Kelompok 11 : 1. Dika Ayu Rahmawati
2. Idris Efendi
3. Zuli Setia Ningsih
Memahami Hakikat Sains
(Produk Ilmiah, Proses Ilmiah dan Sikap Ilmiah)
Serta Konsep Dasar Sains
A. Pengertian Sains
Ilmu Pengetahuan alam atau Sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemuadiian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Ilmu Pengetahuan Alam sendiri berasal dari kata Sains yang berarti alam. Dari berbagai pendapat ahli Sains merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan dan saling berkaitan atau antara satu cara dengan cara yang lain terkait.
Sumber lain menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai a piece of theoretical knowledge atau sejanis pengetahuan teoritis. Sains merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Sains dedefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan ketrampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. pada hakikatnya Sains merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
B. Hakikat Sains
Sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam bentuk kumpulan konsep, prinsip teori dan hukum. Sains dapat dipandang sebagai produk yaitu sebagai yaitu sebagai ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah dan dapat juga dipandang sebagai proses yaitu sebagai pola berfikir atau metode berfikirnya. Sedangkan sikap yang dibutuhkan dan metode ilmiah berupa sikap ilmiah yang antara lain berupa hasrat ingin tau, kerendahan hati, jujur, objektif, cermat, kritis, tekun, terbuka dan penuh tanggung jawab.
Sains membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Pwler (dalam Winaputra, 1992:122) bahwa sains merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. Pada hakikat ini, Sains ada empat macam yaitu produk, proses, sikap dan teknologi. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
1. Sains sebagai produk
Sains sebagai produk mencakup fakta, konsep, prinsip hukum dan teori. Pada tingkat dasar sains dibedakan menjadi tiga, yaitu ilmu biologi (life science), ilmu fisik (physical sciences) dan ilmu bumi.
2. Sains sebagai proses
Sains sebagai proses, disini Sains tidak dipandang sebagai kata benda, kumpulan pengetahuan atau fakta untuk dihafalkan tetapi sebagai kata kerja untuk mencapai sesuatu
3. Sains sebagai sikap
Sains sebagai sikap yaitu memotivasi siswa untuk mengembangkan pentingnya mencari jawaban dan penjelasan rasional tentang fenomena alam dan fisik serta melibatkan dalam aktivitas pembelajaran.
C. Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar
Pencapaian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didassarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Usman Samatowa mengemukakan empat alasan sains dimasukkan dikurikulum Sekolah Dasar yaitu.
a). Sains Berfaedah Bagi Suatu Bangsa
b). Bila Sains Diajarkan Menurut Cara yang Tepat
c). Saint Diajarkan Melalui Percobaan-Percobaan yang Dilakukan Siswa
D. Bidang Sains dan Metode Penerapannya
secara teori, sains tidak berfokus pada satu bidang saja melainkan sains dapat di katakan sebagai Ilmu Pengetahuan yang berisikan dapat diartikan dalam berbagai macam bidang misalkan dalam bidang pendidikan dan bidang sosial.
Penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari tentu sangat bermanfaat dan tentu akan dapat membantu dalam melakukan aktifitas baik aktifitas belajar mengajar atau dalam aktifitas yang lain. Adapun metodenya dalam berbagai bidang memiliki metode yang tidak sama bergantung jenis bidangnya