Nama : Dika Ayu Rahmawati
Idris Efendi
Kelompok : 08
Perkembangan Psiko Fisik Siswa
A.
Pengertian Perkembangan
Psiko Fisik
Perkembangan
ialah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mata fungsi organ-organ
jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniahnya itu sendiri. Penekanan arti
perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang
oleh organ-organ fisik, perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia
mengakhiri hayatnya. Sementara itu pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia
mencapai kematangan fisik. Yang artinya, orang tak akan bertambah tinggi atau
besar jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan.
Selanjutnya,
pembahasan mengenai perkembangan ronah-ronah psiko-fisik pada bagian ini akan
penyusun fokuskan pada proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki
keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa. Proses perkembangan
tersebut meliputi :
1.
Perkembangan motor (fisik) siswa
Perkembangan motor (motor development), yakni proses perkembangan yang
progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak
(motor skills).
Terdapat
empat macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skills anak
yang juga memungkinkan campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkannya. Keempat faktor itu sebagai berikut:
a.
Pertumbuhan dan perkembangan sistem
syaraf
b.
Pertumbuhan
otot-otot.
c. Perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin
d. Perubahan
struktur jasmani
2.
Perkembangan kognitif (cognitive development)
Perkembangan kognitif
(cognitive development), yakni perkembangan fungsi intelektual atau
proses perkembangan kemampuan yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan,
pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan keyakinan. Ranah
kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan
afeksi (perasaan) yang bertalian dengan ranah rasa (Chaplin, 1972).
Ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah
kognitif. Ranah kejiwaan yang berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif
psikologi kognitif, adalah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan
lainnya. Tanpa ranah kognitif sulit dibayangkan seorang siswa mampu berpikir.
Selanjutnya tanpa kemampuan berpikir mustahil siswa dapat memahami dan meyakini
faedah materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru mereka. Selain itu juga
sulit untuk menagka pesan moral yang terkandung dalam pelajran tersebut.
Sehingga faidah pengembangan ranah kognitif siswa adalah untuk mengembangkan
kecakapn berikut ini:
a. Mengembangkan kecakapan kognitif
b. Mengembangkan kecakapan afektif
c. Mengembangkan kecakapan psikomotor
3.
Perkembangan sosial dan moral (social and moral development)
Lingkungan
sosial yaitu merupakan lingkungan masyarakat. Dalam lingkungan masyarakat ini
adanya interaksi individu satu dengan individu lain. Keadaan masyarakat akan
memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan individu. Manusia
adalah makhluk sosial dan tanpa interaksi dengan masyarakat dia tidak dapat
mengembangkan kemampuan-kemampuannya. Kemampuan ini dikembangkan sebagai hasil
dari perkembangan historis umat manusia.
Perkembangan
sosial merupakan proses perkembangan kepribadian siswa selaku seorang anggota
masyarakat dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan ini berlangsung
sejak masa bayi hingga akhir hayat. Perkembangan sosial, menurut Bruno (1987),
merupakan proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat),
yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa, dan seterusnya.
Perkembangan
sosial dan moral (social and moral development), yakni proses perkambangan
mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam
berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun
sebagai kelompok.
Perkembangan ini merupakan
perkembagan kepribadian siswa selaku anggota masyarakat dalam berhubungan
dengan orang lain. Proses perkembangan ini berkaitan juga dengan proses
belajar. Sehingga konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial siswa
sangat bergantung pada kualitas proses belajar (khususnya belajar sosial) siswa
disekolah dan keluarga maupun lingkungan yang lebih luas lagi.
Perkembangan
sosial hampir dapat dipastikan merupakan perkembangan moral, sebab perilaku
moral pada umumnya merupakan unsur fundamental dalam bertingkah laku sosial.
Seorang siswa hanya akan berperilaku sosial tertentu secara memadai apabila
menguasai pemikiran norma perilaku moral yang diperlukan untuk menguasai
pemikiran norma perilaku moral yang diperlukan.
Seperti
dalam proses perkembangan yang lannya, proses perkembangan sosial dan moral
selalu berkaitan dengan proses belajar. Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan
sosial sangat bergantung pada kualitas proses belajar (khususnya belajar
sosial), baik dilingkungan sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarakat.
Hal ini bermakna bahwa proses belajar sangat menentukan kemampuan siswa dalam
bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral, agama, moral
tradisi, moral hukum, dan norma moral yang berlaku dalam masyarakat.
Dalam dunia psikologi belajar
terdapat aneka ragam mazhab (aliran pemikiran) yang berhubungan dengan
perkembangan moral. Diantaranya adalah aliran teori Cognitive Psychology
dengan tokoh utama Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg, dan aliran teori Social
Learning dengan tokoh utama Albert Bandura dan R.H. Walters
yang mau copy silahkan kirimkan alamat emailnya :)
ReplyDelete