituliskan dengan huruf kapital seluruhnya tanpa diberi tanda baca sekalipun dan diletakkan turun kira-kira seperempat bagian (7cm) dari pinggir atas kertas dan persis di tengah
5)      Daftar Tabel
Cara penulisan daftar tabel menggunakan huruf kapital seluruhnya, tanpa diberi tanda baca apapun, terletak pada tengah-tengah kertas dan turun seperempat bagian dari pinggir atas kertas.
6)      Daftar Grafik, Bagan atau Skema
Daftar grafik, daftar bagan, daftar skema itu dibuat jika dalam suatu karangan ilmiah terdapat lebih dari satu grafik, bagan, skema. Pada dasarnya cara penulisannya hampir sama dengan penulisan tabel.
7)      Daftar Singkatan dan Lambang
Dalam karangan ilmiah, penulis dapat menggunakan singkatan atau lambang istilah atau nama sesuatu. Hal itu dilakukan agar isi karangan ilmiah terasa padat, efisien, dan efektif. Singkatan dan lambang yang digunakan dalam bagian analisis harus dimuat dalam daftar singkatan dan lambang.
          b.      Bagian Inti
Dalam bagian inti ini terdapat empat jenis kajian, yakni
1)      Bab Pendahuluan
Bab pendahuluan adalah bab yang mengantarkan naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja dan arah kerja penyusun. Berikut ini akan dibicarakan bagian-bagian bab pendahuluan yaitu
a)      Latar Belakang dan Masalah
Bagian ini harus mencantumkan alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang mungkin dapat diambil dalam karangan ilmiah tersebut. Bagian ini juga mencantumkan hal-hal yang akan dibahas dalam bab berikutnya agar pembaca segera mengetahui secara tuntas.
b)      Tujuan Pembahasan
Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas, yaitu gambaran hasil yang akan dicapai. Tujuan boleh lebih dari satu asalkan semua mempunyai kaitan dan ada relevansinya dengan judul.
c)      Ruang Lingkup/Pembatasan Masalah
Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, pembatasan masalah itu hendaknya terinci istilah-istilah yang berhubungan dengan itu dirumuskan secara tepat dan dijabarkan sesuai dengan tujuan pembahasan.
d)     Anggapan Dasar, Hipotesis, dan Kerangka Teori
Anggapan dasar adalah pernyataan umum yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Anggapan dasar inilah yang akan memberikan arah kepada penulis dalam mengerjakan penelitian dan anggapan dasar ini pula yang akan mewarnai kesimpulan penelitian yang diambil. Anggapan dasar dapat juga berupa teori atau prinsip yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti, yang sudah dapat dipertanggungjawabkan.
Hipotesis merupakan teori penyamarataan coba-coba dan merupakan suatu prinsip baru berdasarkan hasil observasi terhadap fakta. Hipotesis inilah yang akan di uji benar tidak benarnya dalam penelitian ini. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana.
Kerangka teori berisi prinsi-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan, berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja.
e)      Sumber Data atau Populasi dan Sampel
Suatu penelitian ilmiah harus pula memaparkan sumber data. Sumber data adalah tempat penulis bertumpu. Artinya penelitian itu bertolak dari sumber data. Jika sumber data banyak beragam, dalam bagian ini penulis karangan ilmiah dapat pula menggunakan istilah populasi dan sampel.
Populasi adalah kumpulan dari seluruh sumber data yang akan diteliti. Syarat sampel yang baik adalah sampel itu harus dapat mewakili seluruh populasi.
f)       Metode dan Teknik
Menurut Wiradi (1988 : 9), metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dilakukan) yang tersusun secara sistematis, sedangkan teknik adalah cara melakukan setiap langkah tersebut.
Adapun beberapa metode yang biasanya dilakukan
·         Metode deskiptif penelitian dengan menganalisis data tersebut apa adanya dan datang langsung ke sumber data.
·         Metode komperatif  metode membandingkan dua sumber data
·         Metode eksperimen penelitian dengan menggunakan metode percobaan dilapangan atau pengujian di laboratorium.
·         Disamping itu dalam penelitian sosial digunakan metode lain seperti metode sensus, metode survei, metode studi kasus, yang merupakan metode penelitian lapangan, dan metode penelitian kepustakaan serta metode analisis isi (content analysis) yang termasuk metode bukan penelitian lapangan.
Teknik penelitian yang dapat di gunakan ialah teknik wawancara, angket, daftar kuesioner (daftar pertanyaan), dan observasi.
2)      Bab Analisis atau Pembahasan
Bab analisis atau bab pembahasan ini akan dilakukan kegiatan analisis, sintetis pembahasan, interpretasi, jalan keluar, dan beberapa pengolahan data secara tuntas. Bab ini dapat di uji dengan beberapa pertanyaan.
1.      Sudahkah keseluruan tahap pengolahan data (deskripsi, analisis, interprestasi) itu memberikan keyakinan terhadap pembaca?
2.      Sudahkah semua masalah dapat dilaksanakan secara taat asas dan lengkap?
3.      Sudahkah keseluruhan gambaran analisis dan interpretasi itu mempunyai korelasi satu dengan yang lain?
4.      Sudahkah teori ditegaskan secara tepat dalam analisis ini?
5.      Sudahkah istilah-istilah digunakan secara tepat dan taat asas dalam analisis?
Semua pertanyaan itu akan menguji karangan ilmiah anda terhadap keseluruhan isinya.
3)      Bab Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Sering dijumpai kesimpulan dengan menggukan nomor (1,2,3...) yang seolah-olah merupakan kalimat yang terlepas-lepas. Kesimpulan seperti itu kurang baik karena tersa kaku, akan lebih baik dan lebih informatif jika di sajikan dalam paragraf-pargraf yang dinomeri.
Selanjutnya, saran-saran penulis tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan beberapa saranyang mempunyai relevansi dengan hambatan yang dialami selama penelitian dapat pula dicantumkan dalam bab ini.
               c.       Bagian Penutup
1)      Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah salah satu hal yang mutlak harus ada pada suatu karangan ilmiah baik makalah maupun skripsi. Daftar pustaka diletakkan pada halaman tersendiri setelah bab kesimpulan. Tajuk DAFTAR PUSTAKA dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda baca apapun dan dituliskan ditengah-tengah kertas dengan jarak di pinggir atas kira-kira 7 cm (seperempat bagian halaman). Dalam daftar pustaka dicantumkan semua kepustakaan, baik yang dijadikan acuan atau landasan penyusunan karangan ilmiah maupun yang hanya dijadikan bahan bacaan, termasuk di dalam artikel (dalam majalah atau dalam surat kabar), makalah, skripsi, disertasi, buku, diktat, dan antologi.
Semua pustaka acuan yang dicantumkan dalam dafter pustaka itu disusun menurut abjad nama-nama pengarang atau lembaga yang menerbitkannya, baik kebawah maupun ke kanan. Jadi, daftar pustaka tidak diberi nomor urut seperti 1,2,3, dan seterusnya atau diberi huruf a,b,c, dan seterusnya. Jika nama pengarang dan nama lembaga yang diterbitkan itu tidak ada, penyusun daftar pustaka di dasarkan pada judul pustaka acuan tersebut.
Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka acuan yang disajikan dalam daftar pustaka adalah sebagai berikt;
a)      Buku Sebagai Pustaka Acuan
Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka acuan untuk buku adalah
1.      Nama penulis
2.      Tahun terbit
3.      Judul pustaka beserta keterangannya
4.      Tempat terbit (kota), dan
5.      Nama penerbit.
Jika tidak terdapat nama penulis dalam buku tersebut maka nama penulis diganti dengan nama lembaga yang menerbitkan.
Setiap unsur pustaka itu diikuti tanda titik, kecuali unsur tempat terbit, yang harus dikuti titik dua. Setelah tanda titik atau setelah titik dua ada spasi satu ketuk.
b)      Majalah
Sumber acuan dapat pula diambil dari majalah. Urutan unsur-unsur dalam penulisan daftar pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel diberi tanda petik, nama majalah (digaris bawahi dan didahulukan kata Dalam, nomer majalah, bulan terbit dan tahun penerbitan keberapa, yang ditempatkan (dengan dibatasi tanda koma dan tempat terbit).
c)      Surat Kabar
Urutan yang dicantumkan pada daftar pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel (diberi tanda petik), nama surat kabar (digaris bawahi) dan didahului kata dalam koma tanggal tebit, tempat terbit.
d)     Antologi
Jika sumber acuan itu berupa antologi, urutan penulisannya adalah nama pengarang, tahun terbit, tempat terbit, dan nama penerbit.
2)      Penulisan Lampiran (jika diperlukan)
Lampiran yang dicantumkan dapat berupa korpus data, tabel, gambar, bagan, peta, instrumen, transkripsi. Jika hal-hal itu tidak disertakan dalam teks, surat perintah jalan atau riwayat hidup penulis dapat pula dijadikan lampiran.
3)      Penulisan Indeks (jika diperlukan)
Indeks ini berupa daftar kata atau istilah yang terdapat dalam karangan ilmiah. penulisan daftar kata itu harus secara berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah itu. Setiap kelompok dipisahkan dengan empat spasi. Di belakang kata diberi tanda koma dan setelah dijarakkan satu spasi (satu ketukan) dicantumkan nomor atau nomor-nomor halaman tempat kata atau istilah itu dapat ditemukan.
Manfaat indeks adalah agar pembaca dapat dengan cepat mencari kata-kata atau istilah-istilah yang diperlukannya dalam karangan ilmiah tersebut.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1  Kesimpulan
Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, penulis karya ilmiah harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

3.2  Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal. 1991. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta : Melton Putra
Natawidjaja, P. Suparman. 1986. Petunjuk Menyusun Kalimat Efektif dan Tulisan Ilmiah. Jakarta : Intermasa
A, Alek dan H. P, Achmad. 2010. Bahasa Indonesia untuk Peguruan Tinggi. Jakarta: Kencana

Author Image
AboutDika Ayu Rahmawati

Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

1 comment: